bahwa Struktur Aktiva berpengaruh positif dan signifikan terhadap Struktur Modal.
c. Pengaruh Tingkat Pertumbuhan Growth terhadap
Struktur Modal DER
Hasil analisis statistik variabel growth diperoleh t hitung bernilai 2,409 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,019. Nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa growth berpengaruh positif dan signifikan terhadap
struktur modal DER, sehingga hipotesis ketiga diterima. Hasil di atas menunjukkan bahwa growth berpengaruh
positif terhadap DER. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi akan mengimplikasikan adanya permintaan yang
lebih tinggi akan kebutuhan dana eksternal Song, 2005. Ketika dibutuhkan dana eksternal untuk memenuhi kebutuhan
investasi maka menurut hipotesis Balancing, perusahaan akan lebih memilih untuk menggunakan utang terlebih dahulu
dibandingkan menerbitkan saham baru. Ini dikarenakan semakin tinggi peluang pertumbuhan akan menyebabkan
semakin tinggi pula asimetri informasi yang terjadi. Menurut Myers dan Majluf 1977, perusahaan akan lebih memilih
menggunakan utang untuk menekan asimetri informasi yang dapat terjadi. Selain itu menurut teori signaling, perusahaan
dapat mengkomunikasikan prospek pertumbuhan yang baik bagi perusahaan di masa depan dengan menggunakan utang.
Sebab utang dapat menjadi sinyal positif bagi investor luar, sehingga investor luar dapat yakin dan percaya bahwa prospek
perusahaan dimasa depan akan baik. Hasil ini juga konsisten dengan penelitian yang dilakukan
Mas’ud 2008 dan Kesuma 2009.
d. Pengaruh Operating Leverage DOL terhadap Struktur
Modal DER
Hasil analisis statistik variabel DOL diperoleh t hitung bernilai 1,236 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,221. Nilai
signifikansi lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa operating leverage tidak berpengaruh terhadap struktur
modal DER, sehingga hipotesis keempat ditolak. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan,
hasil yang tidak signifikan ini dapat dijelaskan melalui data statistik deskriptif variabel operating leverage. Dalam data
statistik deskriptif dapat dilihat nilai minimum DOL sebesar -4,1898 dan nilai maksimum sebesar 5,7068, dengan nilai
standar deviasi sebesar 1,8164883 lebih tinggi dibandingkan dengan nilai meannya yaitu sebesar 0,655763.
Dari data di atas dapat dilihat bahwa nilai standar deviasi jauh lebih tinggi dibandingan dengan nilai meannya, yang
mengartikan bahwa sebaran nilai DOL tidak baik. Hal tersebutlah menurut peneliti yang membuat variabel Operating
Leverage tidak memiliki pengaruh terhadap Struktur Modal. Penelitian ini tidak sesuai dan tidak mendukung dengan
penelitian yang dilakukan oleh Nugroho 2006.
2. Uji Kesesuaian Model Adjusted R