Materi Pembelajaran Metamorfosis PENUTUP

Metagenesis lumut Pada tumbuhan lumut, misalnya lumut daun, spora tumbuh menjadi protonema. Protonema tumbuh menjadi tumbuhan lumut. Tumbuhan lumut akan menghasilkan anteridium alat perkembangbiakan jantan dan arkegonium alat perkembangbiakan betina. Kedua organ ini dapat berada dalam satu tumbuhan berumah satu atau dapat pula berada pada tumbuhan yang berbeda berumah dua. Anteridium akan menghasilkan sperma, dan arkegonium akan menghasilkan ovum sel telur oleh karena itulah tumbuhan lumut disebut sebagai gametofit atau tumbuhan penghasil gamet. Tumbuhan lumut bersifat haploid n. Pertemuan antara sperma dan ovum akan menghasilkan zigot yang akhirnya berkembang menjadi sporofit atau tumbuhan penghasil spora. Sporofit bersifat diploid 2n. pada lumut daun, sporofit tetap menempel pada ujung tumbuhan gametofit. Pembentukan spora pada sporofit terjadi melalui pembelahan sel-sel induk spora dalam spongarium. Metagenesis Tumbuhan Paku Spora pada tumbuhan paku akan tumbuh atau berkecambah menjadi protalium. Protalium tumbuh menghasilkan alat perkembangbiakan jantan dan betina, yakni anteridium dan arkegonium. Oleh karena itulah protalium disebut sebagai gametofit. Jika anteridium dan arkegonium dihasilkan dalam satu protalium, maka disebut berumah satu, sedangkan jika dihasilkan pada protalium yang berbeda, disebut berumah dua. Daur Hidup Tumbuhan Paku Sperma dan ovum yang dihasilkan dari kedua alat perkembangbiakan tersebut mengalami fertilisasi menjadi zigot. Zigot akhirnya berkembang menjadi tumbuhan paku. Tumbuhan paku yang dewasa akan memiliki daun yang menghasilkan spora, yang disebut sporofil. Oleh karena itu tumbuhan paku disebut sporofit. Metagenesis Pada Hewan Beberapa jenis Avertebrata juga mengalami pergiliran keturunan, contohnya pada ubur-ubur. Ubur-ubur hidup di laut. Dalam daur hidupnya, ubur-ubur mengalami pergilira keturunan, yaitu fase polip yang menetap di dasar perairan dan fase medusa yang dapat berenang bebas. Metagenesis ubur-ubur Polip pada ubur-ubur merupakan generasi vegetative yang berkembang biak secara aseksual dengan cara membentuk kuncup. Medusa merupakan generasi generative yang berkembang biak secara seksual dengan peleburan sel kelamin jantan dan betina.

F. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Kontekstual 2. Metode : Ceramah, Diskusi 3. Model Pembelajaran : Cooperative Learning

G. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan Ketiga Tahap Kegiatan Waktu Pendahuluan Guru memasuki ruang kemudian membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam Guru mengecek kehadiran siswa, dan mengecek kesiapan siswa. Guru memberikan motivasi dengan bertanya “Siapa yang mempunyai taman bunga di rumah? Hewan apa yang sering muncul? Apakah kupu kupu awalnya secantik yang kita tahu?” Selanjutnya guru menggali pengetahuan siswa tentang metamorfosis dengan bertanya,”Perubahan yang dialami oleh kupu kupu tersebut disebut apa?” Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 15 menit Inti Dengan menggunakan media PPT, guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang pengertian metamorfosis, macam macam metamorfosis. 55 menit Guru mengarahkan siswa untuk bertanya , “Apakah contoh hewan yang mengalami masing masing macam metamorfosis?” Guru kemudian mengorganisasikan siswa menjadi 6 kelompok. Masing masing kelompok beranggotakan 4-5 siswa. Siswa mengamati video yang ditayangkan guru dengan proyektor. Video yang diamati adalah dokumenter tahap tahap perkembangan, kupu- kupu, kecoa, dan capung. Sembari mengamati video siswa menetukan dan mencatat tahap-tahap perkembangan setiap hewan sesuai dengan yang ditayangkan. Siswa mendiskusikan hasil pengamatan yang dilakukan dengan kelompoknya masing-masing. Diskusi yang dilakukan siswa adalah mencocokkan tahap perkembangan hewan satu sama lain, kemudian menggolongkan hewan tersebut pada salah satu dari macam macam metamorfosis. Siswa mengomunikasikan hasil diskusi dengan membuat tabel berdasarkan bimbingan dari guru. Selanjutnya, guru menjelaskan tentang pengertian metagenesis, serta metagenesis lumut dan paku. Siswa membuat tabel perbedaan antara metagenesis lumut dan paku, dibimbing oleh guru. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan terkait materi yang telah dipelajari. Guru memberikan apresiasi kepada semua