Identifikasi Variabel Penelitian Definisi Operasional Variabel Metode Analisa Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian sangat menentukan suatu penelitian karena menyangkut cara yang benar dalam mengumpulkan data, analisa data, pengambilan kesimpulan penelitian dan dapat menentukan apakah penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan hasilnya Hadi, 2000. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian ini, termasuk identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel, populasi, metode pengambilan sampel, metode dan alat pengumpulan data, serta metode analisa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Menurut Suryabrata 2003 metode deskriptif merupakan metode yang bertujuan untuk membuat pencandraan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta- fakta dan sifat- sifat populasi atau daerah tertentu. Data yang akan dikumpulkan semata- mata bersifat deskriptif, tidak bermaksud mencari penjelasan, menguji hipotesis, membuat prediksi maupun mempelajari implikasi. Dimana penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran strategi self- regulated learning pada siswa Sekolah Menengah Pertama SMP di masyarakat pesisir Percut Sei Tuan.

A. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel diartikan sebagai sesuatu atribut atau sifat yang terdapat pada subjek penlitian yang dapat bervariasi secara kuantitatif atau kualitatif Azwar, 2010. Sesuai dengan judul penelitian yaitu gambaran strategi self- regulated learningsiswa Sekolah Menengah Pertama SMP di masyarakat pesisir Percut Sei Tuan, maka penelitian ini hanya memiliki 1 satu variabel yang akan diukur yaitu strategi Self-Regulated Learning.

B. Definisi Operasional Variabel

Self regulated learning dalam penelitian ini adalah strategi yang digunakan siswa untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam proses belajar dengan cara memonitor, meregulasi, dan mengontrol aspek kognisi, motivasi, dan perilaku. Pengukuran self- regulated learning dievaluasi melalui pemakaian strategi belajar dalam setiap aspeknya.Skor yang diperoleh oleh subjek penelitian dalam setiap strategi pada skala self regulated learning menunjukkan tingkat self-regulated learning siswa Sekolah Menengah Pertama SMP di masyarakat pesisir Percut Sei Tuan. Apabila perolehan skor pada skala self regulated learningsemakin tinggi berarti subjek memilikiself-regulated learning yang semakin efektif. Sebaliknya, apabila skor skala self-regulated learningsemakin rendah berarti subjek memilikiself-regulated learning yang semakin tidak efektif.

C. Populasi, Sampel dan Metode Pengambilan Sampel

1. Populasi Penelitian

Dalam suatu penelitian masalah populasi dan sampel yang dipakai merupakan satu faktor penting yang harus diperhatikan Hadi, 2000. Populasi merupakan kelompok subjek yang memiliki ciri- ciri atau karakteristik- karakteristik bersama yang membedakan dari kelompok subjek yang lain. Sampel adalah sebagian dari populasi yang dikenakan dalam penelitian Hadi, 2000. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa Sekolah Menengah Pertama SMP di masyarakat pesisir Percut Sei Tuan.

2. Sampel dan Teknik Sampling

Sampel adalah sebagian dari populasi sehingga sampel harus memiliki ciri-ciri yang dimiliki oleh populasinya Azwar, 2010. Mengingat keterbatasan waktu, biaya, dan tenaga yang dimiliki oleh peneliti, maka peneliti hanya meneliti sebagian dari keseluruhan populasi yang dijadikan sebagai subjek penelitian, atau yang dikenal dengan nama sampel Hadi, 2002. Sugiarto 2003 berpendapat bahwa untuk penelitian yang akan menggunakan analisa dengan statistik, besar sampel yang paling kecil adalah 30 subjek, walaupun ia juga mengakui bahwa sampel sebesar 100 merupakan jumlah yang minimum. Menurut Azwar 2010, secara tradisional statistika jumlah sampel yang lebih dari 60 subjek dianggap sudah cukup banyak. Kekuatan tes akan meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah sampel, maka jumlah sampel yang direncanakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 200 orang siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama SMP yang berada di Percut Sei Tuan. Siswa- siswi Sekolah Menengah Pertama SMP yang dilibatkan dalam proses uji coba adalah sebanyak 125 orang. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik penarikan sampel probabilitasdengan teknikcluster random sampling. Teknik penarikan sampel probabilitas adalah suatu teknik penarikan sampel yang berdasar pada anggapan bahwa setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai sampel, pengambilannya harus dengan teknik random atau acak Hadi, 2000. Teknik pengambilan sampel dengan cara cluster random samplingpada penelitian ini adalah dengan terlebih dahulu populasi dibagi atas dasar himpunan- himpunan dimana populasi tersebut menyebar. Dalam hubungan ini, yang dirandom adalah himpunannya, himpunan yang terpilih sebagai sampel adalah seluruh siswa SMP kelas VIII yang berada di sekolah SMPN 3 Percut Sei Tuan, SMPN 4 Percut Sei Tuan, SMPS Ar-Rahman Percut Sei Tuan, dan SMPS Citra Harapan Percut Sei Tuan. Cara merandom untuk mendapatkan himpunan yang akan menjadi sampel bisa dengan cara undian ataupun tabel bilangan random. Misalnya yang menjadi populasi adalah siswa SMP Swasta Harapan di Percut Sei Tuan yang duduk dikelas VIII. Siswa masing-masing terdiri dari laki-laki dan perempuan. Random tidak dilakukan langsung pada semua murid, tetapi kelas tersebut sebagai kelompok atau cluster. Dari sejumlah kelas yang sudah dirandom, dihitung jumlah unit sampel sampai memenuhi ukuran sampel minimun yang telah ditetapkan yang kemudian menjadi sampel penelitian ini dan begitu juga selanjutnya untuk memilih sampel pada seluruh siswa SMP kelas VIII di ketiga sekolah berikutnya.

D. Metode pengumpulan data

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah metode self- report dalam bentuk skala. Skala yaitu suatu metode pengumpulan data yang berisikan suatu daftar pertanyaan yang harus dijawab oleh subjek secara tertulis Hadi, 2000. Skala merupakan kumpulan pernyataan- pernyataan mengenai suatu objek. Skala merupakan suatu bentuk pengukuran terhadap performansi tipikal individu yang cenderung dimunculkan dalam bentuk respon terhadap situasi- situasi tertentu yang sedang dihadapi Azwar, 2009. Skala yang digunakan dalam penelitian ini berupa skala self regulated learning. Skala self regulated learning terdiri dari 53 aitem yang telah diuji coba. Metode skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode rating dijumlahkan atau dikenal dengan skala Likert Azwar, 2010. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala self regulated learning yang diberikan kepada siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama SMP di daerah Percut Sei Tuan, dengan menggunakan 4 pilihan jawaban yaitu Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Tidak Sesuai TS, Sangat Tidak Sesuai STS. Prosedur dengan penskalaan dengan metode likert didasari dua asumsi yaitu: 1 Setiap pernyataan sikap yang disepakati termasuk pernyataan yang favorable mendukung atau tidak favorable tidak mendukung. 2 Jawaban dari individu yang mempunyai sikap positif harus dioberi bobot nilai yang lebih tinggi daripada jawaban yang diberikan oleh responden yang mempunyai sikap negaitif. Penilaian bergerak dari 4 sampai 1 untuk item-item favourable dan 1 sampai 4 untuk item-item unfavourable. Berikut ini adalah daftar penilaian untuk tiap skala : Tabel 1. Daftar penilaian skala Bentuk Pernyataan Bentuk Pernyataan Nilai SS S TS STS Favourable 4 3 2 1 unfavourable 1 2 3 4 Semakin tinggi nilai yang diperoleh siswa- siswi Sekolah Menengah Pertama SMP dalam penerapan strategi skala Self Regulated Learning, maka semakin tinggi self regulated learning siswa Sekolah Menengah Pertama SMP dan semakin rendah nilai yang diperoleh siswa- siswi Sekolah Menengah Pertama SMP, maka semakin rendah self regulated learning siswa- siswi Sekolah Menengah Pertama SMP.

1. Skala Self Regulated Learning

Skala ini disusun berdasarkan 14 strategi self regulated learning yang dikemukakan oleh Zimmerman dalam Schunk Zimmerman, 1998 sebagai berikut : Evaluasi terhadap diri self –evaluating, Mengatur dan mengubah materi pelajaran organizing and transforming, Membuat rencana dan tujuan belajar goal setting planning, Mencari informasi seeking information, Mencatat hal penting keeping record monitoring, Mengatur lingkungan belajar environmental structuring, Konsekuensi setelah mengerjakan tugas self consequating, Mengulang dan mengingat rehearsing memorizing, Meminta bantuan teman sebaya seek peer assistance, Meminta bantuan gurupengajar seek teacher assistance, Meminta bantuan orang dewasa seek adult assistance, Mengulang tugas atau test sebelumnya review testwork,Mengulang catatan review notes, Mengulang buku pelajaran review texts book. Berikut adalah blue print skala self regulated learning. Berikut dalam Tabel 2 akan dirangkumkan blue print skala sebelum uji coba : Tabel 2. Blue PrintSkala Self Regulated Learning Sebelum Uji Coba No. Strategi Aitem Favorable Aitem Unfavorable Jumlah 1. Evaluasi terhadap diri sendiri 15, 1, 29 57, 43, 58 6 2. Mengatur dan mengubah materi pelajaran 2, 30, 59 16, 44, 74 6 3. Membuat rencana dan tujuan belajar 45, 3, 17 31, 75, 60 6 4. Mencari informasi 46, 4, 32 18, 61, 76 6 5. Mencatat hal penting 33, 5, 47 19, 77, 62 6 6. Mengatur lingkungan belajar 20, 63, 6 48, 78, 34 6 7. Konsekuensi setelah mengerjakan tugas 35, 21, 64 7, 49, 79 6 8. Mengulang dan mengingat 36, 65, 22 8, 80, 51 6 9. Meminta bantuan teman sebaya 51, 9, 37 66, 23, 81 6 10. Meminta bantuan guru 38, 52, 24 67, 10, 82 6 11. Meminta bantuan orang dewasa 11, 53, 25 68, 39, 83 6 12. Mengulang tugas atau tes sebelumnya 26, 69, 12 54, 70, 40 6 13. Mengulang catatan 27, 41, 70 13, 84, 55 6 14. Mengulang buku pelajaran 42, 72, 14 28, 56, 73 6 Jumlah 42 42 84

E. Validitas, Uji Daya Beda dan Reliabilitas Alat Ukur

1. Validitas

Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur tes dalam melakukan fungsi ukurnya.. Dalam penelitian ini validitas yang digunakan adalah validitas isi. Validitas isi menunjukkan sejauh mana aitem- aitem dalam tes mencakup keseluruhan kawasan isi yang hendak diukur oleh tes tersebut. Isi tes harus tetap relevan dan tidak keluar dari batasan tujuan pengukuran. Pengujian validitas isi tidak melalui analisis statistik tetapi menggunakan validitas rasional atau lewat professional judgment Azwar, 2009. Pertama sekali aspek-aspek dan karakteristik yang akan diukur ditentukan terlebih dahulu. Selanjutnya peneliti akan menyusun aitem-aitem yang mengacu pada blue print yang telah dibuat sebelumnya. Setelah itu, peneliti meminta pertimbangan professional judgment sebelum aitem-aitem dijadikan alat ukur. Uji validitas juga dilakukan dengan menghitung daya diskriminasi aitem yaitu sejauh mana aitem mampu mebedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur Azwar, 2010. Pengujian daya diskriminasi aitem menghendaki dilakukannya komputasi koefisien korelasi dimana komputasi ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem-total rix. Koefisien korelasi aitem-total berkisar dari 0 nol sampai 1 satu dengan tanda positif atau negatif. Semakin baik daya diskriminasi aitem maka koefisien korelasinya semakin mendekati angka 1.00. Koefisien yang mendekati angka 0 nol atau yang memiliki tanda negatif mengindikasikan daya diskriminasi yang tidak baik. Sesuai dengan penilian aitem pada level interval, maka pernyataan- pernyataan pada skala diuji daya diskriminasinya dengan menggunakan Pearson Product Moment Azwar, 2010.

2. Reliabilitas Alat Ukur

Reliabilitas adalah sejauh mana hasil dari suatu pengukuran dapat dipercaya Azwar, 2009. Reliabilitas penelitian ini menggunakan pendekatan konsistensi internal. Pada pendekatan ini skala psikologi hanya diberikan satu kali saja pada sekelompok subjek dengan tujuan untuk melihat konsistensi antara aitematau antara bagian dalam skala psikologi itu sendiri Azwar, 2009. Reliabilitas alat ukur dapat dilihat dari koefisien reliabilitas yang merupakan indikator konsistensi aitem-aitem tes dalam menjalankan fungsi ukurnya secara bersama- sama. Koefisien reliabilitas memiliki rentang angka 0 hingga 1, dimana semakin mendekati angka 1, maka reliabilitas yang ditunjukkan akan semakin tinggi. Reliabilitas alat ukur dihitung pada setiap dimensi. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan mengolah data- data pada program SPSS versi 20.0.

3. Hasil Uji Coba Alat Ukur

Sebelum dilakukan pengambilan data penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba untuk mengukur kualitas dari aitem- aitem yang telah disusun. Hasil uji coba alat ukur dilakukan melalui tiga kali perhitungan agar memperoleh reliabilitas yang memenuhi standard ukur dan daya diskriminasi aitem rix lebih besar sama dengan 0.30. Pada perhitungan pertama, reliabilitas alat ukur yang diujicobakan adalah sebesar 0.925 dan terdapat 30 buah aitem yang memiliki indeks daya diskriminasi aitem di bawah 0.30. Pada perhitungan kedua, reliabilitas alat ukur yang diujicobakan adalah sebesar 0.937 dan terdapat satu buah aitem yang memiliki indeks daya diskriminasi aitem di bawah 0.30. Pada perhitungan ketiga, reliabilitas alat ukur yang diujicobakan adalah sebesar 0.937 dan semua aitem memiliki indeks daya diskriminasi aitem di atas 0.30. Berdasarkan perhitungan sebanyak tiga kali putaran, diperoleh 53 aitem yang dapat digunakan di dalam penelitian dengan reliabilitas alat ukur sebesar 0.937 dan daya diskriminasi aitem yang bergerak dari rentang 0.304 – 0.628. Distribusi aitem setelah uji coba dapat dilihat pada tabel 3 : Tabel 3. Distribusi Aitem Skala Self Regulated Learning Setelah di Uji Coba No. Strategi Aitem Favorable Aitem Unfavorable Jumlah 1. Evaluasi terhadap diri sendiri - 57, 58 2 2. Mengatur dan mengubah materi pelajaran 30 16, 44, 74 4 3. Membuat rencana dan tujuan belajar 17 31, 75, 60 4 4. Mencari informasi 46 18, 61, 76 4 5. Mencatat hal penting 33, 47 19, 77, 62 5 6. Mengatur lingkungan belajar - 48, 78 2 7. Konsekuensi setelah mengerjakan tugas 35, 21 49, 79 4 8. Mengulang dan mengingat 36, 65 80, 51 4 9. Meminta bantuan teman sebaya - 66,81 2 10. Meminta bantuan guru 38 67, 82 3 11. Meminta bantuan orang dewasa 25 68, 83 3 12. Mengulang tugas atau tes sebelumnya 26, 12 54, 70, 40 5 13. Mengulang catatan 27, 41, 70 13, 84, 55 6 14. Mengulang buku pelajaran 42, 72 28, 56, 73 5 Jumlah 53 Peneliti melakukan penomoran aitem yang baru setelah memperoleh aitem- aitem dengan daya diskriminasi baik dan reliabilitas yang memenuhi standard ukur. Distribusi aitem pada skala penelitian dapat dilihat pada tabel 4 : Tabel 4. Blue Print Skala Self Regulated Learning No. Strategi Aitem Favorable Aitem Unfavorable Jumlah 1. Evaluasi terhadap diri sendiri - 5257, 4558 2 2. Mengatur dan mengubah materi pelajaran 830 1816, 4644, 2174 4 3. Membuat rencana dan tujuan belajar 1617 3831, 1975, 4360 4 4. Mencari informasi 3246 2618, 4161, 1776 4 5. Mencatat hal penting 2033, 3447 2819, 1577, 3962 5 6. Mengatur lingkungan belajar - 5048, 1378 2 7. Konsekuensi setelah mengerjakan tugas 2235, 421 4449, 1179 4 8. Mengulang dan mengingat 2436, 3765 980, 4250 4 9. Meminta bantuan teman sebaya - 3566, 781 2 10. Meminta bantuan guru 3038 3367, 582 3 11. Meminta bantuan orang dewasa 625 3168, 383 3 12. Mengulang tugas atau tes sebelumnya 1226, 212 5354, 2970, 4840 5 13. Mengulang catatan 1027, 4041, 2771 5113, 184, 4755 6 14. Mengulang buku pelajaran 3642, 2572 1428, 4956, 2373 5 Jumlah 53 Ket: nomor yang berada pada dalam kurung merupakan penomoran yang lama

F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

1. Tahap Persiapan

Dalam rangka pelaksanaan penelitian ini ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan oleh peneliti, antara lain : a. Rancangan alat dan instrumen penelitian Alat ukur yang digunakan di dalam penelitian berupa skala self regulated learning yang terdiri dari 53 lima puluh tiga pernyataan yang disusun berdasarkan 14 kategori strategi self regulated learning yang dikemukakan oleh Zimmerman dalam Schunk Zimmerman, 1998. Skala disusun sendiri oleh peneliti dengan empat pilihan respon yaitu : Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Tidak Sesuai TS, dan Sangat Tidak Sesuai STS. Skala yang telah disusun akan diuji coba validitas melalui professional judgment dosen pembimbing. Skala dibuat dalam bentuk buku dengan huruf Times New Roman ukuran 16. b. Perizinan Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu mengurus surat perizinan penelitian dari Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara untuk sekolah. Setelah surat izin dari Fakultas dikeluarkan, awalnya surat diberikan kepada pihak kantor kepala desa Percut Sei Tuan untuk meminta bantuan informasi keadaan masyarakat setempat mengenai bidang pendidikan dan meminta data-data sekolah yang tersebar didaerah tersebut khususnya sekolah menengah pertamaSMP, setelah itu mendatangi satu persatu sekolah agar diizinkan untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut. c. Uji Coba Alat Ukur Skala kemudian diuji cobakan kepada sampel yang memiliki karakteristik yang sama dengan subjek penelitian. Uji coba dilakukan pada tanggal 24 Februari 2014 sampai dengan 4 Maret 2014. Sampel yang ikut dalam uji coba adalah siswa-siswi kelas 2 dua Sekolah Menengah Pertama SMP yang berada di daerah Percut Sei Tuan yang berjumlah 125 orang. d. Revisi Alat Ukur Setelah aitem diperiksa oleh professional judgment dan telah diujicobakan kepada siswa-siswi kelas 2 dua Sekolah Menengah Pertama SMP yang berada di daerah Percut Sei Tuan, data uji coba dianalisis daya diskriminasi aitem dan reliabilitasnya menggunakan bantuan program SPSS version 20.00 for windows. Daya diskriminasi aitem dihitung dengan menggunakan korelasi pearson product moment dimana akan dilakukan penseleksian terhadap aitem yang memiliki daya diskriminasi di atas 0.30. Dari 84 aitem yang diujicobakan, didapatkan bahwa ada 53 aitem yang dapat digunakan di dalam penelitian dengan daya diskriminasi aitem yang bergerak dari rentang 0.304 – 0.628 dan reliabilitas alat ukur sebesar 0.937. Peneliti kemudian melakukan penomoran baru terhadap aitem yang bertahan dalam proses uji coba agar dapat kemudian disusun menjadi skala penelitian. Aitem- aitem tersebut kemudian disusun kembali menjadi skala dalam bentuk booklet dengan huruf Times New Roman ukuran 16.

2. Tahap Pelaksanaan

Setelah alat ukur direvisi maka dilakukan pengambilan data terhadap subjek penelitian. Penelitian dilakukan pada tanggal 23 April 2014 sampai dengan 25 April 2014 dengan memberikan alat ukur berupa skala self regulated learning kepada 200 subjek penelitian. Peneliti mendatangi beberapa sekolah yang berada di daerah Percut Sei Tuan untuk meminta kesediaan subjek penelitian mengisi skala. Dari 200 skala yang dibagikan, semua skala yang datanya bisa diolah dalam penelitian.

3. Tahap Pengolahan Data

Keseluruhan data yang didapat pada tahap pelaksanaan selanjutnya diolah dengan menggunakan SPSS for windows 20.00 version.

G. Metode Analisa Data

Data yang diperoleh kemudian diolah untuk mendapatkan skor dari self regulated learning yang berupa data statistik. Analisa data bertujuan untuk memberikan deskripsi mengenai subjek penelitian berdasarkan data dari variabel yang diperoleh dari kelompok subjek yang diteliti. Penyajian hasil deskripsi biasanya berupa frekuensi dan persentasi serta berbagai bentuk grafik, chart pada data yang bersifat kategorikal, dan berupa statistik kelompok Azwar, 2010. Data statistik yang akan dihasilkan berupa skor minimum, skor maksimum, mean, dan standard deviasi. Hadi 2000 menyatakan bahwa uraian kesimpulan dalam penelitian deskriptif didasari oleh angka yang diolah tidak terlalu mendalam. Untuk memberikan makna yang memiliki nilai diagnostik, skor mentah harus mengacu pada suatu norma kategorisasi, Azwar 2010 menyatakan bahwa pengkategorisasian dilakukan atas dasar skor mentah dari penjumlahan skor skala belum dapat bercerita banyak mengenai individu yang diukur. Sebelum dilakukan pengkategorisasian, data penelitian haruslah memenuhi persyaratan bahwa data terdistribusi secara normal dan pengujian normalitas dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov dimana jika nilai p.sig 0.05 maka data penelitian terdistribusi secara normal. Setelah data terdistribusi secara normal, kemudian seseorang dikatakan memiliki strategiself regulated learningtinggi dan rendah dari nilai mean dan standard deviasi yang dibuat dalam tiga rentang, yaitu kategori rendah, tidak terkatagori, dan kategori tinggi.

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Pada bab berikut ini akan diuraikan mengenai keseluruhan penelitian. Pembahasan akan dimulai dengan memberikan gambaran umum subjek penelitian dilanjutkan dengan hasil penelitian, analisa dan interpretasi data penelitian serta pembahasan.

A. Anilasa Data

1. Gambaran Umum Subjek Penelitian

Subjek penelitian terdiri dari 200 orang siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama SMP yang berada di daerah masyarakat pesisir Percut Sei Tuan. Dari 200 orang siswa-siswi yang menjadi sampel penelitian, didapatkan gambaran subjek berdasarkan jenis kelamin, suku, pekerjaan orangtua, dan penghasilan orangtua perbulan.

a. Gambaran subjek berdasarkan jenis kelamin

Berdasarkan jenis kelamin subjek penelitian maka diperoleh data subjek sebagai berikut : Tabel 5. Penyebaran Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi N Persentase Perempuan 118 59 Laki- laki 82 41 Total 200 100 Tabel 5 menunjukkan jumlah subjek yang berjenis perempuan sebanyak 118 orang 59, dan yang berjenis kelamin laki- laki sebanyak 82 orang 41.