Rumusan Masalah Sistematika Penulisan

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, peneliti tertarik untuk meneliti mengenai ‘‘Bagaimanakah gambaranstrategi self-regulated learning siswa SMP di masyarakat pesisir Percut Sei Tuan?” C.Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaranstrategi self- regulated learningsiswa SMP di masyarakat pesisir.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi dan pemikiran untuk mengembangkan ilmu psikologi pendidikan, khususnya pada psikologi pendidikan yang berkaitan dengan strategi self- regulated learning, sehingga dapat dijadikan tambahan refrensi bagi penelitian- penelitian sejenis oleh peneliti selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini mampu memberikan gambaran mengenai strategi self- regulated learningpada siswa SMP yang khususnya tinggal di wilayah pesisir Percut Sei Tuan. Serta diharapkan dapat menjadi masukan bagi siswa-siswi mengenai pentingnya mengoptimalkan penerapan strategi self- regulated learningdalam kegiatan akademiknya sehingga siswa dapat mencapai kesuksesan akademiknya.

E. Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan Bab ini terdiri dari latar belakang masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Landasan Teori Bab ini berisi teori - teori yang berkaitan dengan variabel yang diteliti, yaitu strategi self-regulated learning siswa SMP di masyarakat pesisir Percut Sei Tuan. Bab III Metode Penelitian Bab ini menguraikan identifikasi variabel, definisi operasional variabel, metode pengambilan sampel, instrumen atau alat ukur yang digunakan, dan prosedur penelitian serta metode analisa data yang digunakan untuk mengolah hasil data penelitian. Bab IV Analisis Data Dan Pembahasan Terdiri dari analisis data dan pembahasan yang berisi tentang gambaran subjek penelitian, hasil penelitian, dan pembahasandiskusi. Bab V Kesimpulan Dan Saran Merupakan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan.

BAB II LANDASAN TEORI

A. Self Regulated Learning

1. Definisi Self Regulated Learning

Zimmerman Woolfolk, 2004 mengatakan bahwa self-regulation merupakan sebuah proses dimana seseorang peserta didik mengaktifkan dan menopang kognisi, perilaku, dan perasaannya yang secara sistematis berorientasi pada pencapaian suatu tujuan. Ketika tujuan tersebut meliputi pengetahuan maka yang dibicarakan adalah self-regulated learning. Self-regulated learningmerupakan suatu proses pengaturan diri dan strategi yang melibatkanmetakognisi, motivasional, dan behavioral dalam mengoptimalkan proses pembelajaran Zimmerman, 1990. Secara metakognisi, siswa membuatperencanaan, mengatur, mengorganisir, mengontrol, dan mengevaluasi tujuan.Siswa bertanggung jawab dalam keberhasilan dan kegagalan, memilikiketertarikan intrinsik dalam menghadapi tugas yang mengacu kepadamotivasional. Serta secara behavioral, siswa mencari bantuan dan masukan, menciptakan lingkungan belajar yang optimal, dan memberikan instruksi sertapenguatan terhadap dirinya Aronson, 2002. Selain itu, self-regulated learning dapat berlangsung apabila peserta didik secara sistematis mengarahkan perilakunya dan kognisinya dengan cara memberi perhatian pada instruksi-instruksi, tugas-tugas, melakukan proses dan