Analisa Bivariat Hasil Penelitian

b. Kemampuan sosialisasi Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan sosialisasi klien pada kelompok intervensi sebelum diterapkan strategi pertemuan adalah 19,15 median 20,00 dengan standar deviasi 2,97. Sedangkan rata-rata kemampuan sosialisasi klien sesudah diterapkan strategi pertemuan adalah 30,00 median 32,00 dengan standar deviasi 4,72. Pada kelompok kontrol yaitu rata-rata kemampuan sosialisasi sebelum tindakan 19,15 median 19,00 dengan standar deviasi 1,57 rata-rata. Kemampuan sosialisasi klien setelah tindakan adalah 20,61 median 20,00 Dengan standar deviasi 2,66. Dapat dilihat dalam tabel 5.3.

1.2 Analisa Bivariat

Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t-dependen. Uji t-dependen ini bertujuan untuk membandingkan peningkatan kemampuan sosialisasi klien pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol sebelum dan sesudah diterapkan strategi pertemuan. a. Perbandingan peningkatan kemampuan sosialisasi klien sebelum dan sesudah diterapkan strategi pertemuan isolasi sosial pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan sosialisasi klien kelompok intervensi sebelum diterapkan strategi pertemuan isolasi sosial adalah 19,15 dengan standar deviasi 2,97. Rata-rata kemampuan sosialisasi setelah diterapkan strategi pertemuan adalah 30,00 dengan standar deviasi 4,72 Universitas Sumatera Utara .Nilai rata-rata perbedaan antara pengukuran pertama dan pengukuran kedua adalah -10,85 dengan standar deviasi 6,01. Hasil uji statistik menunjukkan nilai p=0,000 maka dapat disimpulkan ada perbedaan rata-rata kemampuan sosialisasi klien sebelum dan sesudah diterapkan strategi pertemuan. Rata-rata kemampuan sosialisasi klien kelompok kontrol sebelum tindakan adalah 19,15 dengan standar deviasi 1,57. Dan rata-rata kemampuan sosialisasi klien setelah tindakan adalah 20,61 dengan standar deviasi 2,66. Perbedaan nilai rata-rata antara pengukuran pertama dan kedua adalah -1,46 dengan standar deviasi 2,73. Hasil uji statistik menunjukkan nilai p= 0,077 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata kemampuan sosialisasi klien sebelum dan setelah tindakan pada kelompok kontrol. Dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 5.3 Perbedaan kemampuan sosialisasi klien pada kelompok kontrol dan intervensi sebelum dan sesudah diterapkan strategi pertemuan isolasi sosial. No Variabel Kelompok n Mean SD p-value 1 Kemampuan sosialisasi Intervensi 13 0,000 Sebelum 19,15 2,97 Sesudah 30,00 4,72 Selisih -10,85 6,01 2 Kontrol 13 0,077 Sebelum 19,15 1,57 Sesudah 20,61 2,66 Selisih -1,46 2,73 Universitas Sumatera Utara b. Pengaruh penerapan strategi pertemuan terhadap peningkatan kemampuan sosialisasi klien setelah diterapkan strategi pertemuan isolasi sosial pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan sosialisasi kelompok intervensi setelah diterapkan strategi pertemuan isolasi sosial adalah 24,58 dengan standar deviasi 6,75. Rata-rata kemampuan sosialisasi klien pada kelompok kontrol adalah 19,88 dengan standar deviasi adalah 2,27. Hasil uji statistik menunjukkan nilai p=0,000 berarti terdapat perbedaan rata-rata kemampuan sosialisasi klien antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol ada pengaruh penerapan strategi pertemuan terhadap kemampuan sosialisasi klien. Dapat dilihat dalam tabel dibawah ini. Tabel 5.4 pengaruh penerapan strategi pertemuan isolasi sosial terhadap kemampuan sosialisasi klien pada kelompok intervensi dan kontrol n=26 Variabel Kelompok N Mean SD SE Perbedaan SE Nilai p Kemampuan Sosialisasi Intervensi 13 24,57 6,75 1,32 1,396 0,000 Kontrol 13 19,88 2,27 0,44 Universitas Sumatera Utara 2. Pembahasan 2.1 Kemampuan sosialisasi