Sarana dan Prasarana Kecamatan Aek Ledong 1. Sarana Ibadah

mengenyam pendidikan dan yang tidak menamatkan SD. Pada umumnya penduduk yang tidak pernah mengenyam pendidikan ini didominasi oleh penduduk lansia. Rendahnya pendidikan lansia ini yang menandakan rendahnya kualitas kehidupan lansia di masyarakat. 4.1.3. Sarana dan Prasarana Kecamatan Aek Ledong 4.1.3.1. Sarana Ibadah Tabel 4.6. Sarana Ibadah No Nama Desa Masjid Langgar Mushalla Gereja Vihara Kuil Total 1 Aek Ledong 1 2,13 - - - - 1 2,3 2 Aek Korsik 4 8,51 8 17,02 - - - 12 25,53 3 Aek Bange 1 2,13 6 12,77 - - - 7 14,89 4 Aek Nabuntu 2 4,26 - - - - 2 4,26 5 Ledong Barat 7 14,89 2 4,26 - - - 9 19,15 6 Ledong Timur 4 8,51 5 10,64 - - - 9 19,15 7 Padang Sipirok 36,38 4 8,51 - - - 7 14,89 Total 22 46,81 25 53,19 - - - 47 100 Sumber: Kecamatan Aek Ledong dalam Angka 2011 Dari data di atas dapat diketahui bahwa sarana ibadah yang terdapat pada Kecamatan Aek Ledong ini yaitu hanya terdapat masjid dan mushalla. Universitas Sumatera Utara Sarana ibadah ini merupakan sarana yang dibutuhkan dalam pemenuhan kebutuhan spiritual masyarakat yang ada di Kecamatan Aek Ledong. Sarana ibadah ini diperuntukkan bagi masyarakat yang beragama Islam yaitu sebanyak 22 unit masjid 46,81 dan 25 unit mushalla 53,19 . Sementara itu, di Kecamatan Aek Ledong ini belum terdapat sarana ibadah yang dikhususnya bagi agama lainnya. Hal ini dikarenakan mayoritas masyarakat di Kecamatan Aek Ledong menganut agama Islam Adanya sarana ibadah ini akan memudahkan para lansia dalam memenuhi kebutuhan spiritual lansia

4.1.3.2. Sarana Kesehatan

Kesehatan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan manusia. kesehatan sangat mempengaruhi kualitas hidup dari sumber daya manusia yang ada pada setiap negara. Ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai dapat membantu dalam upaya peningkatan kesehatan dari masyarakat. Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Kecamatan Aek Ledong dapat dilihat pada tabel berikut ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7. Sarana Kesehatan No Nama Desa RS Poliklini k Puskesm as Pustu Balai Pengo- batan Total 1 Aek Ledong - - - - - - 2 Aek Korsik - - - 2 18.18 2 18,18 4 36,36 3 Aek Bange - - - 1 9,09 - 1 9,09 4 Aek Nabuntu - - - - - - 5 Ledong Barat - 1 9,09 1 9,09 - 1 9,09 3 27,27 6 Ledong Timur 1 9,09 - - - - 1 9,09 7 Padang Sipirok - - - 1 9,09 1 9,09 2 18,18 Total 1 9,09 1 9,09 1 9,09 4 36,36 4 36,36 11 100 Sumber: Kecamatan Aek Ledong dalam Angka 2011 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sarana kesehatan yang dimiliki oleh Kecamatan Aek Ledong masih terbilang minim. Dari tabel di atas juga dapat diketahui bahwa sarana kesehatan yang tersedia paling banyak terdapat di Desa Aek Korsik yaitu sebanyak 4 sarana kesehatan 36,26 tersedia di sana. Sementara itu di Desa Aek Nabuntu dan Desa Aek Ledong sama sekali tidak memiliki sarana kesehatan yang tersedia. Hal ini yang akan menyebabkan sulitnya masyarakat khususnya lansia yang ada di Desa tersebut untuk memanfaatkan akses kesehatan apalagi mengingat jarak antara akses kesehatan di desa lainnya cukup jauh. Untuk itu pemerintah perlu menambah kembali sarana kesehatan yang ada pada Desa Aek Nabuntu dan Desa Aek Ledong. Universitas Sumatera Utara Sementara itu, akses kesehatan yang terdapat di Desa Aek Korsik, Ledong Barat, Aek Bange, Ledong Timur dan Padang Sipirok masih tergolong mudah. Hal ini dikarenakan jarak antara akses kesehatan yang ada tidak terlalu jauh yang diharapkan akan memudahkan para lansia untuk mengakses sarana yang ada. Seperti penggunaan Jamkesmas akan semakin dimanfaatkan masyarakat dan lansia yang tidak mampu untuk lebih sering memeriksakan kesehatan mereka pada sarana yang kesehatan yang ada di Kecamatan Aek Ledong ini tanpa harus pergi ke tempat yang lebih jauh jaraknya. Selain itu, tersedianya tenaga kesehatan pada setiap desa juga sangat dibutuhkan dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Tenaga kesehatan di Kecamatan Aek Ledong dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.8. Jumlah Tenaga Medis Tiap Desa No Nama Desa Dokter Mantri Kesehatan Bidan Dukun Bersalin Total 1 Aek Ledong - - 1 3,03 - 1 3,03 2 Aek Korsik - 3 9,09 2 6,06 5 15,15 10 30,30 3 Aek Bange - 1 3,03 2 6,06 - 3 9,09 4 Aek Nabuntu - 1 3,03 2 6,06 - 3 9,09 5 Ledong Barat - 3 9,09 2 6,06 1 3,03 6 18,18 6 Ledong Timur - 5 15,15 1 3,03 2 6,06 8 24,24 7 Padang Sipirok - - 13,03 1 3,03 2 6,06 Total - 13 39,39 11 33,33 9 27,27 33 100 Sumber: Kecamatan Aek Ledong dalam Angka 2011 Universitas Sumatera Utara Dari data di atas dapat diketahui bahwa tenaga medis di Kecamatan Aek Ledong masih terbilang minim dengan tidak adanya dokter pada setiap desa dan masyarakat di Kecamatan ini juga masih ada yang mempercayakan kelahiran anak mereka kepada dukun bersalin. Pada umumnya lansia dalam memanfaatkan tenaga kesehatan yang ada di Kecamatan Aek Ledong ini lebih memilih berobat kepada Bidan Desa. Hal ini dikarenakan pelayanan bidan desa lebih ramah dan bidan desa juga dapat dipanggil ke rumah, sehingga para lansia lebih terjamin keselamatan dan keamanannya. 4.2. Pelayanan Kesehatan Posyandu Usila 4.2.1. Latar Belakang Terbentuknya Pelayanan Kesehatan Posyandu Usila Kesehatan merupakan hal yang paling terpenting dalam kehidupan masyarakat. Perkembangan ilmu yang terjadi telah memunculkan pendekatan yang berhubungan dengan kesehatan. Salah satunya yaitu melaksanakan program kesehatan melalui pendekatan keluarga dan masyarakat yang memprioritaskan upaya memelihara dan menjaga kesehatan. Berbagai upaya diakukan dalam hal ini diantaranya meningkatkan keterjangkauan mutu pelayanan kesehatan, khususnya penduduk usia lanjut. Di dalam buku pedoman pengelolaan kegiatan kesehatan di kelompok lanjut usia yang diterbitkan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2003 di jelaskan bahwa peningkatan umur harapan hidup dari tahun ke tahun semakin terlihat, dimana pada tahun 1980 angka tersebut 54 tahun untuk wanita dan 50,9 tahun untuk laki-laki sedangkan pada tahun 1995 mencapai 66,7 tahun untuk wanita dan 62,9 Universitas Sumatera Utara tahun untuk laki-laki. Perubahan ini akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan lanjut usia, baik individu maupun dalam kaitannya dengan keluarga dan masyarakat. Secara Demografi berdasarkan sensus penduduk tahun 1971 jumlah penduduka berusia 60 tahun ke atas sebesar 5,3 juta atau 4,5 jumlah penduduk, meningkat menjadi 11,3 juta atau 6,4 pada tahun 1990. dari data ini terlihat bahwa semakin bertambahnya jumlah penduduk lanjut usia pada setiap tahun. Selain itu, berbagai masalah dihadapi dalam menyelesaikan masalah peningkatan usia harapan hidup ini diantaranya yaitu kualitas lanjut usia yang rendah ditandai dengan rendahnya tingkat pendidikan, bahkan 60 penduduk lanjut usia tidak pernah memperoleh pendidikan formal serta masih rendahnya dukungan sosial yang belum memadai dalam menangani masalah lanjut usia. Untuk itu, berbagai pelayanan dilakukan guna menambah peningkatan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau yang dibutuhkan oleh para lanjut usia. Salah satunya yaitu dengan progam pelayanan kesehatan posyandu usila.

4.2.2. Tujuan Tujuan Umum :

Dokumen yang terkait

Persepsi Keluarga Lansia Tentang Posyandu Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Kecamatan Medan Helvetia

4 86 100

Persepsi Lansia tentang Pelayanan Posyandu Lansia di Puskesmas Tarok Kecamatan Payakumbuh Utara Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.

9 136 100

Partisipasi Masyarakat Terhadap Posyandu Dalam Upaya Pelayanan Kesehatan Balita (Studi Kasus Pada Posyandu Melati di Desa Sigapiton Kecamatan Ajibata Kabupaten Toba Samosir)

14 176 85

Pengaruh Persepsi tentang Posyandu Usila terhadap Tingkat Pemanfaatan Posyandu Usila di Puskesmas Martoba Kota Pematangsiantar Tahun 2010

1 44 94

Gambaran Persepsi Lansia Tentang Tugas Kader di Posyandu Lansia Mawar Kelurahan Sukamaju Baru Kecamatan Tapos Tahun 2014

0 8 113

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KEGIATAN POSYANDU LANSIA DAN KELUHAN FISIK TERHADAP KEAKTIFAN LANSIA DALAM Hubungan Antara Persepsi Kegiatan Posyandu Lansia Dan Keluhan Fisik Terhadap Keaktifan Lansia Dalam Mengikuti Posyandu Lansia Di Desa Lengking Kecamatan B

0 3 20

SKRIPSI Hubungan Antara Persepsi Kegiatan Posyandu Lansia Dan Keluhan Fisik Terhadap Keaktifan Lansia Dalam Mengikuti Posyandu Lansia Di Desa Lengking Kecamatan Bulu Kabupaten Sukoharjo.

0 4 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Persepsi Kegiatan Posyandu Lansia Dan Keluhan Fisik Terhadap Keaktifan Lansia Dalam Mengikuti Posyandu Lansia Di Desa Lengking Kecamatan Bulu Kabupaten Sukoharjo.

0 5 7

HUBUNGAN PERSEPSI KESEHATAN DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KEAKTIFAN LANSIA DALAM MENGIKUTI POSYANDU LANSIA DI DESA Kesehatan Dan Dukungan Sosial Dengan Keaktifan Lansia Dalam Mengikuti Posyandu Lansia Di Desa Pucangan Kecamatan Kartasura.

0 1 19

Persepsi Lansia tentang Pelayanan Posyandu Lansia di Puskesmas Tarok Kecamatan Payakumbuh Utara Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.

0 0 38