Bidang Strategis 3 : Pengelolaan Kas

4. Pada tingkat operasional masih ada beberapa pertanyaan mendasar mengenai keterkaitan dokumen perencanaan dan anggarannya. Misalnya bagaimana melakukan penilaian terhadap: keterkaitan program dengan sasaran pembangunan daerah; keterkaitan kegiatan dengan program; keterkaitan indikator keluaran dengan keluarannya. 5. ABK membutuhkan dukungan sistem manajemen kinerja, sistem akuntansi pemerintahan, dan perhitungan biaya. Perubahan menuju ABK memang merupakan proses yang kompleks karena berkaitan dengan perubahan yang fundamental baik dalam sistem, manajemen maupun perilaku manusianya.

4.2.3. Bidang Strategis 3 : Pengelolaan Kas

Pengelolaan Kas Negara telah mengalami perubahan yang sangat mendasar sejak diterbitkannya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Pengelolaan Kas Negara yang semula hanya bersifat administratif, berubah kepada prinsip pengelolaan kas yang baik. Prinsip pengelolaan kas pemerintah dimaksud mengadopsi prinsip-prinsip dasar pengelolaan kas yang modern dan best practices, yang antara lain meliputi adanya perencanaan kas yang baik, pengelolaan dan monitoring atas rekening-rekening pemerintah sehingga dapat meminimalisir float fund, serta pemanfaatan seoptimal mungkin dana kas yang belum digunakan idle cash. Penempatan pengelolaan kas sebagai bidang strategis yang terpisah mencerminkan pentingnya menginstitusionalisasikan praktek-praktek penanganan kas yang tepat di pemerintah daerah. Hal ini dapat menjadi bidang strategis yang paling mudah Universitas Sumatera Utara untuk mendapatkan nilai baik, karena pengelolaan kas yang efektif dan tepat merupakan komponen dasar pengelolaan keuangan yang mantap. Dalam penilaian bidang pengelolaan kas, Kabupaten batu bara mendapatkan nilai yang cukup baik untuk ke empat hasil. Untuk hasil pertama mengenai kebijakan, prosedur, dan pengendalian untuk mendorong pengelolaan kas yang efektif pemerintah daerah kabupaten batu bara memenuhi 9 dari 10 indikator atau mencapai sebesar 90, pedoman tertulis mengenai kebijakan dan prosedur pengelolaan kas telah tersedia dan didukung oleh peraturan daerah mengenai pengelolaan kas yang sejalan dengan peraturan nasional. Untuk hasil yang kedua tentang penerimaan kas, pembayaran kas, serta surplus kas temporer dikelola dan dikendalikan secara efisien mendapatkan nilai 8 dari 11 indikator atau sebesar 72.7. Seluruh penerimaan kas disimpan kedalam suatu rekening bank tunggal yang ditunjuk pada hari penerimaan atau satu hari setelahnya, sudah adanya sistem komputerisasi dalam penerimaan dan pembayaran dibagian pembendaharaan dan rekonsiliasi rekening bank, deposito, piutang dan hutang telah dilaksanakan dengan baik pada buku besar buku pembantu. Selanjutnya Hasil penilaian ketiga mengenai sistem penagihan dan pungutan daerah yang efisien, dari 17 indikator yang dianggap penting, Pemerintah kabupaten batu bara memenuhi 12 indikator atau sebesar 70.6. Ditetapkannya regulasi mengenai pungutan dan pajak daerah yang selaras dengan peraturan nasional, pendapatan daerah dievaluasi setiap tahunnya untuk menghitung kapasitas pendapatan untuk setiap jenis pendapatan, sistem pencatatan penerimaan yang baik guna mengurangi penyelewengan pendapatan, serta terintegrasi nya sistem penagihan dan pungutan terhadap PAD menjadikan efisiensi dan efektifitas dalam Universitas Sumatera Utara pelaksanaan di lapangan. Dengan beberapa item indikator yang telah dilaksanakan dengan baik dapat dilihat bahwa setiap tahunnya PAD kabupaten Batu Bara mengalami peningkatan yang signifikan, namun belum adanya regulasi yang jelas mengatur tentang debitur yang berhutang pajak dan keterlambatan penyampaian pajak membuat belum maksimalnya PAD yang diterima oleh Pemerintah Kabupaten Batu Bara. Untuk hasil terakhir mengenai peningkatan dan penanganan manajemen pendapatan memenuhi 3 dari 6 indikator atau sebesar 50, perampingan prosedur dalam administrasi perpajakan membuat proses pelaksanaan menjadi lebih baik dan tidak merugikan, dan telah memperhitungkan dengan baik cost biaya yang dikeluarkan untuk setiap pungutan pendapatan, Dari uraian dan hasil penelitian dapat disimpulkaan faktor yang menyebabkan rendahnya kualitas pengelolaan keuangan daerah untuk aspek pengelolaan kas adalah : 1. Belum optimalnya pelaksanaan pelatihan secara rutin terhadap pegawai pengelolaan kas menjadi kendala dalam pelaksanaan keuangan. 2. Ada beberapa hal yang belum dilaksanakan dengan baik oleh pemerintahan daerah khususnya pada bagian pengelolaan keuangan, yang diantaranya adalah pembayaran diatas 5 juta masih belum dilakukan melalui rekening bank dan tidak adanya rekonsiliasi atau pemuhtahiran data harian terhadap penerimaan dan pengeluaran kas. 3. Belum adanya kajian secara mendalam mengenai sektor sektor pendapatan dalam meningkatkan PAD Daerah

4.2.4. Bidang Strategis 4 : Pengadaan Barang dan Jasa