Namun dewasa ini, fungsi tarian saman menjadi bergeser. Tarian ini jadi lebih sering berfungsi sebagai media hiburan pada pesta-pesta, hajatan, dan acara-acara
lain.
4.4 Nyanyian Tari Saman
Pada tari Saman, terdapat 5 macam nyanyian : 1
Rengum, yaitu sebagai pembukaan atau mukaddimah dari tari Saman yaitu setelah dilakukan sebelumnya keketar pidato pembukaan. Rengum
ini adalah tiruan bunyi. Begitu berakhir langsung disambung secara bersamaan dengan kalimat yang terdapat didalamnya, antara lain berupa
pujian kepada seseorang yang diumpamakan, bisa kepada benda, atau kepada tumbuh-tumbuhan.
2 Dering, yaitu rengum yang segera diikuti oleh semua penari.
3 Redet, yaitu lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh
seorang penari pada bagian tengah tari. 4
Syek, yaitu lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang tinggi melengking, biasanya sebagai tanda perubahan gerak
5 Saur, yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah
dinyanyikan oleh penari solo.
4.5 Gerakan dan Penari Tari Saman a Gerakan
Tarian Saman menggunakan dua unsur gerak yang menjadi unsur dasar dalam tarian saman: Tepuk tangan dan tepuk dada. Diduga, ketika menyebarkan agama
islam,syeikh saman mempelajari tarian melayu kuno, kemudian menghadirkan
Universitas Sumatera Utara
kembali lewat gerak yang disertai dengan syair-syair dakwah islam demi memudakan dakwahnya.Dalam konteks kekinian, tarian ritual yang bersifat religius ini masih
digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah melalui pertunjukan-pertunjukan.
Tarian Saman termasuk salah satu tarian yang cukup unik, kerena hanya menampilkan gerak tepuk tangan gerakan-gerakan lainnya, seperti gerak guncang,
kirep, lingang, surang - saring semua gerak ini adalah bahasa Gayo. Selain itu, ada 2 baris orang yang menyanyi sambil bertepuk tangan dan semua penari Tari Saman
harus menari dengan harmonis. Dalam Tari Saman biasanya, temponya makin lama akan makin cepat supaya Tari Saman menarik.
b Penari
Pada umumnya, Tarian Saman dimainkan oleh belasan atau puluhan laki-laki, tetapi jumlahnya harus ganjil. Pendapat lain mengatakan Tarian ini ditarikan kurang
lebih dari 10 orang, dengan rincian 8 penari dan 2 orang sebagai pemberi aba-aba sambil bernyanyi. Namun, dalam perkembangan di era modern yang menghendaki
bahwa suatu tarian itu akan semakin semarak apabila ditarikan oleh penari dengan jumlah yang lebih banyak. Untuk mengatur berbagai gerakannya ditunjuklah seorang
pemimpin yang disebut syeikh. Selain mengatur gerakan para penari, Syeikh juga bertugas menyanyikan syair-syair lagu saman yaitu ganit.
Karena keseragaman farmasi dan ketetapan waktu maka para penari dituntut untuk memilki konsentrasi yang tinggi dan latihan yang serius agar dapat tampil
dengan sempurna, tarian ini khususnya dimainkan oleh para pria.
Kostum atau busana Saman terbagi dari tiga bagian yaitu:
Universitas Sumatera Utara
o Pada kepala : bulung teleng atau tengkuluk dasar kain hitam empat persegi.
Dua segi disulam dengan benang seperti baju, sunting kepies. o
Pada badan : baju pokok baju kerawang baju dasar warna hitam, disulam
benang putih, hijau dan merah, bahagian pinggang disulam dengan kedawek dan kekait, baju bertangan pendek celana dan kain sarung.
o Pada tangan : topeng gelang, sapu tangan. Begitu pula halnya dalam
penggunaan warna, menurut tradisi mengandung nilai-nilai tertentu, karena melalui warna menunjukkan identitas para pemakainya. Warna-warna tersebut
mencerminkan kekompakan, kebijaksanaan, keperkasaan, keberanian dan keharmonisan.
4.6 Jenis – jenis Tari Saman