Jenis – jenis Tari Saman Nama – nama Pemain tari saman

o Pada kepala : bulung teleng atau tengkuluk dasar kain hitam empat persegi. Dua segi disulam dengan benang seperti baju, sunting kepies. o Pada badan : baju pokok baju kerawang baju dasar warna hitam, disulam benang putih, hijau dan merah, bahagian pinggang disulam dengan kedawek dan kekait, baju bertangan pendek celana dan kain sarung. o Pada tangan : topeng gelang, sapu tangan. Begitu pula halnya dalam penggunaan warna, menurut tradisi mengandung nilai-nilai tertentu, karena melalui warna menunjukkan identitas para pemakainya. Warna-warna tersebut mencerminkan kekompakan, kebijaksanaan, keperkasaan, keberanian dan keharmonisan.

4.6 Jenis – jenis Tari Saman

Jenis-jenis Saman diantaranya adalah: 1 Saman Jejunten, yaitu saman yang dilakukan malam hari dengan duduk di atas pohon kelapa yang ditebang. 2 Saman Njik, yaitu saman yang dilakukan pada waktu istirahat pada kegiatan menggirik padi. 3 Saman Ngerje Umah Sara, saman yang dilakukan oleh pemuda pada acara pesta perkawinan. 4 Saman Bejamu Besaman, yaitu saman yang dilakukan dengan mengundang grup saman dari kampung lain. Bejamu Besaman dilakukan dengan dua cara, yaitu : - Pertama Saman Sara Ingi Saman satu malam yaitu saman yang dilakukan semalam suntuk. Saman ini dilakukan pada hari besan Universitas Sumatera Utara keagamaan Aidul Fitri, Aidul Adha, dan Maulid Nabi Muhammad SAW. Kedua, Saman Roa Lo Roa Ingi Saman dua hari dua malam, saman ini dilakukan secara terus menerus . - Saman Bale Asam adalah saman yang dilaksanakan pada siang hari dalam rangka peringatan hari besar. Saman ini dilaksanakan secara bersama-sama di sebuah lapangan dan setiap grup bebas memilih lawannya. Biasanya panitia acara akan mengaundang grup saman dari berbagai kampung untuk bertemu dan bertanding.

4.7 Nama – nama Pemain tari saman

Tarian Saman ini terdiri dari Keketer, Rengum, Salam, Gerakan Tari, Ulu Ni Lagu, Anak ni Lagu, Saur, Syair, Guncang dan Penutup. Di dalam syair Saman banyak terdapat sisipan bahasa Arab dan bahasa Aceh. Pada galibnya sebelum tarian Saman dimulai, sebagai mukaddimah terlebih dulu seorang tua mewakili masyarakat setempat di mana tarian Saman diadakan, memberi sepatah kata keketar yang ditujukan kepada pemain dan penonton. Keketar adalah pidato yang diucapkan oleh seorang tokoh masyarakat atau pemuka adat yang memberikan nasehat kepada pemain Saman dan penonton. Dalam tarian Saman terdapat Rengum yaitu mukaddimah yang berupa tiruan bunyi yang diucapkan bersama-sama. Kemudian dilanjutkan dengan Salam yang diucapkan oleh salah seorang pemain penangkat Syech. Setelah itu disebut Ulu Ni Lagu atau permulaan tari. Tahap selanjutnya adalah lagu dan gerakan-gerakan tari. Selanjutnya disebut Anak Ni Lagu adalah gerak tangan yang ringkas dan pendek yang berisi syair yang terdiri dari Saur dan redet. Begitu lagu dinyanyikan pemain Universitas Sumatera Utara membuat Saur lalu disaurkan bersama-sama. Beberapa kali saur diselingi syech menyanyi melengking, dua atau tiga kali lalu naik atau berdiri di atas lutut dan dari syech itulah diberi isyarat lalu disambung dengan Guncang. Guncang ini dilakukan dengan berdiri di atas lutut. Apabila duduk bersimpuh dengan adegan yang sangat cepat sekali dinamakan gerutup. Gerutup dilakukan pada posisi duduk. Dalam satu lagu, hal demikian terus dilakukan berkali-kali yang kemudian berubah berpindah dengan irama atau lagu lain. Dalam penutupan tarian biasanya dilakukan surang- saring atau dengan melakukan tepuk tangan dengan nyanyian bersama disertai saur hingga pertunjukan berakhir. Komposisi pemain saman sebagai berikut: Penangkat yaitu: orang yang mengatur gerakan dan ritme saman, posisi berada di tengah-tengah pemain. Pengapit yaitu: tugasnya mengingatkan penangkat apabila lupa gerakan berikutnya, umumnya 2 orang yang posisinya di kanan dan kiri penangkat. Penyepit yaitu : membantu pengapit untuk mengingatkan jika ada kesalah gerak, umumnya dipilih orang yang bersuara merdu. Penupan yaitu: menjaga keseimbangan kawan atau menopang temannya agar keseimbangan terjaga. Contoh : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Universitas Sumatera Utara • Nomor 9 disebut Pengangkat Pengangkat adalah tokoh utama sejenis syekh dalam seudati titik sentral dalam Saman, yang menentukan gerak tari, level tari, syair-syair yang dikumandangkan maupun syair-syair sebagai balasan terhadap serangan lawan main Saman Jalu pertandingan • Nomor 8 dan 10 disebut Pengapit Pengapit adalah tokoh pembantu pengangkat baik gerak tari maupun nyanyian vokal • Nomor 2-7 dan 11-16 disebut Penyepit Penyepit adalah penari biasa yang mendukung tari atau gerak tari yang diarahkan pengangkat. Selain sebagai penari juga berperan menyepit menghimpit. Sehingga kerapatan antara penari terjaga, sehingga penari menyatu tanpa antara dalam posisi banjar bershaf horizontal untuk keutuhan dan keserempakan gerak. • Nomor 1 dan 17 disebut Penupang Penupang adalah penari yang paling ujung kanan-kiri dari barisan penari yang duduk berbanjar. Penupang selain berperan sebagai bagian dari pendukung tari juga berperan menupang menahan keutuhan posisi tari agar tetap rapat dan lurus. Sehingga penupang disebut penamat kerpe jejerun pemegang rumput jejerun. Seakan-akan bertahan memperkokoh kedudukan dengan memgang rumput jejerun jejerun sejenis rumput yang akarnya kuat dan terhujam dalam, sukar di cabut

4.8 Peran Tari Saman dalam Masyarakat Gayo