BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1. Kerangka Konsep
Berdasarkan landasan teori dan rumusan masalah penelitian, peneliti menidentifikasi 5 lima independen variabel yaitu akuntabilitas keuangan daerah
X
1
, value for money X
2
, kejujuran X
3
, transparansi X
4
, dan pengawasan X
5
Kerangka konseptual yang digunakan dalam penelitian ini, dapat digambarkan sebagai berikut :
, yang diperkirakan mempengaruhi baik simultan maupun parsial terhadap pengelolaan
keuangan daerah Y.
Variabel Independen X Variabel Dependen Y
Akuntabilitas Keuangan Daerah X
1
Value for Money X
2
Kejujuran X
3
Transparansi X
4
Pengawasan X
5
Pengelolaan Keuangan DaerahY
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan landasan teori dan masalah penelitian maka peneliti mengembangkan kerangka penelitian ini yang diuji secara simultan dan parsial yaitu
pengelolaan keuangan daerah Y diperkirakan baik secara langsung maupun tidak langsung dipengaruhi oleh variabel independen X yaitu akuntabilitas keuangan
daerah X
1
, value for money X
2
, kejujuran X
3
, transparansi X
4
, dan pengawasan X
5
Akuntabilitas keuangan daerah dapat dilihat dari kemampuan pemerintah daerah dalam menjelaskan, menjawab dan mempertanggung-jawabkan setiap
kebijakan publik secara proporsional kepada publik melalui Laporan Pertanggungjawaban Pemerintah Daerah yang telah diperiksa oleh BPK dan
disampaikan kepada DPRD selambat – lambatnya 6 bulan setelah berakhir tahun anggaran.
.
Pengelolaan kuangan daerah dapat dilakukan dengan prisip Value For Money yaitu 1 prinsip ekonomi adalah sebagai suatu cara untuk memperoleh input dengan
kualitas dan kuantitias tertentu pada harga yang terendah atau dengan kata lain menghindari pemborosan dan yang tidak produktif, 2 efisien adalah pemerintah
mampu mencapai produktifitas kerja yang baik dalam setiap kegiatan pencapaian program dengan target yang telah ditetapkan atau pemerintah mampu melakukan
penggunaan dana masyarakat dengan berdaya guna maksimal perbandingan output input yang dikaitkan dengan standar kerja atau target yang telah ditetapkan. 3
efektif adalah pemerintah daerah mampu mencapai hasil program kerja yang
Universitas Sumatera Utara
maksimal atas target yang telah ditetapkan. Selain itu prinsip value for money juga melaksanakan elemen lain yaitu adil equity dan merata equality.
Kejujuran atau fairness merupakan bagian dari tujuan “good governance” yaitu hal wajib yang harus dilaksanakan oleh pemerintah daerah untuk menunjang
terlaksananya pemerintahan yang bersih dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme KKN, dan salah satunya pemerintah daerah selama ini dengan tegas melaksanakan
akuntablitas kejujuran Accountability for probit terkait dengan penghindaran penyalahgunaan jabatan abuse of power dengan memberikan funishment hukuman
kepada setiap aparatur pemerintah yang melanggarnya. Transparansi adalah keterbukaan pemerintah daerah baik dalam perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan daerah, dan pemerintah daerah berkewajiban untuk memberikan informasi keuangan yang
terbuka, menyeluruh dan jujur kepada masyarakat sebagai bukti pertanggungjawaban pemerintah dan pengelola sumberdaya yang dipercayakan kepadanya fungsi
pemerintah daerah sebagai Agent dan informasi tentang keuangan daerah dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat maupun pihak pengguna informasi lainnya
baik melalui media elektronik maupun media informasi lainnya. Pengawasan pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan untuk meminimalisir
kebocoran keuanga daerah, dengan metode pembukuan yang tertib dan metode pengawasan keuangan daerah sesuai dengan perundang - undangan yang berlaku.
Pengawasan pengelolaan keuangan daerah dilakukan oleh Itwilkot inspektorat wilayah kota sebagai Pengawas Intern Pemerintah dan BPK sebagai
Universitas Sumatera Utara
Pengawas Extern Pemerintah dan dalam pengawasan pengelolaan keuangan daerah pemerintah daerah melakukan pembinaan meliputi pemberian pedoman, bimbingan,
supervisi, konsultasi, pendidikan dan pelatihan. Pengelolaan keuangan daerah adalah seluruh kegiatan yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah, dengan baik dan benar dan memuaskan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
3.2 Hipotesis