7 hari setelah kuisioner diberikan. Daftar responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 1.
Kuisioner dalam penelitian ini peneliti adopsi dari Penelitian Siregar 2011, dan sebagian kuisioner peneliti tambah atau kurangi sesuai judul yang peneliti ambil
dengan sumber referensi sebagai berikut : Nordiawan. Deddi, Iswahyudi Sondi Putra, Mulidah Rahmawati 2007 dalam bukunya Akuntansi Pemerintahan. Jakarta;
Mursyidi 2009, Akuntansi Pemerintahan di Indonesia, Refika Aditama Bandung; Mardiasmo 2002, Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah, Jogjakarta;
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 tahun 2006, Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; Sulistioni, G. 2003, Fiqh Korupsi : Amanah VS Kekuasaan,
Somasi, Nusa Tenggara Barat Setelah informasi yang diperoleh dianggap cukup memadai, setelah itu
melakukan penyederhanaan informasi yang diperoleh kedalam kategori dan ukuran tertentu sehingga dapat dikuantifikasikan untuk memudahkan dalam pengolahan data
dan pada akhirnya dapat ditafsirkan untuk merumuskan kesimpulan penelitian.
4.5. Defenisi Operasional
Untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian ini, maka perlu diberikan defenisi variabel operasional yang akan diteliti
sebagai dasar dalam menyusun kuisioner penelitian, Menurut Jogiyanto 2004, defenisi operasional adalah hasil dari pengoperasionalan konsep kedalam elemen –
elemen yang dapat di observasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan
Universitas Sumatera Utara
dioperasionalkan dalam konsep. Untuk pengukuran variabel dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala interval.
Menurut Mas’ud 2004, sekala nominal digunakan untuk membedakan kategori – katgori yang berkaitan dengan variabel. Skala interval digunakan untuk
menyatakan kategori, peringkat dan jarak variabel yang diukur, sedangkan skala rasio memiliki karakteristik yang sama dengan pengukuran lainnya, tetapi skala rasio
memiliki tambahan karakteristik yaitu nilai nol yang memungkinkan untuk menyatakan hubungan dalam hal proporsi atau rasio.
Adapun Defenisi operasional dimaksud adalah : 1.
Pengelolaan Keuangan Daerah Y merupakan variabel terikat dependen adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,
penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah. Pengukuran varibel ini menggunakan istrumen kuesioner dengan skala
5 point yang dikembangkan oleh Mahoney et.al., 1963 – 1965 2.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah akuntabilitas keuangan daerah X
1
, adalah kewajiban pemerintah daerah untuk memberikan pertanggungjawaban,
menyajikan, melaporkan, dan mengungkapkan segala aktifitas yang terkait dengan penerimaan dan penggunaan uang publik kepada pihak yang memiliki
hak dan kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut DPRD dan Masyarakat luas. Pengukuran varibel ini menggunakan istrumen kuisioner
dengan skala 5 point untuk menunjukkan bahwa seberapa jauh akuntabilitas keuangan daerah telah dilaksanakan.
Universitas Sumatera Utara
3. Value for Money VFM X
2
Pengukuran varibel ini menggunakan istrumen kuisioner dengan skala 5 point untuk menunjukkan bahwa seberapa jauh telah menggunakan konsep ”Value
for Money” adalah Pemanfaatan uang sebaik mungkin
dalam kinerja anggaran yang pada dasarnya merupakan sistem penyusunan dan pengelolaan anggaran daerah yang berorientasi pada pencapaian hasil atau
kinerja atau merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang mendasarkan pada tiga jenis elemen yaitu : ekonomi, efisiensi, dan efektifitas
4. Kejujuran X
3
5. Transparansi X
adalah suatu sikap jujur dan memiliki integeritas yang tinggi, sehingga kesempatan untuk korupsi dapat diminimalkan dalam pengelolaan
keuangan daerah. Pengukuran varibel ini menggunakan istrumen kuiesioner dengan skala 5 point untuk menunjukkan bahwa seberapa jauh kejujuran telah
dilaksanakan dalam pengawasan pengelolaan keuangan daerah
4
6. Pengawasan X
adalah keterbukaan pemerintah dalam melaksanakan pengelolaan keuangan daerah, sehingga dapat diawasi oleh DPRD dan
Masyarakat. Pengukuran varibel ini menggunakan istrumen kuisioner dengan skala 5 point untuk menunjukkan bahwa seberapa jauh transparansi telah
dialaksanakan dalam pengelolaan pengelolaan keuangan daerah
5
adalah pengawasan keuangan daerah perlu untuk mengetahui apakah perencanaan yang telah disusun sudah berjalan dengan
efisien, efektif dan ekonomis atau belum, yang dilakukan oleh eksekutif sebagai pengguna anggaran.
Universitas Sumatera Utara
Pengukuran varibel ini menggunakan istrumen kuisioner dengan skala 5 point untuk menunjukkan bahwa seberapa jauh pengawasan telah dilaksanakan
dalam pengelolaan keuangan daerah. Masing – masing vriabel diukur dengan model Skala Likert yaitu mengukur
sikap dengan menyatakan setuju atau ketidaksetujuannya terhadap pertanyaan yang diajukan dengan skor sebagai berikut :
5 =
SS = Sangat Setuju 4
= S
= Setuju
3 =
TT = Tidak Tahu
2 =
TS = Tidak Setuju
1 =
STS = Sangat Tidak Setuju
Tabel 4.1 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel Penelitian Defenisi Operasioanal
Pengukuran Variabel Skala
Pengukuran Pengelolaan
Keuangan Daerah Y
Dependen Variabel Pengelolaan Keuangan Daerah
perlu untuk mengetahui apakah telah dilakukan sesuai
dengan amanat undang – undang terhadap perencanaan,
pelaksanaan, penatausahaan pelaporan,
pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah
Pengukuran varibel ini menggunakan istrumen
kuesioner dengan skala 5 poin yang dikembangkan
oleh Mahoney et.al., 1963 – 1965, skala ini
untuk menunjukkan tingkat pengelolaan
keuangan daerah. Interval
Universitas Sumatera Utara
Akuntabilitas Keuangan
Daerah X
Independen Variabel
1
Kewajiban pemerintah daerah untuk memberikan
pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan, dan
mengungkapkan segala aktifitas yang terkait dengan
penerimaan dan penggunaan uang publik kepada pihak
yang memiliki hak dan kewenangan untuk meminta
pertanggungjawaban tersebut
yaitu DPRD dan Masyarakat luas.
Pengukuran varibel ini menggunakan istrumen
kuesioner dengan skala 5 point untuk menunjukkan
bahwa seberapa jauh akuntabilitas keuangan
daerah telah dilaksanakan.
Interval
Value for Money VFM X
2
Pemanfaatan uang secara
ekonomis, efisiensi, dan efektifitas
Pengukuran varibel ini menggunakan istrumen
kuesioner dengan skala 5 point untuk menunjukkan
bahwa seberapa jauh telah menggunakan
konsep
”Value for Money”
Interval
Kejujuran X
3
suatu sikap jujur dan memiliki integeritas
Pengukuran varibel ini menggunakan istrumen
kuesioner dengan skala 5 point untuk menunjukkan
bahwa seberapa jauh kejujuran telah
dilaksanakan dalam pengawasan pengelolaan
keuangan daerah Interval
Transparansi X
4
Keterbukaan pemerintah dalam pengelolaan keuangan
daerah, sehingga dapat diawasi oleh DPRD dan
Masyarakat Pengukuran varibel ini
menggunakan istrumen kuesioner dengan skala 5
point untuk menunjukkan bahwa seberapa jauh
transparansi telah dilaksanakan dalam
pengawasan pengelolaan keuangan daerah
Interval
Pengawasan X
5
Proses monitoring atau membandingkan antara yang
telah direncanakan dengan yang telah dicapai.
Pengukuran varibel ini menggunakan istrumen
kuesioner dengan skala 5 point untuk menunjukkan
bahwa seberapa jauh pengawasan telah
dilaksanakan Interval
Universitas Sumatera Utara
4.6. Metode Analisis Data