Pejabat Pengguna Anggaran dan Barang Pemerintahan yang Baik Good Governance Akuntabilitas Keuangan Daerah

Renyowijiyo 2008, Daur anggaran pemerintah RI dikelompokkan dalam 5 tahap yaitu : 1. Penyusunan dan pengajuan RUU-APBN dan penetapan UU-APBN oleh DPR. 2. Pembahasan dan pengesahan RUU-APBN dan Penetapan UU-APBN oleh DPR. 3. Pelaksanaan anggaran, akuntansi dan pelaporan keuangan Negara oleh Pemerintah. 4. Pemeriksaan pelaksanaan anggaran, akuntansi dan laporan keuangan oleh BPK. 5. Pembahasan dan persetujuan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBN dan penetapan UU-Laporan pertanggungjawaban APBN oleh DPR. Menurut Mardiasmo 2002 :70, prinsip – prinsip pokok siklus anggaran perlu diketahui dengan baik oleh penyelenggara pemerintah. Pada dasarnya prinsip – prinsip dan mekanisme penganggaran relatif tidak berbeda antara sektor swasta dengan sektor publik. Mardiasmo dalam bukunya Henley 1990, siklus anggaran memiliki empat tahap yang terdiri dari 1 tahap persiapan preperation, 2 tahap ratifikasi ratification, 3 tahap implementasi implementation dan 4 tahap pelaporan dan evaluasi reporting and evaluation

2.1.3 Pejabat Pengguna Anggaran dan Barang

Peraturan Pemerintah Dalam Negeri Permendagri Nomor 13 tahun 2006 yang diubah menjadi Peraturan Pemerintah No. 58 tahun 2007 bahwa pejabat pengguna anggaranpengguna barang terdiri dari : 1 Kepala SKPD, 2 Pejabat kuasa pengguna anggarankuasa pengguna barang, 3 Pejabat pelaksana teknis Universitas Sumatera Utara kegiatan SKPD, 4 Pejabat penatausahaan Keuangan SKPD 5 Bendahara Penerimaan Bendahara Pengeluaran. Masing – Masing Pejabat Pengelola anggaranpengguna barang tersebut mempunyai tugas dan tanggungjawab yang berbeda – beda.

2.1.4 Pemerintahan yang Baik Good Governance

Pemerintahan yang baik Good Governance, adalah suatu kesuksesan pemerintah dalam mengelola keuangan untuk pelayanan umum sektor publik dengan baik. Maryono, Warella, Kismartini 2007 Word Bank mengusung tiga indikator yang perlu diperhatikan dalam Good Governance yaitu 1 bentuk rejim politik, 2 proses dimana kekuasaan digunakan dalam mangement sumber daya sosial dan ekonomi bagi kepentingan pembangunan, 3 kemampuan pemerintah untuk mendesain, memformulasikan, melaksanakan kebijakan, dan melaksanakan fungsi – fungsinya. United Nation Development Program menyebutkan enam indikator kesuksesan good governance yaitu : 1 Mengikut sertakan semua, 2 transparan dan bertanggungjawab, 3 efektif dan adil, 4 menjamin adanya supremasi hukum, 5 menjamin bahwa prioritas – prioritas politik, sosial, ekonomi didasarkan pada konsensus masyarakat, 6 memperhatikan kepentingan mereka yang paling miskin dan lemah dalam proses mengambil keputusan menyangkut alokasi sumber daya pembangunan. Universitas Sumatera Utara Selanjutnya Mardiasmo 1999 mengemukakan elemen manajemen keuangan daerah yang diperlukan untuk mengontrol kebijakan keuangan daerah tersebut meliputi akuntabilitas, value for money, kejujuran, transparansi, dan pengendalian.

2.1.5 Akuntabilitas Keuangan Daerah

Akuntabilitas keuangan daerah adalah kewajiban pemerintah daerah untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan, dan mengungkapkan segala akfivitas dan kegiatan yang terkait dengan penerimaan dan penggunaan uang publik kepada pihak yang memiliki hak dan kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut DPRD dan masyarakat luas. Aspek penting yang harus dipertimbangkan ialah : 1 aspek legalitas penerimaan dan pengeluaran daerah. Setiap transaksi yang dilakukan harus dapat dilacak otoritas legalnya; 2 pengelolaan stewardship keuangan daerah secara baik, perlindungan aspek fisik dan financial, mencegah terjadinya pemborosan dan salah urus. Prisip – prinsip akuntabilitas keuangan daerah meliputi : 1 adanya suatu sistem akuntansi dan sitem anggaran yang dapat menjamin bahwa pengelolaan keuangan daerah dilakukan secara konsisten sesuai peraturan perundang – undangan yang berlaku; 2 pengeluaran daerah yang dilakukan berorientasi pada pencapaian visi, misi, tujuan, sasaran dan hasil manfaat yang akan dicapai. Mardiasmo 2001, menyebutkan bahwa Akuntabilitas sektor publik adalah kewajiban pihak pemegang amanah agent untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan dan melaporkan, mengungkap segala aktifitas kegiatan dan kegiatan yang Universitas Sumatera Utara menjadi tangungjawabnya kepada pihak pemberi amanah principal yang memiliki hak dan kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut. Sedangkan menurut Sulistioni 2003 Pemerintah yang Akuntabel adalah Pemerintah yang memiliki ciri – ciri sebagai berikut : 1 mampu menyajikan informasi penyelenggaraan secara terbuka, cepat, tepat kepada masyarakat, 2 mampu memberikan pelayanan yang memuaskan bagi publik, 3 mampu meberikan ruang bagi masyarakat untuk terlibat dalam proses pembangunan dan pemerintahan, 4 mampu menjelaskan dan mempertanggungjawabkan setiap kebijakan publik secara proporsional, dan 5 adanya saran bagi publik untuk menilai kinerja pemerintah. Melalui pertanggungjawaban publik, masyarakat dapat menilai derajat pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan pemerintah.

2.1.6 Value For Money

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan Daerah dan Aksesibilitas Laporan Keuangan Terhadap Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah Pada Pemerintah Kabupaten Samosir

22 160 109

Akuntabilitas Dan Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah

1 41 3

Pengaruh Akuntabilitas Keuangan Daerah, Value for Money, Kejujuran, Transparansi dan Pengawasan Terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah (Studi Kajian Pada Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu)

12 91 108

Pengaruh Akuntabilitas Keuangan Daerah, Value for Money, Kejujuran, Transparansi dan Pengawasan Terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah (Studi Kajian Pada Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu)

0 0 11

Pengaruh Akuntabilitas Keuangan Daerah, Value for Money, Kejujuran, Transparansi dan Pengawasan Terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah (Studi Kajian Pada Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu)

0 0 2

Pengaruh Akuntabilitas Keuangan Daerah, Value for Money, Kejujuran, Transparansi dan Pengawasan Terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah (Studi Kajian Pada Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu)

0 0 5

Pengaruh Akuntabilitas Keuangan Daerah, Value for Money, Kejujuran, Transparansi dan Pengawasan Terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah (Studi Kajian Pada Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu)

0 0 22

Pengaruh Akuntabilitas Keuangan Daerah, Value for Money, Kejujuran, Transparansi dan Pengawasan Terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah (Studi Kajian Pada Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu)

0 0 3

Pengaruh Akuntabilitas Keuangan Daerah, Value for Money, Kejujuran, Transparansi dan Pengawasan Terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah (Studi Kajian Pada Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu)

0 0 29

Akuntabilitas Dan Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah Di Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Medan

0 0 7