2.1. Uji Normalitas Pengujian Hipotesis

uji statistik Chronbach Alpha á. Suatu konstruk atau variabel dinyatakan reliabel jika memberikan nilai Chronbach Alpha 0,60 Nunnally, 1960

4.6.2. Pengujian Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi berganda, maka diperlukan Uji pengujian assumsi klasik yang meliputi pengujian Normalitas, Linieritas, multikolinearitas, dan Heteroskedastisitas.

4.6. 2.1. Uji Normalitas

Tujuan Uji Normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Data yang baik adalah data yang memiliki pola seperti bentuk lonceng pada diagram histogram. Uji Normalitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Kriteria pengujian satu sampel menggunakan pengujian satu sisi yaitu dengan membandingkan probabilitas denga tingkat signifikansi tertentu yaitu : 1. Nilai signifikansi atau probabilitas 0,05 maka distribusi data tidak normal 2. Nilai signifikansi atau probabilitas 0,05 maka distribusi data adalah normal.

4.6.2.2. Uji Multikolinieritas.

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji, apakah ditemukan atau tidak korelasi diantara variable independen. Jika terjadi korelasi antar variable independen Universitas Sumatera Utara maka akan ditemukan adanya masalah multikolinearitas. Suatu model regresi yang baik harus tidak menimbulkan masalah multikolinearitas. Untuk itu diperlukan uji multikolinearitas terhadap setiap variable bebas yaitu dengan : 1. Melihat angka collinearity statistcs yang ditujukan oleh nilai variance inflation factor VIF. Jika angka VIF 5, variable bebas yang ada memiliki masalah multikollinearitas Santoso, 2002 2. Melihat nilai tolerance pada output penilaian multikollinearitas yang tidak menunjukkan nilai tolerance 10 akan memberikan kenyataan bahwa tidak terjadi masalah multikolinearitas.

4.6.2.3 Uji Hetroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidak samaan variable dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika berbeda disebut hetroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi hetroskedastisitas.

4.7 Pengujian Hipotesis

Untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari variable bebas secara menyeluruh terhadap variable terikat dilakukan dengan menggunakan uji F. Uji ini menggunakan α 0,05 dengan ketentuan, jika F hitung F table maka H0 ditolak dan H1 diterima atau dengan kata lain hipotesis yang diajukan dapat diterima. Atau dapat dinilai Universitas Sumatera Utara berdasarkan hasil uji hipotesis yang diajukan oleh table koefisien pada kolom signifikan, yang menunjukkan nilai α 0,05. Penilaian variable dilakukan untuk setiap variable bebas untuk melihat variable apa yang memberikan pengaruh paling dominan diantara variable yang ada. Pengujian dilakukan dengan uji t atau sering disebut uji parsial. Tingkat pengaruh yang signifikan juga didasarkan pada α 0,05 Atau melihat nilai t hitung t table . Sebaliknya jika t hitung t table maka pengaruh yang terjadi tidak signifikan. Universitas Sumatera Utara

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Deskriptif Data

Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan pada pejabataparatur Pemerintah Kota Dumai yang terlibat langsung dalam pengelolaan keuangan daerah yaitu kepala dan pelaksana teknis disetiap SKPD, dan seluruhnya berjumlah 31 SKPD maka diperoleh sampel sebanyak 62 31 x 2. Deskripsi statistik jawaban kuisioner pengelolaan keuangan daerah oleh seluruh SKPD di Pemerintah Kota Dumai ditunjukkan pada tabel 5.1 Tabel 5.1 Deskripsi Statistik N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Akuntabilitas Keuangan Derah 62,00 32,00 45,00 39,45 3,53 Value For Money 62,00 22,00 40,00 30,90 4,26 Kejujuran 62,00 21,00 40,00 32,16 4,29 Transparansi 62,00 27,00 50,00 39,89 4,83 Pengawasan 62,00 30,00 50,00 40,98 4,37 Pengelolan Keuangan Daerah 62,00 21,00 40,00 32,56 4,07 Valid N listwise 62,00 Sumber : Data Primer Olahan Dari tabel 5.1 dapat dilihat bahwa dari 62 sampel penelitian yang digunakan, variabel pengelolaan keuangan daerah Y memiliki nilai rata-rata 32,56 yang berarti jika nilai rata – rata tersebut dibagikan dengan jumlah pertanyaan pada kuisioner Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan Daerah dan Aksesibilitas Laporan Keuangan Terhadap Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah Pada Pemerintah Kabupaten Samosir

22 160 109

Akuntabilitas Dan Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah

1 41 3

Pengaruh Akuntabilitas Keuangan Daerah, Value for Money, Kejujuran, Transparansi dan Pengawasan Terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah (Studi Kajian Pada Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu)

12 91 108

Pengaruh Akuntabilitas Keuangan Daerah, Value for Money, Kejujuran, Transparansi dan Pengawasan Terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah (Studi Kajian Pada Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu)

0 0 11

Pengaruh Akuntabilitas Keuangan Daerah, Value for Money, Kejujuran, Transparansi dan Pengawasan Terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah (Studi Kajian Pada Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu)

0 0 2

Pengaruh Akuntabilitas Keuangan Daerah, Value for Money, Kejujuran, Transparansi dan Pengawasan Terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah (Studi Kajian Pada Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu)

0 0 5

Pengaruh Akuntabilitas Keuangan Daerah, Value for Money, Kejujuran, Transparansi dan Pengawasan Terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah (Studi Kajian Pada Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu)

0 0 22

Pengaruh Akuntabilitas Keuangan Daerah, Value for Money, Kejujuran, Transparansi dan Pengawasan Terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah (Studi Kajian Pada Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu)

0 0 3

Pengaruh Akuntabilitas Keuangan Daerah, Value for Money, Kejujuran, Transparansi dan Pengawasan Terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah (Studi Kajian Pada Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu)

0 0 29

Akuntabilitas Dan Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah Di Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Medan

0 0 7