Pengolahan Inti Sawit KESIMPULAN DAN SARAN 27

2.11. Pengolahan Inti Sawit

1. Cake Breaker Conveyor Ampas press yang keluar dari screw press terdiri dari serat dan biji yang masih mengandung air yang tinggi dan berbentuk gumpalan, oleh sebab itu perlu dipecah dengan alat pemecah ampas yang disebut dengan cake breaker conveyor CBC . Alat ini berperan memecah gumpalan ampas dan mengangkatnya ke kolom fibre cyclone. Untuk mempermudah pemecahan gumpalan dan mempersiapkan ampas yang sesuai dengan persyaratan bahan bakar, maka dilakukan pemanasan CBC yang dilengkapi dengan pemanas pada mantel sehingga kadar air ampas menurun dan mudah diproses lebih lanjut pada depericarper. 2. Polishing Drum Ampas pressan yang terdiri dari serat, biji, dan inti dipecah oleh cake breaker sehingga lebih mudah diblower untuk memisahkan fraksi ringan dan fraksi berat. Fraksi ringan terdiri dari serat, inti pecah halus, pecahan tempurung tipis dan debu. Fraksi berat ialah biji utuh, biji pecah, inti utuh, dan inti pecah. Fraksi berat diolah dalam depericarper, yang bertujuan untuk menghilangkan serat-serat yang masih melekat pada biji. Seeat yang terdapat dikulit biji dapat mengganggu jalannya proses pemecahan biji pada nut cracker, yaitu daya pentalnya collision berkurang yang berakibat pada proses pemecahan biji lebih lama yang sekaligus mengurangi kapasitas olah unit. 3. Fermentasi Biji Biji mengandung pectin, yang terdapat antara tempurung dengan inti. Untuk mempermudah pemecahan biji dalam cracker, maka pectin yang berfungsi sebagai perekat Universitas Sumatera Utara inti pada tempurung perlu dirombak dengan proses kimia seperti fermentasi. Fermentasi ialah salah satu proses biokimia yang dikembangkan pada pengolahan biji sawit. 4. Nut Grading Sebelum proses pemecahan biji terlebih dahulu dilakukan seleksi berdasarkan ukuran biji dengan menggunakan alat “nut grading” yaitu drum berputar terdiri dari ukuran lobang yang berbeda-beda. Biji yang telah diseleksi terdiri dari tiga fraksi yaitu kecil 8-14 nn, sedang 15-17 mm dan besar 18 mm. 5. Pemecahan Biji 5.1. Nut Cracker Alat ini berfungsi memecahkan biji dengan system lemparan biji ke dinding keras. Mekanisme pemecahan ini didasarkan pada kecepatan putar, radius dan massa biji yang dipecahkan. Karena factor massa yang merupakan factor yang selalu berubah-ubah maka perlu dilakukan pengelom[pokkan bji, dan ini telah dimulai dari “nut grading”. Katrena biji telah dikelompokkan menjadi tiga fraksi maka crakcker disediakan tiga unit. Ketiga cracker tidak mempunyai putaran yang sama sebab semakin kecil ukuran biji maka dibutuhkan putaran yang lebih tinggi. Penentuan kecepatan putaran mempengaruhi besarnya presentase inti pecah dan inti lekat. 5.2. Ripple Mil Ripple mill terdiri dari dua bagian yaitu Rotating rotor dan Sationary plate. Rotating rotor terdiri dari 30 pasang rotor rod yang terbuat dari high carbon steel yang terdiri dari dua lapis yaitu 15 batang di pasang di bagian luar dan 15 batang di bagian dalam. Stationary Universitas Sumatera Utara plate terbuat dari high carbon steel dengan permukaaan bergerigi tajam. Mekanisme pemecahan biji, yaitu dengan cara menekan biji dengan rotor pada dinding bergerigi dan menyebabkan pecahnya biji. Alat ini dapat memecah biji tanpa melalui pemeraman dalam nut silo asalkan dalam proses perebusan dilakukan dengan sempurna yaitu tekanan rebusan 3 kgcm dengan sistem 3 puncak selama 90 menit, yang setara dengan kadar air 15. 6. Pemecahan Inti dengan Tempurung 6.1. Claybath Hasil gilingan pemecahan biji masauk ke dalam bak dan inti mengapung sedangkan cangkang bergerak ke dasar bak. Inti yang mengapung ditangkap dengan menggunakan talang dan diayak serta disiram dengan air agar inti bebas dari tanah liat, sedangkan cangkang dihisap dari dasar bak dan dipompakan ke dalam saringan kemudian dikirim ke shellhopper. 6.2 Hidrosiklon Hasil olahan cracker sebelum memasuki hidrosiklon mengalami pemisahan fraksi halus oleh Winnowing. Sampah halus akan terpisah dan fraksi berat akan dicampur dengan air yang kemudian inti dipisahkan dari tempurung berdasarkan berat jenis. Untuk memperbesar selisih berat jenis inti dengan tempurung maka campuran dilewatkan melalui siklon, sehingga inti akan keluar dari atas permukaan cyclone dan tempurung dari bagian bawah yang kemudian masing-masing fraksi diangkut ke pengelolahan yang lebih lanjut. Keberhasilan pemisahan inti dengan hidrocyclone dapat diketahui dari jumlah kandungan kotoran cangkang dalam inti sawit. Universitas Sumatera Utara 6.3. Hisapan Angin Pemisahan tempurung dari inti dilakukan dengan perbedaan massa dari fraksi. Fraksi ringan umumnya lebih cepat dipisahkan lebih cepat dipisahkan dibandingkan dengan fraksi berat. Disamping massa dari materi yang dipisahkan juga dipengaruhi bentuknya. Materi yang berbentuk lempengan lebih mudah terhisap dan dapat dipisahkan. 7. Pengeringan Inti Pengering inti yang berkembang ialah tipe rectangulair dan tipe cylindrical, keduanya hamper bersamaan prinsip kerjanya. a. Type Rectangulair Pengeringan dengan alat ini sering mengalami penyimpangan yaitu terdapatnya inti yang dibagian sudut sering melekat dan tidak turun ke bawah, dan bila diturunkan terdapat mutu inti yang tidak baik. b. Type Cylindrical Alat pengering memiliki keuntungan yaitu inti tidak ada yang tertinggal di bagian dinding, karena jatuhnya inti ke bawah berbentuk cincin 0, sedangkan pada tipe rectangular jatuhnya inti berbentuk cone V pada titik tengah Naibaho,1998.

2.12. Inti Sawit