HASIL PENELITIAN Hubungan antara Gangguan Ginjal Akut dan Mortalitas pada Anak dengan Penyakit Kritis di Unit Perawatan Intensif Anak

BAB 4. HASIL PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara GnGA dan mortalitas pada pasien anak dengan penyakit kritis yang dirawat di UPI Anak. Penelitian dilakukan dari bulan April 2012 – Juli 2012. Penderita yang dirawat di UPI Anak RS HAM selama periode waktu tersebut adalah sebanyak 72 anak, 15 anak tidak memenuhi kriteria inklusi karena hasil pemeriksaan darah yang tidak lengkap dan lama rawatan 24 jam. Penderita yang menjadi subjek penelitian sebanyak 57 anak. Rentang usia subjek penelitian mulai dari 1 bulan – 206 bulan dengan rerata usia 70.8 bulan SD 64.77 bulan dan median 43 bulan, laki-laki lebih banyak dibanding perempuan dengan rasio 1.28:1. Subjek yang meninggal sebanyak 15.7 dan pindah bangsal hidup 84.3. Terbanyak subjek dengan penyakit primer paska operasi 38.5. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1. Karakteristik Umum Subjek Penelitian n=57 Karakteristik GnGA n=18 Tidak GnGA n=39 Usia bulan, mean SD Jenis kelamin, n Laki-laki Perempuan Ventilasi mekanik, n Dengan Tanpa Hasil rawat, n Hidup Meninggal Penyakit primer, n Neurologis Kardiovaskuler Nefrologi Respirasi Gastroenterologi Luka bakar Paska operasi 52.3 63.34 13 72.2 5 27.8 3 16.7 15 83.3 15 83.3 3 16.7 2 11.1 2 11.1 0 0 1 5.6 4 22.2 1 5.6 8 44.4 77.8 64.46 19 48.7 20 51.3 19 48.7 20 51.3 33 84.6 6 15.4 15 38.5 3 7.7 1 2.6 6 15.4 0 0 0 0 14 35.8 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2. Karakteristik umum GnGA n=18 Karakteristik n Derajat GnGA Risk Injury Failure Onset GnGA 24 jam ≥ 24 jam Lama GnGA 48 jam ≥ 48 jam 13 3 2 17 1 14 4 72.2 16.7 11.1 94.4 5.6 77.8 22.2 Pada Tabel 4.2. terlihat GnGA ditemukan pada 18 subjek 32.1 dengan derajat GnGA terbanyak adalah derajat risk 72.2. Subjek penelitian yang mengalami GnGA pada 24 jam pertama sebanyak 17 subjek 94.4, dan GnGA yang berlanjut setelah 48 jam sebanyak 4 subjek 22.2. Tabel 4.3. Hubungan GnGA dengan mortalitas GnGA Hasil rawatan OR IK95 P Meninggal Hidup n n GnGA n=57 Ya Tidak Derajat n=18 Risk Injury Failure 3 6 2 1 16.7 15.4 15.4 33.3 15 33 11 2 2 83.3 84.6 84.6 86.7 100 0.909 0.200-4.133 1 2.75 0.162-46.792 na 0.592 0.783 0.484 na Uji Regresi Logistik Uji Kai Kuadrat Universitas Sumatera Utara Pada Tabel 4.3. terlihat bahwa subjek dengan GnGA yang meninggal sebesar 16.7, lebih tinggi dibandingkan jumlah kematian pada penderita yang tidak GnGA 15.4. Subjek GnGA memiliki risiko mengalami kematian 0.909 kali dibandingkan dengan subjek tidak GnGA. Berdasarkan uji statistik tidak terdapat perbedaan bermakna jumlah penderita yang meninggal pada kelompok GnGA dan bukan GnGA P=0.592. Semakin tinggi derajat GnGA maka persentase kematian semakin meningkat. Pada pasien dengan derajat injury memiliki risiko kematian 2.75 kali dibandingkan derajat risk. Tabel 4.4. Distribusi skor PELOD berdasarkan GnGA n=57 Skor PELOD GnGA Jumlah GnGA n Tidak GnGA n 10 10 – 19 ≥ 20 9 30.0 3 37.5 6 31.6 21 70.0 5 62.5 13 68.4 30 8 19 Pada Tabel 4.4. terlihat skor PELOD setelah dikategorikan berdasarkan derajatnya pada subjek yang mengalami GnGA. Distribusi skor PELOD terbanyak pada GnGA adalah skor kurang dari 10 yaitu pada 9 subjek penelitian. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5. Rerata skor PELOD pada GnGA Skor PELOD Mean SD n P GnGA Tidak GnGA Derajat Risk Injury Failure 10.2 10.3 8.5 13.6 16.5 11.32 12.23 11.28 15.18 6.36 18 39 13 3 2 0.830 0.516 Uji Mann-Whitney Uji Kruskal-Wallis Pada Tabel 4.5. terlihat rerata skor PELOD pada kelompok GnGA adalah 10.2 SD 11.32 dan pada kelompok tidak GnGA 10.3 SD 12.23. Berdasarkan uji Mann-Whitney tidak terdapat perbedaan bermakna skor PELOD pada kelompok GnGA dan tidak GnGA z=-0.215, P=0.830, berdasarkan uji Kruskal-Wallis tidak terdapat perbedaan bermakna skor PELOD pada GnGA risk, injury, dan failure χ 2 =1.325, P=0.516. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6. Hubungan GnGA dengan lama rawatan n=57 GnGA Lama rawatan OR IK95 P ≤ 7 7 n n GnGA n=57 Ya Tidak Derajat n=18 Risk Injury Failure 13 5 9 2 2 32.5 29.4 69.2 66.7 100 27 12 4 1 67.5 70.6 30.8 33.3 1.156 0.336-3.975 1 1.125 0.078-16.307 na 0.819 0.996 0.931 na Uji Regresi Logistik Uji Kai Kuadrat Pada Tabel 4.6. terlihat bahwa subjek dengan GnGA dengan lama rawatan lebih dari 7 hari sebesar 67.5, lebih rendah dibandingkan lama rawatan pada penderita yang tidak GnGA 70.6. Berdasarkan uji statistik tidak terdapat perbedaan bermakna lama rawatan pada kelompok GnGA dan bukan GnGA P=0.819. Semakin tinggi derajat GnGA maka persentase lama rawatan semakin meningkat. Pada pasien dengan derajat injury memiliki risiko lama rawatan 1.125 kali dibandingkan derajat risk. Universitas Sumatera Utara

BAB 5. PEMBAHASAN