- Orang tua pasien yang tidak bersedia diperiksa anaknya atau tidak mau
mengikuti penelitian
3.6. Persetujuan informed concent
Semua subyek penelitian akan diminta persetujuan dari orang tua setelah dilakukan penjelasan terlebih dahulu mengenai kondisi penyakit yang dialami, dan efek yang
akan diobservasi mortalitas.
3.7. Etika Penelitian
Penelitian ini disetujui oleh Komite Etik Kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
3.8. Cara Kerja dan Alur Penelitian 3.8.1. Alokasi Subjek
Subjek dikumpulkan secara purposive sampling. Semua sampel yang memenuhi kriteria baik kelompok dengan GnGA maupun tanpa GnGA diobservasi angka
mortalitasnya di UPI anak.
3.8.2. Cara Kerja
1. Pada hari rawatan pertama semua pasien yang dirawat di UPI anak dinilai skor PELOD untuk mengetahui beratnya derajat disfungsi organ serta dilakukan
serum kreatinin dan pemantauan UOP untuk menilai kondisi GnGA dengan menggunakan kriteria pRIFLE
Universitas Sumatera Utara
2. Dilakukan pemantauan setiap hari pada pasien yang tidak terdiagnosis GnGA hingga pasien mengalami GnGA dengan melakukan pemeriksaan kreatinin
serum dan pemantauan UOP. 3. Pasien yang telah terdiagnosis dengan GnGA dan memenuhi kriteria inklusi
diambil sebagai subjek penelitian dan yang memenuhi kriteria eksklusi dikeluarkan dari penelitian.
4. Bapak ibu wali subjek penelitian akan diberi penjelasan dan akan diminta persetujuan tertulis
5. Bapakibuwali subjek diwawancarai tentang riwayat perjalanan penyakit terdahulu, keadaan sosial ekonomi, dilakukan pencatatan data dasar, riwayat
penyakit terdahulu, diagnosis masuk, BB, TB, status gizi, sedangkan subjek dilakukan pemeriksaan fisik dan penunjang, serta pengumpulan produksi urin.
6. Dilakukan pencatatan lama rawatan di UPI anak dan mortalitas selama rawatan di UPI anak.
Universitas Sumatera Utara
3.8.3. Alur Penelitian
Pasien UPI Anak
Ditentukan tingkat keparahan GnGA dengan menggunakan kriteria pRIFLE
Pasien dengan GnGA Dilakukan penilaian skor PELOD dengan
pengambilan sampel darah: darah lengkap, AGDA, fungsi ginjal, fungsi hati, dan HST pada
hari pertama rawatan
Pasien tanpa GnGA
Mortalitas Dilakukan pemantauan UOP dan serum kreatinin
pada hari pertama rawatan
Universitas Sumatera Utara
3.9. Identifikasi Variabel Variabel bebas
Skala
Gangguan ginjal akut nominal dikotom
Variabel tergantung Skala Ukur
Mortalitas nominal dikotom
Skor PELOD ordinal
Lama rawatan nominal dikotom
3.10. Definisi Operasional
1. Gangguan ginjal akut GnGA : ditegakkan berdasarkan kriteria pRIFLE. 2. Kriteria Pediatric-modified RIFLE pRIFLE:
Estimated CCl Produksi urin
Risk Injury
Failure Loss
End stage eCCl menurun 25
eCCl menurun 50 eCCl menurun 75
atau 35mlmin1,73m Failure 4 minggu
2
End stage renal disease failure 3 bulan
0.5 mlkgjam selama 8 jam 0.5 mlkgjam selama 16 jam
0.3 mlkgjam selama 24 jam atau anuri selama 12 jam
eCCl, estimated creatinine clearance; pRIFLE, pediatric risk, injury, failure, loss dan end-stage renal disease
Baseline eCCI = 100 mlmin1,73m
2
Universitas Sumatera Utara
3. Estimated creatinine clearance eCCl = laju filtrasi glomerulus LFG dihitung dengan menggunakan rumus Schwartz:
eCCl = LFG = kLPcr
• LFG = eCCl : estimated creatinine clearance mlmin1.73 m
2
• L : panjang badan cm
• Pcr : konsentrasi creatinine plasma mgdl
• k : konstanta
0-1 thn prematur : 0.33
0-1 thn : 0.45
anak remaja ♀
: 0.55 remaja
♂ : 0.70
Umur LFG mLmenit1,73 m
2
Lahir 1 minggu
3 – 5 minggu 6 – 9 minggu
3 – 6 bulan 6 – 12 bulan
1 – 2 tahun 2 – 5 tahun
5 – 15 tahun 20,8 ± 1,9
46,6 ± 5,2 60,1 ± 4,6
67,5 ± 6,5 73,8 ± 7,2
93,7 ± 14,0 99,1 ± 18,7
126,5 ± 24,0 116,7 ± 20,2
Sumber :Alatas, H. 2002. Pemeriksaan Laboratorium pada Penyakit Ginjal. Buku Ajar Nefrologi Anak Edisi Kedua. Ikatan Dokter
Anak Indonesia, Jakarta. 4. Keadaan kritis : semua kondisi yang memerlukan dukungan untuk
kegagalan sistem organ vital 5. Usia : umur anak pada saat penelitian dilakukan yang ditentukan
berdasarkan selisih tanggal lahir anak dengan tanggal saat penelitian
Universitas Sumatera Utara
dilakukan, jika 15 hari dibulatkan ke bawah, jika ≥ 15 hari dibulatkan ke
atas. Selanjutnya usia dikelompokkan lagi berdasarkan usia tumbuh kembang :
a. 1 – 12 bulan : bayi
b. 12 bulan – 60 bulan 5 tahun : prasekolah
c. 5 tahun – 12 tahun : sekolah
d. 12 tahun – 18 tahun : praremaja
6. Jenis kelamin : ditentukan berdasarkan pemeriksaan fisik 7. Status gizi : ditentukan berdasarkan baku antropometri berat badan
terhadap tinggi badan berdasarkan grafik pertumbuhan WHO 2000: a. Gizi Buruk
: BBTB 70 b. Gizi Kurang
: BBTB 70-90 c. Gizi Baik
: BBTB 90-110 d. Gizi Lebih
: BBTB 110 8. Penyakit primer : penyakit utama sebagai penyebab kesakitan. Penyakit
ini dikelompokkan sebagai penyakit medis atau paska operasi. Penyakit medis akan digolongkan menurut sistem organnya misalnya
bronkopneumonia atau atelektasis menjadi gangguan respirasi. Ensefalitis, meningitis atau perdarahan intrakranial akan digolongkan
menjadi penyakit neurologis. Dekompensasi jantung dengan kelainan anatomi jantung akan digolongkan menjadi gangguan kardiovaskuler.
Sindrom nefritis akut atau sindrom nefrotik akan digolongkan menjadi gangguan ginjal, luka bakar akan digolongkan menjadi luka bakar. Diare
Universitas Sumatera Utara
akut dehidrasi berat dengan gangguan elektrolit akan digolongkan menjadi penyakit gastroenteritis. Paska operasi oleh sebab apapun akan
digolongkan menjadi paska operasi. 9. Lama rawatan : waktu mulai pasien masuk ruang rawat intensif hingga
keluar dari UPI Anak dalam keadaan hidup atau meninggal hari. Selanjutnya lama rawatan dikelompokkan lagi menjadi :
a. ≤ 7 hari
b. 7 hari 10. Mortalitas : pasien meninggal selama dilakukan pemantauan di ruang
rawat intensif ya atau tidak 11. PELOD: Pediatric Logistic Organ Dysfunction, sistem skoring untuk
menilai beratnya disfungsi organ pada anak sakit kritis dan memprediksi angka kematian, dilakukan pada saat pasien masuk UPI anak.
Selanjutnya skor PELOD dikelompokkan lagi berdasarkan beratnya disfungsi organ :
a. Rendah : skor 10
b. Sedang : skor 10 – 19
c. Berat : skor
≥ 20
3.11. Pengolahan dan Analisis Data