Perjalanan Penyakit dan Prognosis GnGA Korelasi antara Skor PELOD, Penyakit Kritis, dan GnGA

2.4. Perjalanan Penyakit dan Prognosis GnGA

Suatu penelitian mendapati bahwa 42.3 pasien mengalami GnGA pada hari pertama rawatan di UPI anak dan fungsi ginjal membaik dalam 48 jam pertama rawatan pada 46 pasien dengan GnGA. 2 Penelitian lain mendapati 26 dari 46 pasien yang mengalami GnGA pada hari pertama rawatan mengalami tingkat keparahan GnGA yang lebih berat pRIFLE I dan F selama 7 hari rawatan PICU. 1 Prognosis GnGA bergantung pada penyebabnya. Pasien dengan GnGA sebagai bagian dari gagal sistem organ multipel mempunyai tingkat mortalitas yang jauh lebih tinggi. GnGA yang disebabkan oleh nefrotoksis dan hipoksiaiskemia bersifat reversibel dimana fungsi ginjal dapat kembali ke normal. Suatu systematic review mendapati bahwa klasifikasi RIFLE merupakan prediktor outcome yang baik, dimana mortalitas meningkat dengan memberatnya klasifikasi RIFLE. Bahkan gangguan fungsi ginjal yang ringan dapat memberikan pengaruh buruk terhadap outcome. 14 Beberapa penelitian pada orang dewasa dan anak membuktikan bahwa penyakit ginjal kronik merupakan komplikasi lanjutan dari GnGA. Dengan semakin meningkatnya insiden GnGA yang selanjutnya akan berkembang menjadipenyakit ginjal kronis, maka pemantauan jangka panjang sangat diperlukan pada anak dengan riwayat GnGA. 7 8,21,22 Universitas Sumatera Utara

2.5. Korelasi antara Skor PELOD, Penyakit Kritis, dan GnGA

Penelitian tentang GnGA pada penyakit kritis menunjukkan bahwa insiden GnGA pada penyakit kritis cukup tinggi, dengan mortalitas mencapai 60 sampai 80. Tingginya angka kematian penderita sakit kritis yang disertai GnGA selain dipengaruhi oleh derajat GnGA juga dipengaruhi oleh derajat beratnya penyakit dan gangguan fungsi organ yang menyertai penyakit tersebut. Penilaian beratnya penyakit dan prediksi kematian pada setiap penderita yang dirawat di UPI Anak perlu dilakukan secara objektif untuk memperkirakan prognosis serta menentukan gangguan fungsi organ utama yang menyebabkan kematian pada penderita. Penilaian derajat berat penyakit dan prediksi kematian dilakukan dengan menggunakan skor penilaian derajat beratnya penyakit. 7 Skor Pediatric Logistic Organ Dysfunction PELOD adalah suatu alat yang digunakan untuk menilai beratnya disfungsi organ pada anak sakit kritis, baik disfungsi pada masing-masing sistim organ maupun antara beberapa sistim organ. 23-25 26 Skor PELOD menggunakan 6 variabel sistem organ neurologis, kardiovaskular, pernafasan, ginjal, hematologi, dan hepatik dengan 8 ukuran disfungsi organ. 27-28 Yang menghasilkan skor dari 0 untuk kondisi sehat hingga skor 71 yaitu sangat buruk atau mati. Suatu penelitian menggunakan skor PELOD setiap harinya pada pasien-pasien UPI anak, mampu menunjukkan kondisi yang semakin 26,27 Universitas Sumatera Utara memburuk atau tidak adanya kemajuan setiap waktunya menjadi prognostik yang kuat untuk kematian. Informasi ini menjadi penting khususnya untuk 4 hari perawatan awal pasien. Disimpulkan bahwa pengukuran skor PELOD selama 7 hari menyediakan informasi optimal mengenai perjalanan gagal organ multipel selama rawatan UPI anak. 29 Universitas Sumatera Utara

2.5. KERANGKA KONSEPTUAL