kejadian GnGA sebesar 58, dimana mortalitas pasien dengan GnGA lima kali lebih tinggi dibandingkan dengan pasien tanpa GnGA.
1
Penyebab GnGA terdiri atas prarenal, renal dan paskarenal.
14
Penyebab GnGA pada pasien kritis seringkali multifaktorial. Sepsis merupakan penyebab yang terutama, dimana 45 sampai 70 GnGA pada
pasien kritis dianggap berkaitan dengan sepsis.
15,16
Suatu penelitian multinasional tentang GnGA pada pasien kritis mendapati bahwa syok sepsis
merupakan penyebab utama 47.5, diikuti oleh pasca pembedahan 34, syok kardiogenik 27, hipovolemia 26 dan obat-obatan 19, dimana
pada banyak kasus dijumpai keterlibatan lebih dari satu faktor.
16
2.2. Laju Filtrasi Glomerulus LFG
Laju filtrasi glomerulus LFG merupakan indikator fungsi renal yang penting untuk diagnosis gangguan fungsi ginjal. Renal inulin clearance merupakan
baku emas untuk LFG, namun terbatas penggunaannya oleh karena ketidaktersediaan dan pemeriksaan yang sulit. Perhitungan LFG berdasarkan
Creatinine clearance sering digunakan pada pasien anak. Untuk memperkirakan LFG digunakan rumus Schwartz, yaitu:
eLFG = k x LScr
17,18
eLFG : estimated LFG mlmenit 1.73 m2 L
: tinggi badan cm Scr
: serum kreatinin mgdL
Universitas Sumatera Utara
k : konstanta bayi aterm: 0.45; anak dan remaja putri: 0.55; remaja
putra:0.7
2.3. Kriteria Diagnosis GnGA
Penelitian GnGA pada anak mengalami kesulitan akibat tidak tersedianya definisi standar. Definisi yang ada beragam, mulai dari berbagai variasi
peningkatan kreatinin serum SCr atau penurunan produksi urin UOP sampai ketentuan Renal Replacement Therapy RRT.
Angka kejadian GnGA yang diperhitungkan pada populasi anak kemungkinan lebih rendah dari yang sesungguhnya oleh karena kriteria
diagnostik sebelumnya berdasarkan pada peningkatan kreatinin serum yang tinggi. Saat ini, bahkan sedikit peningkatan kreatinin serum, jauh lebih sedikit
dari indikasi RRT, didapati berpengaruh terhadap outcome yang buruk.
19
19
Penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kreatinin serum sebesar 0.3 mgdL berkaitan dengan meningkatnya mortalitas pada pasien dewasa.
Penelitian-penelitian menunjukkan bahwa dibutuhkan definisi GnGA yang lebih baik dan deteksi dini GnGA sebelum pasien membutuhkan RRT.
Pada tahun 2004, Acute Dialysis Quality Initiative ADQI mengajukan definisi gangguan ginjal akut pada pasien anak dan dewasa yaitu dipakai
sistem RIFLE R: risk, I: injury, F: failure, L: loss of kidney function, dan E: end stage renal disease .
19
3
Sedangkan kriteria AKIN dipakai oleh Acute Kidney Injury Network, suatu organisasi yang beranggotakan nefrologis anak
Universitas Sumatera Utara
dan dewasa, dokter critical care bersama dengan organisasi sosial. Kriteria AKIN dikembangkan untuk meningkatkan sensitivitas kriteria RIFLE dengan
merekomendasi perubahan kreatinin yang lebih kecil sebagai batasan, dan menetapkan batas waktu kurang dari 48 jam untuk penegakkan diagnosis
GnGA. Pengembangan kriteria pediatric RIFLE diharapkan akan lebih jelas
menggambarkan GnGA pada anak. Penelitian mendapatkan pRIFLE memberikan klasifikasi dan menggambarkan perjalanan klinis GnGA yang
lebih baik pada pasien-pasien anak yang dirawat di unit intensif. Akan tetapi, penelitian dan validasi lanjutan masih diperlukan untuk utilisasi kriteria ini.
Kriteria pRIFLE membedakan tingkat keparahan GnGA berdasarkan perubahan kreatinin serum SCr atau estimated creatinine clearance eCCl
dan produksi urin Table 2.1.
20
Tabel 2.1. Kriteria pediatric RIFLE
2
Kategori
2
Estimated creatinine clearance eCCl sesuai rumus Schwartz
Produksi urin
Risk Injury
Failure eCCl menurun 25
eCCl menurun 50 eCCl menurun 75 atau
35mLmnt1.73m2 BSA 0.5 mLkgBBjam selama 8 jam
0.5 mLkgBBjam selama 16 jam 0.3 mLkgBBjam selama 24 jam atau
anuria selama 12 jam Loss
End Stage Failure 4 minggu
Failure 3 bulan
Universitas Sumatera Utara
2.4. Perjalanan Penyakit dan Prognosis GnGA