Algoritma Kohonen Map Prosedur Pengujian :

2.3.2 Algoritma Kohonen Map

Kohonen Map atau bisa disebut Self Organizing Map diperkenalkan pertama kali oleh Prof. Teuvo Kohonen dari Finlandia pada tahun 1982 Kohonen, 1982. Kohonen map merupakan salah satu algoritma jaringan syaraf tiruan yang cukup unik karena membangun sebuah topology preserving map dari ruang berdimensi tinggi ke dalam neuron-neuron sebagai representasi dari datapoint yang ada. Kohonen map merupakan salah satu metode jaringan syaraf tiruan unsupervised learning tidak terawasi. Jaringan ini tidak mendapatkan target, sehingga JST mengatur bobot interkoneksi sendiri. Belajar tanpa pengawasan Self Organizing Learning adalah belajar mengklasifikasikan tanpa dilatih. Pada proses belajar tanpa pengawasan, JST akan mengklasifikasikan contoh pola- pola masukan yang tersedia ke dalam kelompok yang berbeda-beda. Ketika data diberikan ke dalam jaringan syaraf, data akan mengatur struktur dirinya sendiri untuk merefleksikan dari pola yang diberikan. Pada kebanyakan model ini, batasan mengacu pada determinasi kekuatan antar neuron. Pada jaringan kohonen, suatu lapisan yang berisi neuron-neuron akan menyusun dirinya sendiri berdasarkan input nilai tertentu dalam suatu kelompok yang dikenal dengan istilah cluster. Selama proses penyusunan diri, cluster yang memiliki vektor bobot paling cocok dengan pola input memiliki jarak yang paling dekat akan terpilih sebagai pemenang. Neuron yang menjadi pemenang beserta neuron-neuron tetangganya akan memperbaiki bobot-bobotnya. Langkah-langkah Algoritma Kohonen Berikut merupakan langkah-langkah algoritma kohonen : Langkah 0 : Inisialisasi bobot : Set parameter-parameter tetangga Set parameter learning rate Universitas Sumatera Utara Langkah 1 : Kerjakan jika kondisi berhenti bernilai FALSE a. Untuk setiap vektor input x, kerjakan : • Untuk setiap j, hitung : bobot i = • Bandingkan bobot i • Untuk bobot untuk mencari bobot terkecil i terkecil, ambil lama untuk mendapatkan : baru= lama + α x i – lama 2.36 2.37 b. Perbaiki learning rate α baru =0,5 α 2.38 c. Kurangi radius ketetanggaan pada waktu-waktu tertentu, dengan cara meng-update nilai bobot i d. Tes kondisi berhenti min error atau maxepoch terpenuhi

2.4 Normalisasi Data