Perbedaan Dengan Riset Yang Lain Kontribusi Riset Pendahuluan Data Yang Digunakan

1998 Tabel 2.2. Riset terkait Lanjutan 3. Neural Networks in Materials Science. Bagis, Aytekin. 2003. Tabu search. Optimasi membership functions untuk kontroler logika fuzzy menggunakan algoritma tabu search. 4. Fuzzy Membership Function Elicitation using Plausible Neural Network. Li, Kuo-chen Li. dan Chang, Dar- jen. 2005 Plausible Neural Network. Pembangkit fungsi keanggotaan otomatis dengan atau tanpa label class berdasarkan similarity dan pengukuran likelihood sampel data. 5. Generating fuzzy membership function with self-organizing feature map Yang, Chih- Chung. dan Bose, N.K. 2006 Self- organizing feature map Pembangkit fungsi keanggotaan fuzzy otomatis menggunakan self- organizing feature map

2.7 Perbedaan Dengan Riset Yang Lain

Berdasarkan riset yang telah dilakukan, peneliti membuat beberapa perbedaan dalam penelitian ini, yaitu; 1 Algoritma yang digunakan adalah Neural Network; 2 Metode yang digunakan pada pembentukan membership function adalah metode Backpropagation Neural Network; 3 Jumlah variabel input awal adalah satu variabel, yang dibangkitkan secara random sesuai dengan dataset yang digunakan; 4 Dataset yang digunakan dalam penelitian ini terbagi dua, yaitu dataset yang digunakan untuk setiap proses trainning yang terdiri dari dataset umur dan suhu, serta dataset untuk proses testing yaitu dataset data nilai siswa dan berat; 5 Algoritma yang digunakan untuk penentuan target awal pada proses trainning adalah algoritma kohonen; 6 Membership function yang dihasilkan terbentuk dengan menggunakan skala, Universitas Sumatera Utara yang terdiri dari Sangat Rendah SR, Rendah R, Sedang S, Tinggi T dan Sangat Tinggi ST.

2.8 Kontribusi Riset

Dalam penelitian ini, algoritma yang akan digunakan dalam membangkitkan membership function adalah metode Backpropagation Neural Network, diharapkan dari penelitian ini akan didapatkan metode yang lebih efektif dalam menentukan nilai membership function secara otomatis. Universitas Sumatera Utara BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendahuluan

Pada logika fuzzy, penentuan fungsi keanggotaan merupakan hal yang sangat penting, karena fungsi keanggotaan akan menentukan hasil yang diberikan. Pembangkitan nilai fungsi keanggotaan secara otomatis menggunakan Backpropagation Neural Network diharapkan dapat memberikan output yang lebih akurat tanpa bergantung sepenuhnya pada pakar. Berdasarkan uraian diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah pembangkitan fungsi keanggotaan fuzzy otomatis menggunakan algoritma Backpropagation Neural Network.

3.2 Data Yang Digunakan

Dalam melakukan penelitian ini, penulis membutuhkan data input dalam proses backpropagation neural network. Data tersebut akan digunakan sebagai data pelatihan dan juga data pengujian. Data yang digunakan dalam proses ini adalah sebagai berikut : 6. Banyaknya data yang digunakan 400 sampel data; 7. Data yang digunakan dibangkitkan secara random dengan aturan : a. Untuk pelatihan: - Terdiri dari 2 dataset umur dan suhu; - Setiap dataset terdiri dari 100 data; - Pembangkitan data secara random dilakukan dengan menggunakan batas awal dan batas akhir sesuai dengan dataset yang digunakan, yaitu; untuk umur batasannya adalah 6-80 dan untuk suhu batasannya adalah 0 - 100; Universitas Sumatera Utara b. Untuk pengujian: - Digunakan dataset nilai siswa, dengan batasan 10 – 100 dan dataset berat dengan batasan 20 – 90; 3.3 Proses Penyelesaian Masalah 3.3.1 Perancangan Jaringan BackPropagation Neural Network BPNN