3 Nilai target Tabel 4.3 Nilai target data target awal potongan grafik MF 1 Proses pembentukan grafik 2 1 Input 2

Bias input ke hidden berbentuk matriks 3 X 4, yaitu 3 variabel input terhubung dengan 4 neuron pada hidden layer, bias input ke hidden berbentuk matriks 1 X 4, yaitu 1 bias input dan 4 jumlah neuron pada hidden layer, dan bobot hidden ke output berbentuk matriks 1 X 4, yaitu 1 bobot hidden dan 4 jumlah neuron pada hidden layer. Sedangkan bias hidden ke output berjumlah 1, karena pada proses kohonen, yang didapatkan adalah nilai terbaik yang akan dijadikan target untuk grafik 1.

a.3 Nilai target Tabel 4.3 Nilai target data target awal potongan grafik MF 1

Indeks Data Ke - Target Indeks Data Ke - Target Indeks Data Ke - Target 1 1 17 33 2 1 18 34 3 1 19 35 4 0,944 20 36 5 0,833 21 37 6 0,722 22 38 7 0,611 23 39 8 0,5 24 40 9 0,389 25 41 10 0,278 26 42 11 0,167 27 43 12 0,056 28 44 13 29 . . . 14 30 15 31 16 32 100 Data pada nilai target diatas akan membentuk grafik 1. Pada data diatas terlihat data yang terbentuk dimulai dari data terbesar sampai dengan data terkecil, sesuai dengan grafik 1 yang merupakan grafik linear turun. Pada grafik 1 Nilai target merupakan sumbu x yang didapat dari temp3 – i temp3 – X 2 . Data terbesar adalah 1 dan data terkecil 0,056, selainnya 0. Data tersebut didapat melalui proses algoritma kohonen. Universitas Sumatera Utara b. Proses pembentukan grafik 2 b.1 Input 2 Tabel 4.4 Input 2 proses clusterisasi data target awal potongan grafik MF 2 Indeks Data Ke - Input 2 Indeks Data Ke - Input 2 Indeks Data Ke - Input 2 1 0 dan 0 dan 0 26 21 dan 48 dan 50 51 33 dan 48 dan -3 2 0 dan 0 dan 0 27 21 dan 48 dan 51 52 34 dan 48 dan -4 3 0 dan 0 dan 0 28 21 dan 48 dan 52 53 35 dan 48 dan -5 4 0 dan 0 dan 0 29 22 dan 48 dan 53 54 35 dan 48 dan -6 5 7 dan 48 dan 29 30 22 dan 48 dan 54 55 37 dan 48 dan -7 6 7 dan 48 dan 30 31 22 dan 48 dan 55 56 38 dan 48 dan -8 7 7 dan 48 dan 31 32 23 dan 48 dan 56 57 39 dan 48 dan -9 8 7 dan 48 dan 32 33 24 dan 48 dan 57 58 40 dan 48 dan -10 9 9 dan 48 dan 33 34 25 dan 48 dan 14 59 40 dan 48 dan -11 10 9 dan 48 dan 34 35 26 dan 48 dan 13 60 40 dan 48 dan -12 11 9 dan 48 dan 35 36 26 dan 48 dan 12 61 41 dan 48 dan -13 12 10 dan 48 dan 36 37 26 dan 48 dan 11 62 41 dan 48 dan -14 13 11 dan 48 dan 37 38 27 dan 48 dan 10 63 42 dan 48 dan -15 14 11 dan 48 dan 38 39 28 dan 48 dan 9 64 44 dan 48 dan -16 15 12 dan 48 dan 39 40 29 dan 48 dan 8 65 44 dan 48 dan -17 16 12 dan 48 dan 40 41 29 dan 48 dan 7 66 46 dan 48 dan -18 17 12 dan 48 dan 41 42 29 dan 48 dan 6 67 46 dan 48 dan -19 18 12 dan 48 dan 42 43 30 dan 48 dan 5 68 46 dan 48 dan -20 19 14 dan 48 dan 43 44 31 dan 48 dan 4 69 47 dan 48 dan -21 20 14 dan 48 dan 44 45 32 dan 48 dan 3 70 47 dan 48 dan -22 21 15 dan 48 dan 45 46 32 dan 48 dan 2 71 0 dan 0 dan 0 22 16 dan 48 dan 46 47 32 dan 48 dan 1 . . . 23 18 dan 48 dan 47 48 33 dan 48 dan 0 0 dan 0 dan 0 24 19 dan 48 dan 48 49 33 dan 48 dan -1 25 20 dan 48 dan 49 50 33 dan 48 dan -2 100 0 dan 0 dan 0 Pada input 2, akan terbentuk grafik 2 yang merupakan grafik segitiga. Variabel X 2 merupakan tempt2. Proses clusterisasi data pada proses ini sama seperti pada proses input 1. Titik awal pada grafik 2 merupakan nilai minimum, titik puncak didapat dari X 1 = temp3 dan titik akhir berada pada data X 1 terakhir yang = temp2. Terlihat bahwa pada awalnya data pada variabel X 3 merupakan data yang terurut dari kecil ke besar yang dimulai dari data ke 1, sampai pada data titik puncak. Kemudian data X 3 menjadi terurut dari besar ke kecil, dimulai dari titik puncak + 1 sampai Universitas Sumatera Utara dengan data ke titik akhir. Pada data ke 71, nilai X 2 X 1 , karena itu diberikan nilai 0. Untuk penentuan variabel X 3 , ditentukan dengan 2 cara yaitu, pada grafik naik X 3 = temp3 + i dimulai dari i ke 1 sampai didapat titik puncak, untuk grafik turun, X 3 = titik puncak + 1.

b.2 Input hasil normalisasi Tabel 4.5 Input hasil normalisasi data target awal potongan grafik MF 2