Kasus Posisi. Dasar Pertimbangan Majelis Hakim.

putusan yang pada intinya tetap menguatkan putusan dari Pengadilan Negeri Medan yaitu membebaskan terdakwa Kohiruddin dan menyatakan tidak dapat menerima permohonan kasasi Jaksa Penuntut Umum. Untuk dapat melihat lebih jelas tentang kasus tersebut diatas maka dibawah ini akan diuraikan secara lengkap tentang kasus posisi dan dasar pertimbangan Majelis Hakim, sebagai berikut:

1. Kasus Posisi.

Bahwa terdakwa Kohiruddin secara bersama-sama semufakat dengan temannya bernama Andi dan Ari yang saat itu belum tertangkap dan masuk dalam Daftar Pencararian Orang pada bulan April 2007 bertempat di Perumahan Harjosari Indah Jalan harjosari I Kecamatan Medan Amplas telah mengambil kabel listrik sebanyak 105 gulung yang ditaksir seharga Rp.40.000.000,- empat puluh juta rupiah milik Tan Thun Sie korban. Atas perbuatannya tersebut selanjutnya terdakwa diajukan kepersidangan dan didakwa dalam dakwaan pertama melanggar Pasal 363 ayat 1 Ke-4e KUHP tentang pencurian dengan pemberatan dan dakwaan kedua melanggar Pasal 480 ke-1e KUHP.

2. Dasar Pertimbangan Majelis Hakim.

a. Keterangan Saksi. Bahwa di dalam berkas perkara terdapat 3 tiga orang saksi yaitu saksi korban Tan Thun Sie, Toni Kuswoyo alias Toni, dan Ruarid Kurniawan alias Ruri namun di dalam persidangan, Jaksa Penuntut Umum hanya mampu Universitas Sumatera Utara menghadirkan 1 satu orang saksi Ruarid Kurniawan alias Ruri ditambah 1 satu orang saksi verbalis R. Hasibuan selaku penyidik pembantu. Meskipun dalam persidangan Majelis Hakim dengan penetapannya tertanggal 13 November 2007 Nomor: 3212Pid.B2007.PN. Mdn 61 Masing-masing saksi yang hadir di persidangan menerangkan sebagai berikut: telah memerintahkan agar jaksa penuntut umum menghadapkan saksi-saksi sebagaimana tercantum dalam berkas perkara. 1. Saksi Ruarid Kurniawan alias Ruri, yang pada intinya menerangkan sebagai berikut: a. Bahwa benar perusahaan ada kehilangan kabel listrik namun ia tidak tahu siapa yang mencurinya. b. Saksi diberitahu oleh pihak kepolisian bahwa terdakwa telah mengaku mengambil kabel listrik tersebut. 62 2. Saksi R. Hasibuan selaku penyidik pembantu saksi verbalis, yang pada intinya menerangkan bahwa terdakwa ada menandatangani Berita Acara Pemeriksaan di kepolisian dan itu dilakukan terdakwa tanpa ada paksaan dari siapapun dan selama pemeriksaan tidak ada dipukul. 63 b. Barang Bukti Dalam persidangan, Jaksa penuntut Umum mengajukan 2 dua gulungan kecil kabel listrik berwarna hitam dan biru sebagai barang bukti. 61 Putusan pengadilan Negeri Medan Nomor: 3212Pid.B2007PN. Mdn,, hlm. 6 62 Putusan pengadilan Negeri Medan Nomor: 3212Pid.B2007PN. Mdn, hlm. 5 63 Putusan pengadilan Negeri Medan Nomor: 3212Pid.B2007PN. Mdn,, hlm. 6 Universitas Sumatera Utara c. Keterangan Terdakwa. Pada intinya, dipersidangan terdakwa menerangkan sebagai berikut: 1. Terdakwa tidak pernah mengambil ataupun ikut mengambilmencuri kabel sebagaimana yang didakwakan jaksa penuntut umum. 2. Apa yang terurai didalam berita acara penyidikan di kepolisian adalah tidak benar dan terdakwa terpaksa menandatangani berita acara tersebut karena takut pada polisi sebab saat ia ditangkap, ia dipukuli dan dipaksa untuk mengaku. 3. Terdakwa memang ada diberi uang oleh Andi salah satu tersangka lainnya yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang sebesar Rp. 12.000,- dua belas ribu rupiah tapi terdakwa tidak tahu apakah uang itu hasil penjualan kabel curian atau tidak karena antara terdakwa dan Andi sudah biasa saling memberi dan menerima uang. 64 d. Unsur-unsur Tindak Pidana. 1. Dakwaan pertama melanggar Pasal 363 ayat 1 Ke-4e KUHP mengandung unsur-unsur sebagai berikut: a. Barang siapa b. Mengambil sesuatu barang, yang sama sekali atau sebagian termasuk kepunyaan orang lain. c. Dengan maksud akan memiliki barang itu dengan melawan hak. d. Yang dilakukan oleh dua orang atau lebih secara bersama-sama. 64 Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor: 3212Pid.B2007PN. Mdn,, hlm. 6 Universitas Sumatera Utara 1. Tentang Unsur Barang Siapa. Bahwa yang dimaksud dengan barang siapa ialah setiap subjek hukum baik perorangan maupun korporasi yang didakwa telah melakukan tindak pidana atau dengan kata lain setiap orang yang harus bertanggungjawan atas peristiwa sebagai akibat perbuatannya atau mengenai siapa yang harus dijadikan sebagai terdakwa dalam suatu peristiwa pidana. 65 Dari keterangan saksi Ruarid Kurniawan alias Ruri yang menerangkan bahwa ketika ia diperiksa polisi penyidik, ia diberitahu penyidik bahwa yang mengambil kabel tersebut adalah terdakwa Kohiruddin, dihubungkan dengan keterangan R. hasibuan yang mengatakan bahwa saksi dalam kedudukannya sebagai penyidik pembantu, ada memeriksa terdakwa pada bagian akhir pemeriksaan dihubungkan pula dengan keterangan terdakwa yang mengakui bahwa benar identitas yang tercantum dalam dakwaan jaksa penuntut umum tersebut adalah terdakwa dan secara lahiriah Majelis melihat bahwa terdakwa berada dalam keadaan cukup sehat baik jasmani maupun rohaninya, Majelis berpendapat bahwa unsur barang siapa telah terbukti secara hukum. 65 Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor: 3212Pid.B2007PN. Mdn, hlm. 7 Universitas Sumatera Utara 2. Mengambil sesuatu barang, yang sama sekali atau sebagian termasuk kepunyaan orang lain. Untuk membuktikan unsur ini, jaksa penuntut umum telah menghadirkan saksi-saksi sebagaimana yang telah disebutkan diatas yaitu saksi Ruarid Kurniawan alias Ruri dan Saksi R. Hasibuan yang pada dasarnya para saksi menerangkan tidak tahu siapa pelaku dari pencurian tersebut. Untuk barang bukti yang diajukan dipersidangan yaitu dua gulungan kecil kabel warna hitam dan biru setelah diteliti oleh Majelis Hakim ternyata penyitaan barang bukti tersebut tanpa izin dari Pengadilan Negeri Medan, tentu saja hal ini bertentangan dengan Pasal 38 ayat 1 dan 2 KUHAP. Ditemukan fakta lain dalam berita acara pemeriksaan saksi korban Tan Thun Sie di kepolisian yang pada angka 10 atas pertanyaan penyidik saksi korban menyatakan bahwa: “adapun sebabnya Kamal pagawai saksi korban memohon kepada saya saksi untuk menyelesaikannya dan oleh istrinya istri Kamal mengatakan kepada saya bahwa yang mengambil dan membakar kabel tersebut adalah Iful namun saya saksi korban mengatakan tidak mau tau siapa yang ambil itu, itu tanggung jawab Kamal” hal itu dikatakan kepada saya saksi korban pada hari jum’at tanggal 5 Juni 2007. 66 Berdasarkan fakta tersebut maka Majielis Hakim berpendapat bahwa unsur ini tidak terbukti apa lagi penyidik tidak memeriksa 66 Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor: 3212Pid.B2007PN. Mdn, , hlm. 8 Universitas Sumatera Utara Kamal dan istrinya atau seseorang yang bernama iful tersebut dan dengan demikian maka unsur selanjutnya juga tidak perlu dipertimbangkan lagi. 2. Dakwaan kedua melanggar Pasal 480 ke 1e KUHP dengan unsur-unsur sebagai berikut: a. Karena sebagai sekongkol. b. Barang siapa membeli, menyewa, menerima tukar, menerima gadai, menerima sebagai hadiah, atau karena hendak mendapat untung, menjual, menukarkan, menggadaikan, membawa, menyimpan atau menyembunyikan sesuatu barang, yang diketahuinya atau patut disangkanya diperoleh karena kejahatan. Berdasarkan keterangan terdakwa bahwa ia ada menerima uang dari Andi Daftar pencarian Orang sejumlah Rp. 12.000,- dua belas ribu rupiah namun ia tidak mengetahui apakah uang itu hasil penjualan kabel curian atau tidak karena memang diantara mereka terbiasa saling memberi dan menerima uang. Dengan demikian maka unsur ini juga tidak terpenuhi apa lagi dari fakta lain juga ditemukan nama Iful yang disebut istri Kamal sabagai pelaku pencurian namun nama-nama tersebut tidak diperiksa pada tingkat penyidikan padahal untuk mencari kebenaran, seharusnya ketiga orang tersebut Iful, Kamal dan Istrinya harus didengar keterangannya. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan pertimbangan tersebut diatas maka Majelis Hakim menyatakan terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan jaksa penuntut umum dalam dakwaan pertama dan kedua, karena itu terdakwa dibebaskan dari dakwaan.

3. Analisis Penulis Terhadap Dasar Pertimbangan Majelis Hakim.