C. Analisis Hukum Terhadap Putusan Bebas Dalam Perkara No. 3212Pid.B2007PN.Mdn.
Setelah melalui tahapan pemeriksaan dalam persidangan dan berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan maka majelis hakim menjatuhkan
putusan dalam perkara No: 3213Pid.B2007PN.Mdn atas kasus pencurian dengan pemberatan dengan terdakwa Kohiruddin yang amar putusannya adalah sebagai
berikut: 1
Menyatakan bahwa terdakwa kohiruddin tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dakwaan jaksa
penuntut umum. 2
Membebaskan terdakwa tersebut di atas dari segala dakwaan. 3
Memulihkan hak terdakwa dalam kemampuan, kedudukan dan harkat serta martabatnya
4 Memerintahkan agar terdakwa segera dikeluarkan dari tahanan.
5 Menetapkan barang bukti berupa 2 dua gulung kabel kecil dikembalikan
kepada saksi Tan Thun Sie korban. 6
Membebani ongkos perkara kepada negara. Putusan bebas ini dijatuhkan oleh majelis hakim sebab majelis hakim tidak
yakin bahwa terdakwa yang melakukan tindak pidana pencurian dengan pemberatan yang diatur dalam Pasal 363 ayat 1 ke-4e KUHP sebagaimana yang didakwakan
oleh jaksa penuntut umum. Terhadap putusan tersebut Jaksa Penuntut Umum mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung MA dan Mahkamah Agung menjatuhkan
Universitas Sumatera Utara
putusan yang pada intinya tetap menguatkan putusan dari Pengadilan Negeri Medan yaitu membebaskan terdakwa Kohiruddin dan menyatakan tidak dapat menerima
permohonan kasasi Jaksa Penuntut Umum. Untuk dapat melihat lebih jelas tentang kasus tersebut diatas maka dibawah
ini akan diuraikan secara lengkap tentang kasus posisi dan dasar pertimbangan Majelis Hakim, sebagai berikut:
1. Kasus Posisi.
Bahwa terdakwa Kohiruddin secara bersama-sama semufakat dengan temannya bernama Andi dan Ari yang saat itu belum tertangkap dan masuk dalam
Daftar Pencararian Orang pada bulan April 2007 bertempat di Perumahan Harjosari Indah Jalan harjosari I Kecamatan Medan Amplas telah mengambil kabel listrik
sebanyak 105 gulung yang ditaksir seharga Rp.40.000.000,- empat puluh juta rupiah milik Tan Thun Sie korban.
Atas perbuatannya tersebut selanjutnya terdakwa diajukan kepersidangan dan didakwa dalam dakwaan pertama melanggar Pasal 363 ayat 1 Ke-4e KUHP tentang
pencurian dengan pemberatan dan dakwaan kedua melanggar Pasal 480 ke-1e KUHP.
2. Dasar Pertimbangan Majelis Hakim.
a. Keterangan Saksi.
Bahwa di dalam berkas perkara terdapat 3 tiga orang saksi yaitu saksi korban Tan Thun Sie, Toni Kuswoyo alias Toni, dan Ruarid Kurniawan alias
Ruri namun di dalam persidangan, Jaksa Penuntut Umum hanya mampu
Universitas Sumatera Utara