Tahap Pembuktian. Pemeriksaan Perkara Di Sidang Pengadilan

c. Apa yang didakwakan terhadap terdakwa telah lewat waktu atau kadaluarsa. d. Apa yang didakwakan terhadap terdakwa tidak sesuai dengan tindak pidana yang dilakukannya. e. Apa yang didakwakan terhadap terdakwa bukan merupakan tindak pidana melainkan perselisihan perdata. f. Apa yang didakwakan terhadap terdakwa adalah tidak pidana aduan sedang orang yang berhak mangadu tidak pernah menggunakan haknya. 3. Surat dakwaan harus dibatalkan karena tidak memenuhi syarat formil seperti yang ditentukan Pasal 143 ayat 2 huruf b. Terdakwa Kohiruddin melalui kuasa hukumnya juga mengajukan eksepsi terhadap dakwaan jaksa penuntut umum dengan menyatakan bahwa jaksa penuntut umum tidak menguraikan secara cermat dan jelas mengenai tindak pidana yang didakwakan terhadap terdakwa sebagaimana yang diatur dalam Pasal 143 ayat 2 huruf b.

e. Tahap Pembuktian.

Pembuktian memegang peranan penting dalam proses pemeriksaan sidang pengadilan. Melalui pembuktian ditentukan nasib terdakwa. Apabila hasil pembuktian dengan alat-alat bukti yang ditentukan undang-undang tidak cukup membuktikan kesalahan yang didakwakan kepada terdakwa maka terdakwa dibebaskan dari hukuman. Sebaliknya kalau kesalahan terdakwa dapat dibuktikan Universitas Sumatera Utara dengan alat-alat bukti yang disebut dalam Pasal 184 KUHAP yaitu bardasarkan ketengan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk maupun keterangan terdakwa maka terdakwa dinyatakan bersalah dan terhadap dirinya dapat dijatuhkan hukuman. Untuk pemeriksaan terhadap barang-barang bukti dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan para saksi. Barang-barang bukti yang diajukan diperlihatkan dan dimintakan keterangan dari saksi atau dari terdakwa tentang kebenarannya. Pemeriksaan alat bukti dalam tahap pembuktian dalam perkara No. 3212 Pid. B2007PN. Mdn dilakukan dengan mendahulukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi setelah itu baru mendengarkan keterangan terdakwa dan saksi-saksi yang didengar kesaksiannya tersebut adalah ; 1. Ruarid Kurniawan alias Ruri yang pada intinya menerangkan bahwa perusahaan ada kehilangan kabel listrik yang telah dicuri orang namun saksi tidak mengetahui siapa yang mencurinya. 2. R. Hasibuan yang merupakan saksi verbal yaitu saksi dari pihak kepolisian yang telah memeriksa para saksi dan terdakwa pada tingkat penyidikan di kepolisian. Ia menerangkan bahwa tanda tangan yang tertera di Berita Acara Pemeriksaan BAP adalah benar tanda tangan terdakwa dan pada saat membubuhkan tanda tangan itu terdakwa tidak pernah dipaksa dan selama pemeriksan tidak ada di pukul. Pemeriksaan dilanjutkan pada terdakwa karena saksi-saksi lainnya yang terdapat dalam Berita Acara Pemeriksaan kepolisian tidak dapat dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum meskipun Majelis Hakim dalam Penetapannya tertanggal 13 Universitas Sumatera Utara November 2007 Nomor: 3212Pid.B2007PN. Mdn telah memerintahkan agar Jaksa Penuntut Umum menghadirkan saksi-saksi sebagaimana yang tercantum dalam berkas perkara. Adapun keterangan dari terdakwa Kohiruddin adalah bahwa ia tidak pernah mengambil atau ikut mencuri kabel di Perumahan Harjosari Indah dan benar terdakwa ada menandatangani berita acara pemeriksaan di kepolisian tapi itu ia lakukan karena ia takut, sebab sewaktu ditangkap terdakwa dipukuli dan disuruh mengaku. Terdakwa Kohiruddin juga mengenal Andi tersangka lainnya yang saat itu masuk pada Daftar Pencarian Orang oleh pihak kepolisian karena mereka memang sudah lama berteman dan mereka sering saling memberi dan menerima uang sehingga terdakwa tidak mengetahui apakah uang yang pernah diberikan oleh andi pada dirinya adalah hasil dari mencuri atau tidak. Setelah proses pembuktian selesai selanjutnya ketua majelis hakim memerintahkan jaksa penuntut umum untuk mengajukan tuntutan requisitoir.

f. Pembacaan Surat Tuntutan Requisitoir.