bertambahnya umur pemeraman sampel. Hal ini dikarenakan kadar air pada sampel mengalami penguapan. Penguapan dan pengeringan benda uji menambah tegangan
kekang dan menghasilkan kuat geser yang lebih tinggi. Disamping itu kadar air yang berkurang mengakibatkan jarak antara butiran tanah menjadi lebih rapat. Dan semakin
kecil kadar air maka nilai tegangan air pori negatif akan semakin besar, sehingga kuat geser tanah semakin besar. Sampel remoulded mencapai kekuatan seperti tanah asli pada
umur pemeraman di antara 1 – 5 hari.
5.1.1 Pengujian Triaksial UU Terhadap Program Plaxis
Hasil yang diperoleh pada pengujian triaksial UU di laboratorium diprediksi balik dalam program Plaxis dengan dua jenis model tanah yaitu: Mohr-Coulomb dan
soft soil . Dan hasil yang diperoleh di laboratorium di bandingkan terhadap hasil yang
diperoleh pada program Plaxis.
10 20
30 40
50 60
70 80
0. 00
0. 05
0. 10
0. 15
0. 20
0. 25
0. 30
Regangan T
eg an
g an
D ev
ia to
r k
N m
2
Triaksial UU Plax is Mohr Coulomb
Plax is Soft Soil
Gambar 5.7 Grafik hubungan tegangan regangan tanah asli pada cell pressure 50 kNm
2
Pada tegangan confining cell pressure 50 kNm
2
diperoleh grafik tegangan- regangan seperti Gambar 5.7. Hasil program Plaxis model Mohr-Coulomb menunjukkan
regangan pada saat keruntuhan dan kemiringan awal hubungan tegangan-regangan yang
Universitas Sumatera Utara
lebih rendah dibandingkan dengan pengujian di laboratorium, sementara regangan pada model Soft Soil hampir sama dengan regangan yang dihasilkan pada pengujian
laboratorium. Hal ini menunjukkan bahwa modulus elastisitas yang dihasilkan pada program Plaxis model Mohr-Coulomb lebih besar daripada pengujian di laboratorium.
Dari Gambar 5.7 diperoleh: - Uji laboratorium
Tegangan deviator yang terjadi saat runtuh sebesar 69 kNm
2
pada regangan 0,085 - Program Plaxis model Mohr Coulomb
Tegangan deviator yang terjadi saat runtuh sebesar 67,4 kNm
2
pada regangan 0,007 - Program Plaxis model soft soil
Tegangan deviator yang terjadi saat runtuh sebesar 66,398 kNm
2
pada regangan 0,088 Perhitungan modulus elastisitas yang dihasilkan berdasarkan program Plaxis
seperti di bawah ini: Tegangan maksimum deviatorik = 67,400 kNm
2
2410 ,
4060 0083
, 7000
, 33
50
= =
E kNm
2
E
50
masukan = 2183,180 kNm
2
Penyimpangan = 4060,241 – 2183,180 = 1877,0610 kNm
2
10 20
30 40
50 60
70 80
0. 00
0. 05
0. 10
0. 15
0. 20
0. 25
0. 30
Regangan T
e g
a n
g a
n D
e v
ia to
r k
N m
2
Triaksial UU Plax is Mohr Coulomb
Plax is Soft Soil
Gambar 5.8 Grafik hubungan tegangan regangan tanah asli pada cell pressure 100 kNm
2
Universitas Sumatera Utara
Pada tegangan confining cell pressure 100 kNm
2
diperoleh grafik tegangan- regangan seperti Gambar 5.8. Hasil program Plaxis model Mohr-Coulomb menunjukkan
regangan pada saat keruntuhan dan kemiringan awal hubungan tegangan-regangan yang lebih rendah dibandingkan dengan pengujian di laboratorium, sementara regangan pada
model Soft Soil hampir sama dengan regangan yang dihasilkan pada pengujian laboratorium. Hal ini menunjukkan bahwa modulus elastisitas yang dihasilkan pada
program Plaxis lebih besar daripada pengujian di laboratorium. Dari Gambar 5.8 diperoleh:
- Uji laboratorium Tegangan deviator yang terjadi saat runtuh sebesar 70 kNm
2
pada regangan 0,080 - Program Plaxis model Mohr Coulomb
Tegangan deviator yang terjadi saat runtuh sebesar 67,4 kNm
2
pada regangan 0,014 - Program Plaxis model soft soil
Tegangan deviator yang terjadi saat runtuh sebesar 66,361 kNm
2
pada regangan 0,088 Perhitungan modulus elastisitas yang dihasilkan berdasarkan program Plaxis
seperti di bawah ini: Tegangan maksimum deviatorik = 67,4000 kNm
2
368 ,
3547 0095
, 7000
, 33
50
= =
E kNm
2
E
50
masukan = 2422,454 kNm
2
Penyimpangan = 3547,368 – 2422,454 = 1124,914 kNm
2
Universitas Sumatera Utara
10 20
30 40
50 60
70 80
0. 00
0. 05
0. 10
0. 15
0. 20
0. 25
0. 30
Regangan T
e g
a n
g a
n D
e v
ia to
r k
N m
2
Triaksial UU Plax is Mohr Coulomb
Plax is Soft Soil
Gambar 5.9 Grafik hubungan tegangan regangan tanah asli pada cell pressure 150 kNm
2
Pada tegangan confining cell pressure 150 kNm
2
diperoleh grafik tegangan- regangan seperti Gambar 5.9. Hasil program Plaxis model Mohr-Coulomb menunjukkan
regangan pada saat keruntuhan dan kemiringan awal hubungan tegangan-regangan yang lebih rendah dibandingkan dengan pengujian di laboratorium, sementara regangan pada
model Soft Soil hampir sama dengan regangan yang dihasilkan pada pengujian laboratorium. Hal ini menunjukkan bahwa modulus elastisitas yang dihasilkan pada
program Plaxis lebih besar daripada pengujian di laboratorium. Dari Gambar 5.9 diperoleh:
- Uji laboratorium Tegangan deviator yang terjadi saat runtuh sebesar 71 kNm
2
pada regangan 0,070 - Program Plaxis model Mohr Coulomb
Tegangan deviator yang terjadi saat runtuh sebesar 67,4 kNm
2
pada regangan 0,006 - Program Plaxis model soft soil
Tegangan deviator yang terjadi saat runtuh sebesar 66,391 kNm
2
pada regangan 0,091 Perhitungan modulus elastisitas yang dihasilkan berdasarkan program Plaxis
seperti di bawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Tegangan maksimum deviatorik = 67,4000 kNm
2
273 ,
6127 0055
, 7000
, 33
50
= =
E kNm
2
E
50
masukan = 5315,560 kNm
2
Penyimpangan = 6127,273 – 5315,560 = 811,713 kNm
2
Dari Gambar 5.7, 5.8, dan 5.9 dapat dilihat bahwa regangan pada saat keruntuhan, sampel yang diuji di laboratorium memiliki regangan yang paling besar.
Regangan yang paling kecil terjadi pada simulasi program Plaxis model Mohr Coulomb. Secara umum prediksi balik untuk pengujian triaksial UU pada tanah asli paling cocok
pada model tanah soft soil. Hal ini karena sampel tanah yang digunakan merupakan tanah lempung lunak, sehingga model tanah soft soil sangat cocok untuk digunakan,
karena model tanah soft soil memang diperuntukkan untuk tanah lunak. Untuk tanah remoulded grafik yang dihasilkan kondisinya hampir meneyerupai
grafik pada tanah asli. Dimana regangan yang dihasilkan pada uji laboratorium lebih besar daripada simulasi yang dilakukan pada program Plaxis model Mohr Coulomb.
10 20
30 40
50 60
70
0. 00
0. 05
0. 10
0. 15
0. 20
0. 25
0. 30
Regangan T
e g
a n
g a
n D
e v
ia to
r k
N m
2
Triaksial UU Plax is Mohr Coulomb
Plax is Soft Soil
Gambar 5.10 Grafik hubungan tegangan regangan tanah remoulded pada cell pressure
50 kNm
2
Universitas Sumatera Utara
Pada tegangan confining cell pressure 50 kNm
2
diperoleh grafik tegangan- regangan seperti Gambar 5.10. Hasil program Plaxis model Mohr-Coulomb
menunjukkan regangan pada saat keruntuhan dan kemiringan awal hubungan tegangan- regangan yang lebih rendah dibandingkan dengan pengujian di laboratorium, sementara
regangan pada model soft soil hampir sama dengan regangan yang dihasilkan pada pengujian laboratorium. Hal ini menunjukkan bahwa modulus elastisitas yang dihasilkan
pada program Plaxis lebih besar daripada pengujian di laboratorium. Dari Gambar 5.10 diperoleh:
- Uji laboratorium Tegangan deviator yang terjadi saat runtuh sebesar 60 kNm
2
pada regangan 0,085 - Program Plaxis model Mohr Coulomb
Tegangan deviator yang terjadi saat runtuh sebesar 60,267 kNm
2
pada regangan 0,02 - Program Plaxis model soft soil
Tegangan deviator yang terjadi saat runtuh sebesar 57,748 kNm
2
pada regangan 0,078 Perhitungan modulus elastisitas yang dihasilkan berdasarkan program Plaxis
seperti di bawah ini: Tegangan maksimum deviatorik = 60,2670 kNm
2
350 ,
3013 0100
, 1335
, 30
50
= =
E kNm
2
E
50
masukan = 1328,890 kNm
2
Penyimpangan = 3013,350 – 1328,890 = 1684,460 kNm
2
Universitas Sumatera Utara
10 20
30 40
50 60
70
0. 00
0. 05
0. 10
0. 15
0. 20
0. 25
0. 30
Regangan Te
ga nga
n D
e v
ia to
r k
N m
2
Triaksial UU Plax is Mohr Coulomb
Plax is Soft Soil
Gambar 5.11 Grafik hubungan tegangan regangan tanah remoulded pada cell pressure
100 kNm
2
Pada tegangan confining cell pressure 100 kNm
2
diperoleh grafik tegangan- regangan seperti Gambar 5.11. Hasil program Plaxis model Mohr-Coulomb
menunjukkan regangan pada saat keruntuhan dan kemiringan awal hubungan tegangan- regangan yang lebih rendah dibandingkan dengan pengujian di laboratorium, sementara
regangan pada model Soft Soil hampir sama dengan regangan yang dihasilkan pada pengujian laboratorium. Hal ini menunjukkan bahwa modulus elastisitas yang dihasilkan
pada program Plaxis lebih besar daripada pengujian di laboratorium. Dari Gambar 5.11 diperoleh:
- Uji laboratorium Tegangan deviator yang terjadi saat runtuh sebesar 62 kNm
2
pada regangan 0,065 - Program Plaxis model Mohr Coulomb
Tegangan deviator yang terjadi saat runtuh sebesar 61,913 kNm
2
pada regangan 0,018 - Program Plaxis model soft soil
Tegangan deviator yang terjadi saat runtuh sebesar 57,758 kNm
2
pada regangan 0,082
Universitas Sumatera Utara
Perhitungan modulus elastisitas yang dihasilkan berdasarkan program Plaxis seperti di bawah ini:
Tegangan maksimum deviatorik = 61,9134 kNm
2
965 ,
3641 0085
, 9567
, 30
50
= =
E kNm
2
E
50
masukan = 1806.820 kNm
2
Penyimpangan = 3641,965 – 1806.820 = 1835,145 kNm
2
10 20
30 40
50 60
70
0. 00
0. 05
0. 10
0. 15
0. 20
0. 25
0. 30
Regangan T
e g
a n
g a
n De
v ia
to r
k N
m 2
Triaksial UU Plax is Mohr Coulomb
Plax is Soft Soil
Gambar 5.12 Grafik hubungan tegangan regangan tanah remoulded pada cell pressure
150 kNm
2
Pada tegangan confining cell pressure 150 kNm
2
diperoleh grafik tegangan- regangan seperti Gambar 5.12. Hasil program Plaxis model Mohr-Coulomb
menunjukkan regangan pada saat keruntuhan dan kemiringan awal hubungan tegangan- regangan yang lebih rendah dibandingkan dengan pengujian di laboratorium, sementara
regangan pada model Soft Soil hampir sama dengan regangan yang dihasilkan pada pengujian laboratorium. Hal ini menunjukkan bahwa modulus elastisitas yang dihasilkan
pada program Plaxis lebih besar daripada pengujian di laboratorium. Dari Gambar 5.12 diperoleh:
Universitas Sumatera Utara
- Uji laboratorium Tegangan deviator yang terjadi saat runtuh sebesar 62 kNm
2
pada regangan 0,055 - Program Plaxis model Mohr Coulomb
Tegangan deviator yang terjadi saat runtuh sebesar 62,267 kNm
2
pada regangan 0,010 - Program Plaxis model soft soil
Tegangan deviator yang terjadi saat runtuh sebesar 57,748 kNm
2
pada regangan 0,082 Perhitungan modulus elastisitas yang dihasilkan berdasarkan program Plaxis
seperti di bawah ini: Tegangan maksimum deviatorik = 62,267 kNm
2
642 ,
3843 0081
, 1335
, 31
50
= =
E kNm
2
E
50
masukan = 3120,870 kNm
2
Penyimpangan = 3843,642 – 3120,870 = 722,772 kNm
2
Secara umum prediksi balik untuk pengujian triaksial UU pada tanah remoulded paling cocok pada model tanah soft soil. Hal ini karena sampel tanah yang digunakan
merupakan tanah lempung lunak, sehingga model tanah soft soil sangat cocok untuk digunakan, karena model tanah soft soil memang diperuntukkan untuk tanah lunak.
Sementara model Mohr Coulomb lebih cocok digunakan untuk tanah yang tidak lunak. Dalam memprediksi balik respon hasil program Plaxis dengan kondisi undrained
sebaiknya disesuaikan dengan tegangan confining yang diberikan di laboratorium sehingga diharapkan hasilnya akan cukup sesuai dengan hasil pengujian laboratorium.
5.1.2 Pengujian Unconfined Compression Test Terhadap Program Plaxis