50 100
150 200
0.000 0.050
0.100 0.150
0.200 0.250
0.300
Regangan T
e g
a n
g a
n k
N m
2
Titik A Titik B
Titik C
Gambar 5.25 Grafik tegangan-regangan pada tiga titik yang berbeda Dari modelisasi pada program Plaxis diperoleh, pada titik A tegangan yang
diperoleh saat runtuh sebesar 168,998 kNm
2
pada regangan 0,163. Pada titik B tegangan yang diperoleh saat runtuh sebesar 168,679 kNm
2
pada regangan 0,162, sedangkan pada titik C tegangan yang diperoleh saat runtuh sebesar 168,623 kNm
2
pada regangan 0,162 Gambar 5.25. Tegangan maksimum yang terjadi pada titik A yang berada pada titik
tengah dari benda uji. Tegangan ini terjadi pada daerah dimana benda uji mengalami pembengkakan. Deformasi benda uji yang diperoleh dari laboratorium berbentuk
cembung Gambar 5.22, hal ini cocok dengan model deformasi yang terjadi pada modelisasi di program Plaxis Gambar 5.24b.
5.3 Sensitivitas Tanah Lempung
Setiap tanah memiliki sensitivitas yang berbeda-beda, beberapa tanah lempung sangat sensitif terhadap gangguan, sehingga akan mengalami pengurangan kuat geser
akibat susunan aslinya terganggu. Dari sampel yang telah diuji dengan unconfined compression test
di laboratorium diperoleh nilai sensitivitas tanah lempung sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Sensitivitas =
terganggu u
asli u
q q
= 45,800
61,500 = 1,343
Sementara sampel yang disimulasikan pada program Plaxis, untuk model tanah Mohr Coulomb diperoleh nilai sensitivitas tanah lempung tersebut:
Sensitivitas =
terganggu u
asli u
q q
= 45,800
61,500 = 1,343
Untuk model tanah Soft Soil diperoleh: Sensitivitas =
terganggu u
asli u
q q
= 45,788
61,498 = 1,343
Dengan diperolehnya nilai sensitivitas sebesar 1,343, maka dari Tabel 2.9 dapat disimpulkan bahwa tanah lempung tersebut dikelompokkan ke dalam kelompok tanah
lempung sensitivitas rendah. Dari hasil sensitivitas yang diperoleh dari laboratorium, Plaxis
model Mohr Coulomb serta model soft soil dapat dilihat bahwa nilai sensitivitasnya sama.
10 20
30 40
50 60
70
0.000 0.050
0.100 0.150
0.200 0.250
Regangan T
e g
a n
g a
n ,
q u
k N
m 2
Tanah asli Umur 0 hari
Gambar 5.26 Grafik tegangan regangan pada tanah asli dan remoulded dengan unconfined compression test
.
Universitas Sumatera Utara
Pada Gambar 5.26, dapat dilihat bahwa perbedaan tegangan-regangan yang terjadi antara tanah asli dan remoulded begitu jelas. Dimana tegangan deviator saat
runtuh Δs
f
untuk tanah asli undisturbed sebesar 61,5 kNm
2
pada regangan e 0,070, sedangkan untuk tanah terganggu remoulded sebesar 45,8 kNm
2
pada regangan e 0,179. Pada tanah asli undisturbed menunjukkan regangan pada saat keruntuhan dan
kemiringan awal hubungan tegangan-regangan yang lebih rendah dibandingkan dengan tanah remoulded. Ada perbedaan tegangan deviator saat runtuh sekitar 25,528 antara
tanah asli undisturbed dan tanah terganggu remoulded, sementara perbedaan regangan saat runtuh sekitar 60,894.
10 20
30 40
50 60
70
0.000 0.050
0.100 0.150
0.200 0.250
Regangan T
e g
a n
g a
n ,
q u
k N
m 2
Tanah Asli Remoulded 0 Hari
Gambar 5.27 Grafik tegangan regangan pada tanah asli dan remoulded model Mohr Coulomb
Pada model Mohr Coulomb Gambar 5.27 di atas dapat dilihat bahwa perbedaan tegangan-regangan yang terjadi antara tanah asli dan remoulded begitu jelas. Dimana
tegangan deviator saat runtuh Δs
f
untuk tanah asli undisturbed sebesar 61,5 kNm
2
pada regangan e 0,033, sedangkan untuk tanah terganggu remoulded sebesar 45,8 kNm
2
pada regangan e 0,030. Pada tanah asli undisturbed menunjukkan regangan pada saat keruntuhan dan kemiringan awal hubungan tegangan-regangan yang lebih
Universitas Sumatera Utara
rendah dibandingkan dengan tanah remoulded. Ada perbedaan tegangan deviator saat runtuh sekitar 25,528 antara tanah asli undisturbed dan tanah terganggu
remoulded, sementara perbedaan regangan saat runtuh sekitar 6,061.
10 20
30 40
50 60
70
0.000 0.050
0.100 0.150
0.200 0.250
0.300 0.350
0.400
Regangan T
e g
a n
g a
n ,
q u
k N
m 2
Tanah Asli Remoulded 0 Hari
Gambar 5.28 Grafik tegangan regangan pada tanah asli dan remoulded model soft soil Pada model Mohr Coulomb Gambar 5.28, dapat dilihat bahwa perbedaan
tegangan-regangan yang terjadi antara tanah asli dan remoulded begitu jelas. Dimana tegangan deviator saat runtuh
Δs
f
untuk tanah asli undisturbed sebesar 61,498 kNm
2
pada regangan e 0,082, sedangkan untuk tanah terganggu remoulded sebesar 45,788 kNm
2
pada regangan e 0,060. Pada tanah asli undisturbed menunjukkan regangan pada saat keruntuhan dan kemiringan awal hubungan tegangan-regangan yang lebih
rendah dibandingkan dengan tanah remoulded. Ada perbedaan tegangan deviator saat runtuh sekitar 25,546 antara tanah asli undisturbed dan tanah terganggu
remoulded, sementara perbedaan regangan saat runtuh sekitar 26,829. Pada tanah-tanah lempung yang terdeposisi terendapkan secara alamiah dapat
diamati bahwa kekuatan tekanan tak tersekap berkurang banyak, bila tanah tersebut duji- ulang lagi setelah tanah tersebut menderita kerusakan struktural remoulded tanpa
Universitas Sumatera Utara
adanya perubahan dari kadar air, sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 5.26. Dimana pada Gambar 5.26 tanah yang mengalami kerusakan struktural dan dibentuk kembali
dengan kadar air yang sama dengan tanah asli, kekuatannya berkurang banyak. Di sampin itu karena pada pengujian kuat tekan bebas unconfined compression test tidak
cocok untuk tanah remoulded, karena benda uji yang bagus sekalipun dapat memberikan hasil yang lebih rendah dari kondisi sebenarnya underestimate jika diuji pada
pengujian kuat tekan bebas unconfined compression test. Jadi sedikit saja terjadi gangguan kerusakan pada sampel akan mempengaruhi hasil pengujian.
5.4 Karakteristik Thixotropy Lempung