Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari analisis yang telah dilakukan, maka dapat di buat beberapa kesimpulan yaitu antara lain: 1. Sampel tanah berdasarkan klasifikasi menurut USCS masuk ke dalam klasifikasi CL, yaitu: lempung anorganik dengan plastisitas rendah sampai sedang, sementara berdasarkan klasifikasi menurut AASHTO masuk ke dalam klasifikasi A-7-6, merupkan jenis tanah berlempung yang bersifat plastis dan mudah mengalami perubahan volume yang sangat besar. 2. Pada pengujian triaksial UU, nilai c u antara sampel tanah asli undisturbed sebesar 0,337 kgcm 2 dan tanah remoulded sebesar 0,294 kgcm 2 , adanya penurunan kekuatan tanah sebesar 12,76. Sementara pada pengujian kuat tekan bebas unconfined compression test, nilai c u antara sampel tanah asli undisturbed sebesar 0,308 kgcm 2 dan tanah remoulded sebesar 0,229 kgcm 2 , adanya penurunan kekuatan tanah sebesar 25,65. 3. Nilai c u pada pengujian triaksial UU pada sampel tanah asli undisturbed lebih besar 8,61 dibandingkan dengan nilai c u pada pengujian kuat tekan bebas unconfined compression test . 4. Nilai c u pada pengujian triaksial UU pada sampel tanah remoulded lebih besar 22,11 dibandingkan dengan nilai c u pada pengujian kuat tekan bebas unconfined compression test . Universitas Sumatera Utara 5. Nilai sensitivitas yang diperoleh pada pengujian tanah lempung Pulau Sicanang sebesar 1,343. 6. Rasio kekuatan thixotropy semakin lama semakin besar seiring dengan bertambahnya umur pemeraman terhadap sampel. 7. Pada sampel remoulded kekuatannya akan kembali seperti tanah asli pada saat umur pemeraman berkisar di antara 1 - 5 hari. 8. Pada pengujian thixotropy, makin kecil kadar air pada sampel maka tegangan tanah akan semakin besar. 9. Mineral lempung illite mudah menarik air, sehingga menyebabkan kadar air tanah lempung begitu tinggi. 10. Semakin tinggi kadar air, maka nilai tegangan air pori negatif akan semakin kecil, sehingga kuat geser tanah menurun. Hal ini karena pada saat kadar air meningkat, maka rongga-rongga pori tanah akan terisi oleh air yang mengakibatkan jarak antara butiran tanah menjadi lebih besar, sehingga gesekan antar butiran menjadi kecil. 11. Analisis dengan program Plaxis menghasilkan tegangan deviator pada saat sampel mengalami keruntuhan hampir sama dengan hasil pengujian di laboratorium. Akan tetapi untuk regangan umumnya pada simulasi program Plaxis menghasilkan regangan pada saat runtuh lebih rendah dibandingkan dengan hasil pengujian laboratorium. 12. Dari hasil simulasi program Plaxis bahwa model tanah yang paling cocok digunakan untuk jenis tanah Pulau Sicanang adalah model Soft Soil dibandingkan dengan model Mohr-Coulomb. Universitas Sumatera Utara

6.2 Saran