Hasil Pengujian Index Properties

4.3 Hasil Pengujian Index Properties

Pada bagian ini akan disajikan mengenai indeks properties dari material tanah lempung yang dijadikan bahan dasar pembuatan benda uji triaksial dan unconfined compression test , dimana nilai-nilainya tersebut diperoleh dari masing-masing jenis pengujian indeks properties tersebut. a. Kadar air asli Hasil pengujian kadar air tanah lempung ini nantinya akan dijadikan pembuatan benda uji untuk pengujian triaksial dan unconfined compression test. Sampel ini diambil dari tabung tanah asli yang akan diuji triaksial dan unconfined compression test juga. Tabel 4.2 Hasil pengujian kadar air asli pada tanah lempung No Uraian Satuan Tabung I Tabung II 1 Berat krus + tanah basah gr 124.700 119.780 111.960 120.050 2 Berat krus + tanah kering gr 82.830 101.960 75.710 102.170 3 Berat air 1 - 2 gr 41.870 17.820 36.250 17.880 4 Berat krus gr 25.830 77.640 26.200 77.770 5 Berat tanah kering 2 - 4 gr 57.000 24.320 49.510 24.400 6 Kadar air w 73.456 73.273 73.218 73.279 Kadar air rata-rata, 73.306 Dari hasil pengujian ini dapat dilihat bahwa tanah lempung tersebut memiliki kadar air asli rata-rata sebesar 73,306 Tabel 4.2. Kadar air ini akan dijadikan acuan untuk pembuatan benda uji remoulded pada pengujian triaksial UU dan unconfined compression test . b. Atterberg limit 100 5 3 x w = w Universitas Sumatera Utara Pada pengujian atterberg limit ini akan meliputi antara lain: batas cair liquid limitLL , batas plastis plastic limitPL, indeks plastisitas plasticity indexPI, dan batas susut shrinkage limitSL Tabel 4.3. Tabel 4.3 Hasil pengujian Atterberg limit pada tanah lempung No tes LL PL PI SL I 40,11 22,45 17,66 36,71 II 41,69 22,69 19,00 35,.57 III 41,80 22,71 19,09 35,23 IV 44,33 22,77 21,56 38,50 Rata-rata 41,98 22,66 19,32 36,50 c. Specific gravity Gs Dalam pengujian specific gravity diperoleh bahwa material tanah lempung yang digunakan benda uji triaksial dan unconfined compression test memiliki nilai specific gravity Gs rata-rata sebesar 2,65. Hasil perhitungan nilai Gs ini untuk lebih lengkap ada pada lampiran. d. Analisis saringan Dari pengujian analisis saringan diperoleh material tanah lempung yang lolos saringan no. 200 sebesar 99.20 Tabel 4.4. Tabel 4.4 Hasil analisis saringan Saringan Tertahan Lolos No Gram Gram 38 9.500 0.00 0.00 0.00 100.00 No. 4 4.750 0.00 0.00 0.00 100.00 No. 10 2.000 0.00 0.00 0.00 100.00 No. 20 0.850 0.00 0.00 0.00 100.00 No. 40 0.425 0.00 0.00 0.00 100.00 No. 60 0.250 0.00 0.00 0.00 100.00 No. 100 0.150 0.00 0.00 0.00 100.00 No. 200 0.075 0.80 0.80 0.80 99.20 PAN 99.18 99.20 100.00 0.00 Berat Total 99.98 Berat Sampel 100.00 100.00 Universitas Sumatera Utara Dari sistem klasifikasi tanah unified bahwa tanah berbutir halus 50 atau lebih lolos saringan no 200 0,075 mm, maka tanah tersebut dikelompokkan dalam tanah lempung dan lanau. Dari pengujian kadar air yang dilakukan pada tanah asli unditurb diperoleh kadar air sebesar 73,306 . Dapat disimpulkan bahwa kadar air tanah asli ini relatif tinggi, dan akan digunakan sebagai kadar air acuan untuk pembuatan sampel remoulded. Dari pengujian batas-batas atterberg di laboratorium diperoleh: 1. Batas cair liquid limit, LL sebesar 41,98 2. Batas plastis plastic limit, PL sebesar 22,66 3. Batas susut shrinkage limit, SL sebesar 36,50 Maka dari data di atas diperoleh: - Indeks plastisitas plasticity index, PI = LL - PL = 41,98 – 22,66 = 19,32 - Indeks cair liquid index, LI = PI PL w N - = 32 , 19 66 , 22 306 , 73 - = 2,652 Dari data di atas, bahwa PI 17, LI 1 dapat disimpulkan bahwa tanah yang digunakan merupakan tanah lempung yang kohesif dan bersifat plastisitas tinggi. Sementara nilai specific gravity diperoleh sebesar 2,65. Nilai Gs ini masih berada dalam kisaran antara jenis lempung kaolinite dan illite. Hasil perhitungan nilai Gs ini untuk lengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Dari hasil Pengujian indeks properties tanah, maka dapat diperoleh klasifikasi tanah yang akan digunakan sebagai benda uji. Adapun standar klasifikasi dapat disajikan dalam dua jenis, yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. Standar klasifikasi menurut USCS 2. Standar klasifikasi menurut AASHTO 1. Standar klsaifikasi menurut USCS Untuk tanah yang mengandung sedikit butiran halus sehingga kandungan tersebut tidak mempengaruhi kinerja tanah, sistem klasifikasi USCS didasarkan pada karakteristik tekstur, sedangkan untuk tanah yang butiran halusnya mempengaruhi kinerja tanah, sistem USCS didasarkan pada karakteristik plastisitas-kompresibilitas. Karakteristik plastisitas-kompresibilitas tanah dievaluasi dengan cara memplot titik-titik indeks plastis dan batas cair pada grafik plastisitas standar sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 4.2. IN D E K S P L A ST IS BATAS CAIR CH CL OL ML MH OH CL - ML Ga ris - A 10 10 20 30 40 60 50 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Gambar 4.2 Grafik plastisitas untuk klasifikasi tanah berdasarkan USCS Tanah berbutir halus 50 atau lebih lolos saringan no. 200 0,075 mm serta titik batas cair dan indeks plastis terletak di atas garis A maka tanah tersebut disebut lempung. Dari nilai analisis saringan, indeks plastis, dan batas cair maka tanah tersebut masuk ke dalam klasifikasi CL, yaitu: lempung anorganik dengan plastisitas rendah sampai sedang, lempung kurus. Titik pengklasifikasi tanah PI = 19.32 dan LL = 41.98 Universitas Sumatera Utara 2. Standar klasifikasi menurut AASHTO Klasifikasi akhir tanah menurut AASHTO diperoleh dengan menggunakan data hasil pengujian yang diperlukan pada Gambar 4.3. Penentuan kelas tanah dilakukan dengan mencocokkan data hasil pengujian mulai dari kiri dan bergerak ke kanan Gambar 4.3, dimana kelompok yang dijumpai melalui proses eliminasi. Berdasarkan persentase lolos saringan no.200 adalah 99.20 lebih dari 35, batas cair 41.98 lebih dari 41,00, indeks plastis 19.32 lebih dari 11,00 dan batas cair 22,66 kurang dari 30,00 maka dapat disimpulkan bahwa tanah tersebut termasuk dalam kelompok A-7-6, merupakan jenis tanah berlempung yang bersifat plastis dan mudah mengalami perubahan volume yang sangat besar. IN D E K S PL A ST IS BATAS CAIR PI = LL - 30 A-2-4 A-4 A-5 A-2-5 A-2-7 A-7-5 A-6 A-2-6 A-7-6 10 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 20 30 40 50 60 70 Gambar 4.3 Rentang batas cair dan indeks plastis untuk klasifikasi tanah berdasarkan AASHTO

4.4 Data Pembuatan Sampel Remoulded dengan Metode Pemadatan