Pada sampel tanah tak terganggu undisturbed dan terganggu remoulded dapat dilihat sampel dengan tekanan sel s
3
yang berbeda-beda, diperoleh tegangan deviator hampir sama. Dari buku Braja M. Das bahwa bila tanah jenuh, uji unconsolidated
undrained , akan menghasilkan tegangan deviator pada saat keruntuhan Ds
f
yang praktis sama, seolah-olah mengabaikan tekanan sel s
3
. Garis selubung keruntuhan akan membentuk garis horizontal sudut geser, f
u
= 0. Pada kenyataannya grafik yang di peroleh dari hasil pengujian triaksial UU memiliki garis selubung keruntuhan tidak
membentuk garis horizontal sudut geser, f
u
≠ 0. Hal ini jelas karena memang sampel pada saat pengujian belum jenuh 100.
4.6 Hasil Pengujian Kuat Tekan Bebas Unconfined Compression Test
Pada pengujian kuat tekan bebas unconfined compression test terdapat dua jenis sampel yaitu tanah asli undisturbed dan remoulded. Pada sampel remoulded
divariasikan menurut umur pemeraman yaitu 0, 1, 5, 10, 15, 20, 25, dan 30 hari. Variasi waktu pemeraman ini dibuat berdasarkan atas penelitian Abdul Fatal, Ilyas Suratman,
dan Syarifuddin Nasution yang berjudul “Studi Karakteristik Parameter Kuat Geser Tanah Lempung Pasir Honje – Tol Cipularang, Jawa Barat”. Perlu disampaikan bahwa
pemeraman benda uji dilakukan di dalam tabung desikator. Hasil yang diperoleh dari pengujian kuat tekan bebas unconfined compression
test sebagai berikut:
1. Hasil kuat tekan bebas pada kondisi sampel tanah asli undisturbed Hasil pengujian kuat tekan bebas unconfined compression test pada kondisi
sampel tanah asli undisturbed diperoleh parameter kuat geser tanah Tabel 4.8.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8 Nilai q
u
dan c
u
pada pengujian kuat tekan bebas pada tanah lempung Parameter Tanah
kNm
2
Sampel Undisturbed q
u
61,5 c
u
30,8 Adapun perhitungan secara analitik untuk memperoleh nilai parameter tanah dapat
dilihat sebagai berikut: A
= 14pd
2
Dimana: A
= luas tampang benda uji awal d = diameter benda uji
A = 14p.6,8
2
= 36,317 cm
2
Pada saat runtuh, luas tampang benda uji telah berubah menjadi A
s
. Karena tanah diuji pada kondisi tak terdrainase, maka dapat dianggap selama penggeseran volume tidak
berubah. Dengan asumsi ini, tampang rata-rata benda uji setelah runtuh dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:
A
s
=
e
- 1
A
Regangan saat runtuh e: e =
L L
D x 100
= 136
52 ,
9 x 100 = 7 = 0,07
Tampang benda uji saat runtuh A
s
: A
s
=
e
- 1
A
Universitas Sumatera Utara
= 07
, 1
317 ,
36 -
= 39,050 cm
2
Kuat tekan bebas q
u
: q
u
=
s
A runtuh
saat Beban
= 050
, 39
000 ,
24 = 0,615 kgcm
2
= 61,5 kNm
2
Jadi, kuat geser atau kohesi undrained: s
u
= c
u
= 2
u
q = 2
615 ,
= 0,308 kgcm
2
= 30,8 kNm
2
Beban saat runtuh diperoleh dari bacaan dial pengujian unconfined compression test.
10 20
30 40
50 60
70
0.02 0.04
0.06 0.08
0.1 0.12
Regangan T
eg an
g an
, q
u kN
m 2
Tanah asli
Gambar 4.7 Grafik tegangan regangan pada tanah asli Dari Gambar 4.7 dapat dilihat bahwa tanah lempung kondisi tanah asli
undisturbed mengalami keruntuhan pada saat regangan 0,07 dan tegangan sebesar 0,615 kgcm
2
. 2. Hasil kuat tekan bebas pada kondisi sampel tanah terganggu remoulded
Pada kondisi sampel tanah remoulded, benda uji dibuat beberapa jenis menurut variasi umur pemeraman yaitu 0, 1, 5, 10, 15, 20, 25, dan 30 hari. Setelah diuji dengan
Universitas Sumatera Utara
kuat tekan bebas unconfined compression test, diperoleh parameter kuat geser tanah Tabel 4.9.
Tabel 4.9 Nilai q
u
dan c
u
pada pengujian kuat tekan bebas pada sampel tanah remoulded Parameter Tanah
Umur Pemeraman hari kNm
2
1 5
10 15
20 25
30 q
u
45,8 58,5 112,8 137,8 169,2 200,8 243,1 276,8 c
u
22,9 29,2 56,4 68,9
84,6 100,4 121,6 138,4 Pada umur pemeraman 0 hari akan disajikan perhitungan sebagai berikut:
A = 14pd
2
A = 14p.5,12
2
= 20,589 cm
2
Karena pada saat runtuh, luas tampang benda uji telah berubah menjadi A
s
. Karena tanah diuji pada kondisi tak terdrainase, maka dapat dianggap selama penggeseran volume
tidak berubah. Dengan asumsi ini, tampang rata-rata benda uji setelah runtuh dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:
A
s
=
e
- 1
A Regangan saat runtuh e:
e = L
L D
x 100 =
4 ,
102 36
, 18
x 100 = 17,9 = 0,179 Tampang benda uji saat runtuh A
s
: A
s
=
e
- 1
A
= 179
, 1
589 ,
20 -
= 25,087 cm
2
Universitas Sumatera Utara
Kuat tekan bebas q
u
: q
u
=
s
A runtuh
saat Beban
= 3087
, 25
50 ,
11 = 0,458 kgcm
2
= 45,8 kNm
2
Jadi, kuat geser atau kohesi undrained: s
u
= c
u
= 2
u
q = 2
458 ,
= 0,229 kgcm
2
= 22,9 kNm
2
Untuk umur pemeraman yang lain juga diuji dengan unconfined compression test
, sehingga diperoleh beberapa grafik tegangan regangan berdasarkan variasi waktu umur pemeraman. Gambar 4.9.
20 40
60 80
100 120
140 160
1 5
10 15
20 25
30
Periode waktu pem eram an hari K
u at
g es
er ,
cu kN
m 2
Gambar 4.8 Grafik hubungan periode waktu pemeraman terhadap kuat geser tanah Dari Gambar 4.8, makin lama sampel diperam maka kuat geser tanah lempung
makin tinggi. Kenaikan kuat geser tanah lempung cenderung linier, karena sampel diperam dalam desikator yang dasarnya diletakkan sika, sehingga menguapnya air dari
sampel stabil. Selain grafik hubungan periode waktu pemeraman terhadap kuat geser, grafik hubungan tegangan-regangan juga dapat diperoleh seperti Gambar 4.9.
Universitas Sumatera Utara
50 100
150 200
250 300
0.05 0.1
0.15 0.2
0.25
Regangan T
eg an
g an
, q u
kN m
2
Umur 0 hari Umur 1 hari
Umur 5 hari Umur 10 hari
Umur 15 hari Umur 20 hari
Umur 25 hari Umur 30 hari
Gambar 4.9 Grafik tegangan regangan pada tanah remoulded Pada Gambar 4.9 dapat dilihat bahwa makin lama umur pemeraman maka
kekuatan tanah lempung makin besar. Hal ini karena tanah lempung remoulded mengalami pengerasan seiring dengan waktu, artinya bahwa makin kecil kadar air pada
tanah lempung maka kekuatan tanah lempung akan makin besar.
4.7 Perbandingan Hasil Pengujian Triaksial UU Dengan Pengujian Kuat Tekan Bebas