Analisis Mesh Program Plaxis Terhadap Bentuk Benda Uji Saat Runtuh Pada

5.2 Analisis Mesh Program Plaxis Terhadap Bentuk Benda Uji Saat Runtuh Pada

Pengujian Kuat Tekan Bebas Unconfined Compression Test. Mesh yang dihasilkan pada program Plaxis dianalisis terhadap model keruntuhan yang terjadi pada benda uji dari pengujian laboratorium. Dari modelisasi program Plaxis ditentukan beberapa titik pada mesh benda uji, kemudian dianalisis tegangan-regangan yang terjadi pada titik-titik tersebut serta dihubungkan dengan model keruntuhan benda uji dari laboratorium. Sebagai contoh benda uji yang digunakan tanah remoulded pemeraman pada umur 15 hari Gambar 5.22. Gambar 5.22 Foto benda uji pada saat runtuh dari unconfined compression test Adapun kondisi tegangan awal benda uji sebelum di bebani berdasarkan analisis pada program Plaxis seperti Gambar 5.23. A C B Universitas Sumatera Utara a Mesh sebelum dibebani b Tegangan awal sebelum dibebani Gambar 5.23 Mesh dan tegangan awal benda uji sebelum diberikan beban a Mesh setelah dibebani b Deformasi yang terjadi setelah dibebani Gambar 5.24 Mesh dan deformasi benda uji setelah diberikan beban A C B Universitas Sumatera Utara 50 100 150 200 0.000 0.050 0.100 0.150 0.200 0.250 0.300 Regangan T e g a n g a n k N m 2 Titik A Titik B Titik C Gambar 5.25 Grafik tegangan-regangan pada tiga titik yang berbeda Dari modelisasi pada program Plaxis diperoleh, pada titik A tegangan yang diperoleh saat runtuh sebesar 168,998 kNm 2 pada regangan 0,163. Pada titik B tegangan yang diperoleh saat runtuh sebesar 168,679 kNm 2 pada regangan 0,162, sedangkan pada titik C tegangan yang diperoleh saat runtuh sebesar 168,623 kNm 2 pada regangan 0,162 Gambar 5.25. Tegangan maksimum yang terjadi pada titik A yang berada pada titik tengah dari benda uji. Tegangan ini terjadi pada daerah dimana benda uji mengalami pembengkakan. Deformasi benda uji yang diperoleh dari laboratorium berbentuk cembung Gambar 5.22, hal ini cocok dengan model deformasi yang terjadi pada modelisasi di program Plaxis Gambar 5.24b.

5.3 Sensitivitas Tanah Lempung