3.3 Pemilihan Parameter Tanah Pada Program Plaxis
Pemahaman parameter tanah yang digunakan sebagai input pada program Plaxis harus dimengerti oleh sipemakai program. Kesalahan didalam penentuan parameter
tanah akan memberikan output yang keliru, sehingga hasil yang didapat tidak mencerminkan respon yang sesungguhnya. Parameter tanah yang diperlukan disesuaikan
dengan model yang dipilih, model Linier elastic, Mohr-Coulomb, Advanced Mohr- Coulomb, Soft Soil Cap, Drucker Prager, Cam-clay, dan Modified Cam-clay,
masing- masing memerlukan parameter tanah tersendiri, meskipun ada beberapa parameter yang
bersesuaian. Parameter ini didapatkan dari hasil pengujian laboratorium, lapangan dan korelasi keduanya.
3.3.1 Parameter Tanah Model Mohr-Coulomb
Model Mohr-coulomb membutuhkan total lima buah parameter, yang umum digunakan oleh para praktisi geoteknik dan dapat diperoleh dari uji-uji yang umum
dilakukan di laboratorium. Parameter-parameter tersebut yaitu: modulus elstisitas E, poisson’ratio u, sudut geser dalam f, kohesi c dan sudut dilatancy y. Parameter-
parameter ini diinput ke dalam program Plaxis Gambar 3.3.
3.3.1.1 Modulus Elastisitas Stiffness Modulus, E
Plaxis menggunakan modulus Young sebagai modulus kekakuan dasar dalam
model elastis dan model Mohr-Coulomb, tetapi beberapa modulus alternatif juga ditampilkan. Modulus kekakuan mempunyai dimensi sama dengan tegangan Nilai
parameter kekakuan yang digunakan dalam suatu perhitungan memerlukan perhatian
Universitas Sumatera Utara
khusus karena kebanyakan material tanah menunjukkan perilaku yang non-linier dari awal pembebanan. Dalam mekanika tanah, kemiringan awal dari kurva tegangan-
regangan dinotasikan sebagai E dan modulus sekan pada 50 kekuatan dinotasikan
sebagai E
50
. Untuk material dengan rentang elastisitas linier yang lebar maka penggunaan E
adalah realistis, tetapi untuk masalah pembebanan pada tanah, umumnya digunakan E
50
Gambar 3.2.
regangan - e
1
s - s
1 3
E
50
E 1
1
Gambar 3.2 Definisi E dan E
50
untuk hasil uji triaksial terdrainase standar Manual Plaxis
version 8, 2007
3.3.1.2 Poisson’s Ratio u
Poisson’s ratio adalah harga perbandingan regangan lateral dengan regangan aksial yang berguna untuk menghasilkan besar modulus elastisitas E dengan modulus
geser G dengan persamaan E = 2 1 +
υ G. Nilai poisson’s ratio berkisar antara 0.3 –
0.4 dan pada program Plaxis disarankan ≤ 0.35.
3.3.1.3 Sudut Geser f dan Kohesi c
Parameter c kohesi adalah konstanta kekuatan tanah yang mempunyai dimensi dan parameter
φ adalah sudut geser dalam tanah dengan satuan derajat. Parameter ini
Universitas Sumatera Utara
ditentukan dengan lingkaran Mohr dari tegangan utama mayor dan minor saat failure dengan tegangan confining yang berbeda. Nilai c adalah titik potong garis singgung rata-
rata dari lingkaran Mohr dan nilai φ adalah sudut kemiringan garis singgung tersebut.
3.3.1.4 Sudut Dilatancy y
Sudut Dilatancy adalah sudtu yang dibentuk bidang horizontal dengan arah pengembangan butiran pada saat butiran menerima tegangan deviatorik. Tanah lempung
normal konsolidasi tidak memiliki sudut dilatansi, tetapi pada tanah pasir, besar sudut ini tergantung pada kepadatan relatif D
r
dan sudut geser dalamnya yang dinyatakan dengan persamaan y = f - 30
.
Gambar 3.3 Jendela masukan untuk parameter model Mohr-Coulomb
3.3.2 Parameter Tanah Model Soft Soil