- Uji laboratorium Tegangan deviator yang terjadi saat runtuh sebesar 62 kNm
2
pada regangan 0,055 - Program Plaxis model Mohr Coulomb
Tegangan deviator yang terjadi saat runtuh sebesar 62,267 kNm
2
pada regangan 0,010 - Program Plaxis model soft soil
Tegangan deviator yang terjadi saat runtuh sebesar 57,748 kNm
2
pada regangan 0,082 Perhitungan modulus elastisitas yang dihasilkan berdasarkan program Plaxis
seperti di bawah ini: Tegangan maksimum deviatorik = 62,267 kNm
2
642 ,
3843 0081
, 1335
, 31
50
= =
E kNm
2
E
50
masukan = 3120,870 kNm
2
Penyimpangan = 3843,642 – 3120,870 = 722,772 kNm
2
Secara umum prediksi balik untuk pengujian triaksial UU pada tanah remoulded paling cocok pada model tanah soft soil. Hal ini karena sampel tanah yang digunakan
merupakan tanah lempung lunak, sehingga model tanah soft soil sangat cocok untuk digunakan, karena model tanah soft soil memang diperuntukkan untuk tanah lunak.
Sementara model Mohr Coulomb lebih cocok digunakan untuk tanah yang tidak lunak. Dalam memprediksi balik respon hasil program Plaxis dengan kondisi undrained
sebaiknya disesuaikan dengan tegangan confining yang diberikan di laboratorium sehingga diharapkan hasilnya akan cukup sesuai dengan hasil pengujian laboratorium.
5.1.2 Pengujian Unconfined Compression Test Terhadap Program Plaxis
Pada pengujian kuat tekan bebas unconfined compression test, di samping tanah asli tanah remoulded juga dan diuji, yaitu dengan membuat sampel dengan variasi
Universitas Sumatera Utara
umur pemeraman yang berbeda-beda. Semua hasil laboratorium tersebut di simulasikan ke dalam program Plaxis dengan dua model tanah yaitu: Mohr-Coulomb dan soft soil.
Pada tanah asli undisturbed diperoleh: - Uji laboratorium
Tegangan deviator yang terjadi saat runtuh sebesar 61,459 kNm
2
pada regangan 0,070 - Program Plaxis model Mohr Coulomb
Tegangan deviator yang terjadi saat runtuh sebesar 61,500 kNm
2
pada regangan 0,033 - Program Plaxis model soft soil
Tegangan deviator yang terjadi saat runtuh sebesar 61,498 kNm
2
pada regangan 0,082.
10 20
30 40
50 60
70
0.000 0.050
0.100 0.150
0.200 0.250
0.300
Regangan T
e g
a n
g a
n ,
q u
k N
m 2
UCT Plax is Mohr Coulomb
Plax is Soft Soil
Gambar 5.13 Grafik hubungan tegangan regangan pada tanah tanah asli
Hasil program Plaxis model Mohr-Coulomb dan soft soil menunjukkan regangan pada saat keruntuhan dan kemiringan awal hubungan tegangan-regangan yang hampir
sama dengan pengujian di laboratorium. Tegangan yang dihasilkan saat mengalami keruntuhan relatif sama Gambar 5.13.
Pada tanah remoulded pada umur pemeraman selama 0 hari diperoleh hasil sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
- Uji laboratorium Tegangan deviator yang terjadi saat runtuh sebesar 45,841 kNm
2
pada regangan 0,179 - Program Plaxis model Mohr Coulomb
Tegangan deviator yang terjadi saat runtuh sebesar 45,800 kNm
2
pada regangan 0,031 - Program Plaxis model soft soil
Tegangan deviator yang terjadi saat runtuh sebesar 45,788 kNm
2
pada regangan 0,060
50 100
0.000 0.050
0.100 0.150
0.200 0.250
0.300 0.350
0.400 0.450
0.500
Regangan T
e g
a n
g a
n ,
q u
k N
m 2
UCT umur 0 hari Plax is Mohr Coulomb
Plax is Soft Soil
Gambar 5.14 Grafik hubungan tegangan regangan pada tanah remoulded umur 0 hari
Hasil program Plaxis model Mohr-Coulomb dan soft soil menunjukkan regangan pada saat keruntuhan dan kemiringan awal hubungan tegangan-regangan yang lebih
rendah dibandingkan dengan pengujian di laboratorium. Tegangan yang dihasilkan saat mengalami keruntuhan relatif sama Gambar 5.14.
Pada tanah remoulded pada umur pemeraman selama 1 hari diperoleh hasil sebagai berikut:
- Uji laboratorium Tegangan deviator yang terjadi saat runtuh sebesar 58,501 kNm
2
pada regangan 0,169 - Program Plaxis model Mohr Coulomb
Universitas Sumatera Utara
Tegangan deviator yang terjadi saat runtuh sebesar 58,510 kNm
2
pada regangan 0,041 - Program Plaxis model soft soil
Tegangan deviator yang terjadi saat runtuh sebesar 58,484 kNm
2
pada regangan 0,077
50 100
0.000 0.050
0.100 0.150
0.200 0.250
0.300 0.350
0.400 0.450
0.500
Regangan T
e g
a n
g a
n ,
q u
k N
m 2
UCT umur 1 hari Plax is Mohr Coulomb
Plax is Soft Soil
Gambar 5.15 Grafik hubungan tegangan regangan pada tanah remoulded umur 1 hari
Hasil program Plaxis model Mohr-Coulomb dan soft soil menunjukkan regangan pada saat keruntuhan dan kemiringan awal hubungan tegangan-regangan yang lebih
rendah dibandingkan dengan pengujian di laboratorium. Tegangan yang dihasilkan saat mengalami keruntuhan relatif sama Gambar 5.15.
Pada tanah remoulded pada umur pemeraman selama 5 hari diperoleh hasil sebagai berikut:
- Uji laboratorium Tegangan deviator yang terjadi saat runtuh sebesar 112,793 kNm
2
pada regangan 0,199
- Program Plaxis model Mohr Coulomb Tegangan deviator yang terjadi saat runtuh sebesar 112,800 kNm
2
pada regangan 0,026
Universitas Sumatera Utara
- Program Plaxis model soft soil Tegangan deviator yang terjadi saat runtuh sebesar 112,870 kNm
2
pada regangan 0,147.
50 100
150
0.000 0.050
0.100 0.150
0.200 0.250
0.300 0.350
0.400 0.450
0.500
Regangan T
e g
a n
g a
n ,
q u
k N
m 2
UCT umur 5 hari Plax is Mohr Coulomb
Plax is Soft Soil
Gambar 5.16 Grafik hubungan tegangan regangan pada tanah remoulded umur 5 hari
Hasil program Plaxis model Mohr-Coulomb menunjukkan regangan pada saat keruntuhan dan kemiringan awal hubungan tegangan-regangan yang lebih rendah
dibandingkan dengan pengujian di laboratorium, sementara regangan pada model Soft Soil
hampir sama dengan regangan yang dihasilkan pada pengujian laboratorium. Tegangan yang dihasilkan saat mengalami keruntuhan relatif sama Gambar 5.16.
Pada tanah remoulded pada umur pemeraman selama 10 hari diperoleh hasil sebagai berikut:
- Uji laboratorium Tegangan deviator yang terjadi saat runtuh sebesar 137,823 kNm
2
pada regangan 0,189
- Program Plaxis model Mohr Coulomb Tegangan deviator yang terjadi saat runtuh sebesar 137,526 kNm
2
pada regangan 0,015
Universitas Sumatera Utara
- Program Plaxis model soft soil Tegangan deviator yang terjadi saat runtuh sebesar 137,762 kNm
2
pada regangan 0,180
50 100
150
0.000 0.050
0.100 0.150
0.200 0.250
0.300 0.350
0.400 0.450
0.500
Regangan T
e g
a n
g a
n ,
q u
k N
m
UCT umur 10 hari Plax is Mohr Coulomb
Plax is Soft Soil
Gambar 5.17 Grafik hubungan tegangan regangan pada tanah remoulded umur 10 hari
Hasil program Plaxis model Mohr-Coulomb menunjukkan regangan pada saat keruntuhan dan kemiringan awal hubungan tegangan-regangan yang lebih rendah
dibandingkan dengan pengujian di laboratorium, sementara regangan pada model Soft Soil
hampir sama dengan regangan yang dihasilkan pada pengujian laboratorium. Tegangan yang dihasilkan saat mengalami keruntuhan relatif sama. Grafik Mohr-
Coulomb dan soft soil memiliki regangan pada saat keruntuhan hampir sama Gambar 5.17.
Pada tanah remoulded pada umur pemeraman selama 15 hari diperoleh hasil sebagai berikut:
- Uji laboratorium Tegangan deviator yang terjadi saat runtuh sebesar 169,189 kNm
2
pada regangan 0,199
- Program Plaxis model Mohr Coulomb Tegangan deviator yang terjadi saat runtuh sebesar 169,200 kNm
2
pada regangan 0,020
Universitas Sumatera Utara
- Program Plaxis model soft soil Tegangan deviator yang terjadi saat runtuh sebesar 168,998 kNm
2
pada regangan 0,163.
50 100
150 200
0.000 0.050
0.100 0.150
0.200 0.250 0.300
0.350 0.400
0.450 0.500
Regangan T
e g
a n
g a
n ,
q u
k N
m
UCT umur 15 hari Plax is Mohr Coulomb
Plax is Soft Soil
Gambar 5.18 Grafik hubungan tegangan regangan pada tanah remoulded umur 15 hari
Hasil program Plaxis model Mohr-Coulomb menunjukkan regangan pada saat keruntuhan dan kemiringan awal hubungan tegangan-regangan yang lebih rendah
dibandingkan dengan pengujian di laboratorium, sementara regangan pada model Soft Soil
hampir sama dengan regangan yang dihasilkan pada pengujian laboratorium. Tegangan yang dihasilkan saat mengalami keruntuhan relatif sama. Grafik Mohr-
Coulomb dan soft soil memiliki regangan pada saat keruntuhan hampir sama Gambar 5.18.
Pada tanah remoulded pada umur pemeraman selama 20 hari diperoleh hasil sebagai berikut:
- Uji laboratorium Tegangan deviator yang terjadi saat runtuh sebesar 200,827 kNm
2
pada regangan 0,189
- Program Plaxis model Mohr Coulomb Tegangan deviator yang terjadi saat runtuh sebesar 200,800 kNm
2
pada regangan 0,025
Universitas Sumatera Utara
- Program Plaxis model soft soil Tegangan deviator yang terjadi saat runtuh sebesar 200,509 kNm
2
pada regangan 0,140.
50 100
150 200
250
0.000 0.050 0.100 0.150 0.200 0.250 0.300 0.350 0.400 0.450 0.500
Regangan T
e g
a n
g a
n ,
q u
k N
m 2
UCT umur 20 hari Plax is Mohr Coulomb
Plax is Soft Soil
Gambar 5.19 Grafik hubungan tegangan regangan pada tanah remoulded umur 20 hari
Hasil program Plaxis model Mohr-Coulomb menunjukkan regangan pada saat keruntuhan dan kemiringan awal hubungan tegangan-regangan yang lebih rendah
dibandingkan dengan pengujian di laboratorium, sementara regangan pada model Soft Soil
hampir sama dengan regangan yang dihasilkan pada pengujian laboratorium. Tegangan yang dihasilkan saat mengalami keruntuhan relatif sama Gambar 5.19.
Pada tanah remoulded pada umur pemeraman selama 25 hari diperoleh hasil sebagai berikut:
- Uji laboratorium Tegangan deviator yang terjadi saat runtuh sebesar 243,157 kNm
2
pada regangan 0,179
- Program Plaxis model Mohr Coulomb Tegangan deviator yang terjadi saat runtuh sebesar 243,100 kNm
2
pada regangan 0,018
Universitas Sumatera Utara
- Program Plaxis model soft soil Tegangan deviator yang terjadi saat runtuh sebesar 243,093 kNm
2
pada regangan 0,140.
50 100
150 200
250
0.000 0.050 0.100 0.150 0.200
0.250 0.300 0.350 0.400 0.450 0.500
Regangan T
e g
a n
g a
n ,
q u
k N
m 2
UCT umur 25 hari Plax is Mohr Coulomb
Plax is Soft Soil
Gambar 5.20 Grafik hubungan tegangan regangan pada tanah remoulded umur 25 hari
Hasil program Plaxis model Mohr-Coulomb menunjukkan regangan pada saat keruntuhan dan kemiringan awal hubungan tegangan-regangan yang lebih rendah
dibandingkan dengan pengujian di laboratorium, sementara regangan pada model Soft Soil
hampir sama dengan regangan yang dihasilkan pada pengujian laboratorium. Tegangan yang dihasilkan saat mengalami keruntuhan relatif sama Gambar 5.20.
Pada tanah remoulded pada umur pemeraman selama 30 hari diperoleh hasil sebagai berikut:
- Uji laboratorium Tegangan deviator yang terjadi saat runtuh sebesar 276,367 kNm
2
pada regangan 0,169
- Program Plaxis model Mohr Coulomb Tegangan deviator yang terjadi saat runtuh sebesar 276,800 kNm
2
pada regangan 0,011
Universitas Sumatera Utara
- Program Plaxis model soft soil Tegangan deviator yang terjadi saat runtuh sebesar 276,771 kNm
2
pada regangan 0,106.
50 100
150 200
250 300
0.000 0.050 0.100 0.150 0.200 0.250 0.300 0.350 0.400 0.450 0.500
Regangan T
e g
a n
g a
n ,
q u
k N
m 2
UCT umur 30 hari Plax is Mohr Coulomb
Plax is Soft Soil
Gambar 5.21 Grafik hubungan tegangan regangan pada tanah remoulded umur 30 hari
Hasil program Plaxis model Mohr-Coulomb menunjukkan regangan pada saat keruntuhan dan kemiringan awal hubungan tegangan-regangan yang lebih rendah
dibandingkan dengan pengujian di laboratorium, sementara regangan pada model Soft Soil
hampir sama dengan regangan yang dihasilkan pada pengujian laboratorium. Tegangan yang dihasilkan saat mengalami keruntuhan relatif sama Gambar 5.21.
Secara umum prediksi balik untuk pengujian kuat tekan bebas unconfined compression test
pada tanah asli dan remoulded paling cocok pada model tanah soft soil. Hal ini karena sampel tanah yang digunakan merupakan tanah lempung lunak, sehingga model
tanah soft soil sangat cocok untuk digunakan, karena model tanah soft soil memang diperuntukkan untuk tanah lunak. Model tanah Mohr Coulomb lebih cocok digunakan
untuk tanah yang tidak lunak.
Universitas Sumatera Utara
5.2 Analisis Mesh Program Plaxis Terhadap Bentuk Benda Uji Saat Runtuh Pada