Tingkat Optimal Produksi Q Interval Waktu Optimal Produksi t Biaya total minimum dalam persediaan produksi CPO

Jadi biaya pengadaan Cs produksi CPO adalah sebesar Rp. 103.647.153,- per bulan. Penghitungan biaya penyimpanan Cc didasarkan pada harga pokok CPO dunia pada tahun 2007 dan 2008, di mana biaya penyimpanan per kilogram CPO adalah sebesar 17 dari harga pokoknya, yaitu sebesar: 42 , 130 . 1 5 , 649 . 6 100 17 2 8299 5000 17 = × = + × = Cc Cc Cc Dari perhitungan di atas, sehingga diperoleh biaya penyimpanan Cc CPO per kilogram adalah sebesar Rp. 1.130,42,-.

4.2 Perhitungan dengan Inventory Control

Semua perhitungan pengendalian persediaan produksi dilakukan berdasarkan data- data yang diperoleh dari dari PT.PP London Sumatera Indonesia Tbk, Turangie Oil Mill TOM yang sebelumnya telah disajikan dalam tabel distribusi berkelompok. Adapun perhitungan yang dilakukan antara lain: a. Tingkat optimal produksi CPO dalam setiap putaran produksi b. Interval waktu optimal untuk tiap putaran produksi c. Total biaya pengadaan persediaan produksi

4.2.1 Tingkat Optimal Produksi Q

Berdasarkan data yang telah disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekwensi berkelompok, maka diperoleh nilai dari: a. Rata-rata jumlah produksi CPO per bulan m = 4.009.081,25 b. Rata-rata jumlah penyaluran CPO per bulan n = 3.951.145,17 c. Rata-rata jumlah biaya pengadaan produksi Set-up costs CPO per bulan Cs = Rp.103.647.153,- d. Rata-rata biaya penyimpanan produksi CPO per kilogram Cc = Rp. 1.130,42,- Untuk selanjutnya, lakukan perhitungan tingkat produksi optimal CPO Q setiap putaran produksinya dengan menggunakan rumus: ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − = ⎟⎠ ⎞ ⎜⎝ ⎛ − = 25 , 081 . 009 . 4 17 , 145 . 951 . 3 1 . 42 , 130 . 1 17 , 145 . 951 . 3 . 153 . 654 . 103 . 2 1 . . . 2 Q m n Cc n Cs Q 33 , 052 . 081 . 7 328 , 052 . 081 . 7 3359382 , 16 10 19105212 , 8 14 ≈ = × = Q Q Dari perhitungan di atas, maka diperoleh tingkat produksi CPO optimal dalam setiap putaran produksinya adalah sebanyak 7.081.052,33 kg.

4.2.2 Interval Waktu Optimal Produksi t

Penghitungan interval waktu optimal produksi CPO menggunakan rumus: ⎟⎠ ⎞ ⎜⎝ ⎛ − = m n n Cc Cs t 1 . . . 2 79 , 1 33 , 663 . 545 . 64 306 . 294 . 207 25 , 081 . 009 . 4 17 , 145 . 951 . 3 1 . 17 , 145 . 951 . 3 . 42 , 130 . 1 153 . 647 . 103 . 2 = = ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − = t t t Maka, interval waktu optimal pada setiap putaran produksi adalah 1,79 bulan.

4.2.3 Biaya total minimum dalam persediaan produksi CPO

Q C Penghitungan biaya total minimum dalam pengadaan persediaan produksi menggunakan rumus: ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − = ⎟⎠ ⎞ ⎜⎝ ⎛ − = 25 , 081 . 009 . 4 17 , 145 . 951 . 3 1 . 17 , 145 . 951 . 3 . 42 , 130 . 1 . 153 . 647 . 103 . 2 1 . . . . 2 Q Q C m n n Cc Cs C 726 . 671 . 115 3 , 726 . 671 . 115 014451211 , . 10 258703833 , 9 17 ≈ = × = Q Q C C Karena biaya total persediaan CPO yang diperoleh dari hasil perhitungan adalah sebesar Rp. 115.671.726 per bulan, sehingga biaya pengadaan persediaan produksi dalam setiap putaran produksi optimalnya adalah: − = × = × , 5 , 389 . 052 . 207 . 79 , 1 726 . 671 . 115 . Rp Rp t C Q Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan inventory control, sehingga diperoleh jumlah produksi CPO dalam satu putaran produksi dengan biaya minimum untuk pengadaan persediaannya dalam satu putaran produksi. Untuk selanjutnya dapat dihitung jumlah putaran produksi CPO, interval waktu putaran produksi, dan lamanya mesin berproduksi tiap putaran produksi yang dihitung dalam dua periode penelitian yaitu selama dua puluh empat bulan. Adapun perhitungannya dilakukan sebagai berikut: a. Jumlah putaran produksi dalam dua periode berturut-turut adalah: 41 , 13 79 , 1 24 = = t T Dan jumlah putaran produksi CPO tiap periodenya adalah 6,7 bulan. b. Biaya minimum dalam pengadaan persediaan produksi CPO dalam dua periode sekaligus sebesar: − = × = × , 543 . 572 . 776 . 2 . 41 , 13 5 , 389 . 052 . 207 . Rp Rp t T C Q Sehingga biaya pengadaan persediaan produksi CPO untuk setiap periodenya adalah: 272 . 286 . 388 . 1 . 2 543 . 572 . 776 . 2 . Rp Rp = c. Waktu yang dibutuhkan dalam tiap putaran produksi adalah: 77 , 1 25 , 081 . 009 . 4 33 , 052 . 081 . 7 = = m Q Jadi lamanya waktu putaran produksinya adalah 1,77 bulan.

4.3 Perhitungan Berdasarkan Pola Produksi Perusahaan