Penyajian Data Teori Umum Inventory Control

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Penyajian Data

Perumusan ilmu statistik juga berguna dalam pengendalian persediaan, khususnya dalam tulisan ini gunanya untuk membuat daftar distribusi frekwensinya. Untuk membuat daftar ini, ada beberapa istilah yang digunakan yaitu: a. Kelas interval adalah banyaknya objek yang dikumpulkan dalam kelompok- kelompok berbentuk a – b. b. Frekwensi f menyatakan banyaknya jumlah data yang terdapat dalam tiap- tiap kelas interval. c. Ujung bawah adalah bilangan-bilangan di sebelah kiri kelas interval dan ujung atas adalah bilangan-bilangan di sebelah kanannya. d. Panjang kelas interval adalah selisih positif antara tiap dua ujung bawah yang berurutan. e. Batas bawah kelas interval sama dengan ujung bawah kelas interval dikurangi 0,5 dan batas atasnya sama dengan ujung atas kelas interval ditambah 0,5 di mana data yang dicatat, teliti hingga satuan. Untuk data dicatat hingga satu desimal, ujung bawah kelas intervalnya dikurangi 0.05 dan ujung atas kelas intervalnya ditambah 0.05 dan begitu seterusnya. Untuk membuat daftar distribusi frekwensi dengan panjang kelas yang sama, maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: a. Tentukan rentang R yaitu data terbesar dikurangi data terkecil. b. Tentukan banyak kelas interval C yang diperlukan. Menentukan kelas ini menggunakan aturan Sturges, yaitu: C = n log 3 . 3 1 + c. Tentukan panjang kelas interval p. Mencari nilai dari p ini ditentukan oleh aturan: kelas banyak R p = Harga p diambil sesuai dengan ketelitian satuan data yang digunakan. d. Pilih ujung bawah kelas interval pertama. Hal ini sama dengan mengambil data terkecil atau nilai data yang lebih kecil dari data terkecil dengan ketentuan intervalnya tidak lebih besar dari panjang kelas p. e. Buat tabel distribusi frekwensi berdasarkan langkah-langkah di atas.

2.2 Teori Umum Inventory Control

Berbagai defenisi persediaan telah banyak dikemukakan oleh para ahli namun pada dasarnya persediaan merupakan sumber daya yang menganggur dan menunggu proses lanjutan. Proses lanjutan di sini artinya dapat berupa kegiatan produksi seperti pada sistem manufaktur, kegiatan pemasaran pada sistem produksi distribusi dan kegiatan konsumsi yang dijumpai pada sistem rumah tangga. Pengendalian terhadap persediaan atau inventory control merupakan suatu aktivitas mempertahankan jumlah persediaan pada tingkat yang dikehendaki. Dan bila dikaji lebih lanjut, jumlah persediaan yang dikehendaki sebenarnya terbentuk akibat mekanisme pemenuhan atas permintaan. Selain mekanisme ini, banyak alasan mengapa persediaan sangat dibutuhkan dalam proses produksi, yaitu menghindari ketidakpastian dari berbagai faktor seperti permintaan, waktu pembuatan dan waktu tenggang lead time. Persediaan juga dibutuhkan untuk menghindari keterlambatan pengiriman, menghindari material yang rusak, mengantisipasi kenaikan harga, mendapatkan diskon apabila membeli dalam jumlah tertentu dan alasan yang paling penting adalah menjamin kelangsungan produksi bagi perusahaan tersebut. Sebab lain timbulnya persediaan adalah keinginan produsen ataupun distributor untuk melakukan spekulasi penimbunan, yang tujuannya untuk memperoleh keuntungan lebih dari kenaikan harga barang di masa yang akan datang. Pada umumnya, permasalahan yang dihadapi dalam pengendalian persediaan terbagi dalam 2 dua kategori, yaitu: a. Permasalahan kwantitatif merupakan hal-hal yang berkaitan dalam penentuan jumlah barang yang akan dibuat, waktu pembuatan maupun jumlah persediaan pengamannya buffer stock. Permasalahan ini dikenal dengan penentuan kebijakan persediaan inventory policy. b. Permasalahan kwalitatif merupakan semua hal yang berhubungan dengan “sistem operasi persediaan” termasuk pengorganisasian, mekanisme dan prosedur, administrasi dan sistem operasi persediaan. Maka dari itu, pengendalian persediaan merupakan segala tindakan yang dilakukan untuk mengusahakan tersedianya persediaan dalam jumlah tertentu. Karena baik penimbunan persediaan maupun kekurangan persediaan, kedua sama-sama membutuhkan biaya maka pengendalian persediaan dimaksudkan untuk menetapkan jumlah persediaan yang mengakibatkan kedua jenis biaya tersebut menjadi sekecil mungkin.

2.3 Jenis-Jenis Persediaan