2004. Untuk tiap mikroorganisme dikenal nilai pH minimum, optimum, dan maksimum.
Atas dasar daerah, pH bagi kehidupan mikroba, dibedakan adanya 3 golongan besar Suriawira, 2005 yaitu :
a Mikroba yang asidofilik, yaitu yang dapat tumbuh pada pH antara 2,0-5,0
b Mikroba yang netrofilik, yaitu yang dapat tumbuh pada pH antara 5,5-8,0
c Mikroba yang alkalifilik, yaitu yang dapat tumbuh pada pH antara 8,7-9,5
5. Tekanan Osmosis
Osmosis merupakan perpindahan air melewati membrane semipermiabel karena ketidakseimbangan material terlarut dalam media. Pada larutan hipotonik
air akan masuk ke dalam sel mikroorganisme sedangkan dalam larutan hipertonik air akan keluar dari dalam sel mikroorganisme sehingga membran plasma
mengkerut dan lepas dari dinding sel plasmolisis, serta menyebabkan sel secara metabolik tidak aktif. Mikroorganisme halofil mampu tumbuh pada lingkungan
hipertonik dengan kadar garam yang tinggi, contohnya Halobacterium halobium Dwidjoseputro, 1988.
2.5.6 Uraian Staphylococcus aureus
Sistematika Staphylococcus aureus Dwidjoseputro, 1988 yaitu : Divisi
: Protophyta Klas
: Schizomycetes Bangsa
: Eubacteriales Suku
: Micrococcaceae Marga
: Staphylococcus Jenis
: Staphylococcus aureus
Universitas Sumatera Utara
Staphylococcus aureus adalah jenis kuman yang terutama menimbulkan penyakit pada manusia.Setiap jaringan maupun alat tubuh dapat diinfeksi olehnya
dan menimbulkan timbulnya penyakit dengan tanda-tanda yang khas.Bentuk klinisnya tergantung dari bagian tubuh yang terkena infeksi.Staphylococcus
aureus merupakan kokus gram positif, aerobik atau anaerobik fakultatif.Nama ini berasal dari bahasa Yunani staphyle yang berarti setandan anggur.Staphylococcus
aureus ditemukan sebagai flora normal pada kulit, selaput lendir, bisul, luka, saluran pencernaan.
Sel bakteri Staphylococcus aureus berbentuk bola dengan diameter rata- rata 0,7-1,2 µm tersusun dalam kelompok-kelompok. Pada biakan cair ditemukan
dalam bentuk berpasangan, rantai pendek dan kokus yang tunggal.Kokus muda bersifat gram positif.Bakteri Staphylococcus aureus tidak bergerak dan tidak
membentuk spora.Bakteri ini tumbuh baik pada suhu 37°C. Pertumbuhan terbaik dan khas adalah pada suasana aerob, bersifat anaerob fakultatif dan pH optimum
untuk pertumbuhan adalah 7,4. Koloni bakteri ini berbentuk bulat, cembung, dan mengkilap.Warna khas adalah kuning keemasan Pelczar, 1988.
2.5.7 Uraian Pseudomonas aeruginosa
Sistematika Pseudomonas aeruginosa Dwidjoseputro, 1988 yaitu : Divisi
:Bacteria Sub Divisi
: Proteobacteria Kelas
: Gamma Proteobacteria Bangsa
: Pseudomonadales
Universitas Sumatera Utara
Suku :Pseudomonadaceae
Marga :Pseudomonas
Spesies :Pseudomonas aeruginosa
Pseudomonas aeruginosa dapat menginfeksi seseorang yang mengalami gangguan pada sistem pertahanan tubuhnya, misalnya pada orang yang menderita
luka bakar, pada orang yang mengalami gangguan metabolisme dan pada penderita yang mendapat pengobatan radiasi.Bakteri ini dapat menginfeksi hampir
seluruh jaringan tubuh yang masuk melalui lesi lokal yang ada di permukaan tubuh. Selanjutnya akan memasuki pembuluh darah dan menyebar pada jaringan
tubuh yang lain. Bakteri ini adalah bakteri gram negatif aerob obligat, berkapsul, mempunyai flagella polar sehingga bakteri ini bersifat motil, berukuran sekitar
0,5-1,0 µm, tidak menghasilkan spora dan tidak dapat menfermentasikan karbohidrat. Pada uji biokimia, bakteri ini menghasilkan hasil negatif pada uji
indol, merah metil, dan voges-proskauer.Bakteri ini secara luas dapat ditemukan di alam, contohnya di tanah, air, tanaman, dan hewan.Pseudomonas aeruginosa
adalah pathogen oportunistik.Bakteri ini merupakan penyebab utama infeksi pneumonia nosokomial.Meskipun begitu, bakteri ini dapat berkolonisasi pada
manusia normal tanpa menyebabkan penyakit. Ketika bakteri ini ditumbuhkan pada media yang sesuai, bakteri ini akan menghasilkan pigmen nonfluoresen
berwarna kebiruan, piosianin. Beberapa strain Pseudomonas juga mampu menghasilkan pigmen fluoresen berwarna hijau, yaitu pioverdin. Pseudomonas
aeruginosa memproduksi katalase, oksidase, dan amonia dari arginin Pelczar, 1988.
Universitas Sumatera Utara
2.5.8 Uraian Propionibacterium acnes