lainnya.Sedangkan mortar dan stamfer disiram dengan alkohol kemudian dibakar Syamsuni, 2006.
2. Sterilisasi dengan pemanasan secara basah
Sterilisasi dengan pemanasan secara basah menggunakan temperatur di atas 100°C dilakukan dengan uap yaitu menggunakan autoklaf.Prinsip autoklaf
adalah terjadinya koagulasi protein yang cepat dalam keadaan basah dibandingkan keadaan kering Pratiwi, 2008.Siklus sterilisasi dengan pemanasan secara basah
meliputi fase pemanasan, pemaparan uap, pembuangan dan pengeringan Lukas, 2006.
Sterilisasi ini biasanya digunakan untuk mensterilkan baju operasi dengan suhu 134°C selama 3 menit, sediaan injeksi dan suspensi dengan suhu 121°C
selama 15 menit Lukas, 2006.
2.4 Uji Efek Antibakteri
Pengujian aktivitas antibakteri dapat dilakukan dengan cara 3 cara yaitu
2.4.1 Cara difusi
Sebagai pencadang dapat digunakan cakram kertas, silinder gelas, porselen, logam dan pencetak lubang punch hole.
1. Cara tuang Media agar yang telah diinokulasikan dengan suspensi bakteri uji
dituangkan ke dalam cawan petri, dan dibiarkan memadat.Ke dalam cakram yang digunakan di teteskan zat antibakteri, kemudian diinkubasikan pada suhu 37°C
selama 18-24 jam. Daerah bening yang terdapat di sekeliling cakram kertas atau
Universitas Sumatera Utara
silinder menunjukkan hambatan pertumbuhan bakteri, diamati dan diukur Stainer, et al., 1982
2. Cara sebar Media agar dituangkan ke dalam cawan petri kemudian dibiarkan
memadat, lalu suspensi bakteri uji disebarkan. Media dilubangi dengan alat pencetak lubang punch hole, ke dalamnya diteteskan zat antibakteri, didiamkan,
diinkubasikan pada suhu 37°C selama 18-24 jam. Zona hambat diukur yaitu daerah bening disekitar lubang dengan menggunakan jangka sorong Lay, 1994.
2.4.2 Cara turbidimetri
Pada cara ini digunakan media cair, yaitu dilakukan penuangan media ke dalam tabung reaksi, ditambahkan suspensi bakteri, kemudian dilakukan
pemipetan larutan uji, dan inkubasi. Selanjutnya dilakukan pengukuran kekeruhan, kekeruhan yang disebabkan oleh pertumbuhan bakteri diukur dengan
menggunakan instrument yang cocok, misalnya nephelometer setelah itu dilakukan penghitungan potensi antimikroba Depkes,1995.
2.4.3 Cara dilusi
Cara ini digunakan untuk menentukan KHM kadar hambat minimum dan KBM kadar bunuh minimum dari obat antimikroba. Prinsip dari metode dilusi
adalah sebagai berikut : Menggunakan satu seri tabung reaksi yang diisi media cair dan sejumlah
tertentu sel mikroba yang diuji.Kemudian masing-masing tabung diuji dengan obat yang telah diencerkan secara serial.Seri tabung diinkubasi pada suhu 37
o
C selama 18-24 jam dan diamati terjadinya kekeruhan pada tabung.Konsentrasi
terendah obat pada tabung yang ditunjukkan dengan hasil biakan yang mulai
Universitas Sumatera Utara
tampak jernih tidak ada pertumbuhan mikroba adalah KHM dari obat.Konsentrasi terendah obat pada biakan padat yang ditunjukkan dengan tidak
adanya pertumbuhan koloni mikroba adalah KBM dari obat terhadap bakteri uji Pratiwi, 2008.
2.5 Uraian Bakteri