Hasil Penelitian .1 Identitas Responden Jenis Kelamin Responden Pendidikan Responden

Banyaknya perusahaan industri di Kota Medan dalam kurun waktu 5 tahun 2004-2008 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 5.6. Banyaknya Perusahaan Industri di Kota Medan Unit Dari Tahun 2004-2008 Tahun No Jenis Industri 2004 2005 2006 2007 2008 1 Besarsedang 370 355 359 238 240 2 Kecil 824 835 971 951 943 3 Rumah tangga 2.133 2.259 2.369 2.085 1.961 Sumber : BPS Kota Medan, Tahun 2009

5.1.11 Lembaga Keuangan

Lembaga keuangan meliputi bank, koperasi dan pegadaian yang ada di setiap kecamatan di Kota Medan. Banyaknya lembaga keuangan menurut kecamatan dalam kurun waktu 5 tahun 2004-2008 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 5.7. Banyaknya Lembaga Keuangan di Kota Medan Unit Dari Tahun 2004-2008 Tahun No Lembaga Keuangan 2004 2005 2006 2007 2008 1 Bank 168 181 197 188 216 2 Koperasi 200 203 181 150 120 3 Pegadaian 35 37 35 3 12 Sumber : BPS Kota Medan, Tahun 2009 5.2 Hasil Penelitian 5.2.1 Identitas Responden Tabel-tabel berikut menjelaskan identitas responden berdasarkan masyarakat yang bekerja pada sektor yang diteliti, yaitu sektor pertanian, perindustrian, perdagangan dan keuangan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara

a. Jenis Kelamin Responden

Untuk melihat jenis kelamin responden, dapat dijelaskan melalui tabel berikut: Tabel 5.8. Jenis Kelamin Responden Jenis kelamin No Sektor Perempuan Laki-laki Jumlah 1 Sektor Pertanian 3 6 47 94 50 2 Sektor Industri 7 14 43 86 50 3 Sektor Keuangan 12 24 38 76 50 4 Sektor Perdagangan 16 32 34 68 50 Jumlah 38 162 200 Sumber : Hasil Penelitian Tahun 2010 Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah responden masing-masing sektor adalah 50 responden. Dari responden masing-masing sektor terlihat bahwa jenis kelamin laki-laki lebih banyak daripada perempuan, yaitu 47 responden 94 laki-laki untuk sektor pertanian, 43 responden 86 untuk sektor industri, 38 responden 76 untuk sektor keuangan, dan 64 responden 64 untuk Sektor Perdagangan. Banyak responden laki-laki untuk setiap sektor karena yang menjadi responden dalam hal ini adalah kepala keluarga sedangkan sisanya adalah perempuan, ini disebabkan oleh responden belum menikah atau sudah janda.

b. Pendidikan Responden

Yang dimaksud dengan pendidikan disini adalah pendidikan formal responden. Pendidikan formal responden dapat dijelaskan melalui tabel berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 5.9. Pendidikan Responden Pendidikan No Sektor Tidak Seko- lah SD SLTP SLTA Aka- demi Per- guruan Tinggi Jlh 1 Sektor Pertanian 1 2 19 38 28 56 2 4 0 0 0 0 50 2 Sektor Industri 0 0 0 0 9 18 33 66 7 14 1 2 50 3 Sektor Keuangan 0 0 0 0 0 0 0 3 6 47 94 50 4 Sektor Perdagangan 0 0 2 4 13 26 24 48 8 16 3 6 50 Jumlah 1 21 40 59 18 51 200 Sumber : Hasil Penelitian Tahun 2010 Tabel di atas memperlihatkan bahwa di sektor pertanian, pendidikan responden yang terbanyak adalah tamatan SLTA yaitu 28 responden 56 dan tamatan SD sebanyak 19 responden 38 bahkan ada yang tidak sekolah yaitu 1 orang responden 2. Hal ini terjadi karena untuk bekerja di sektor ini, relatif tidak memerlukan tingkat pendidikan yang tinggi. Sektor ini hanya memerlukan dan mengandalkan tenaga dan sedikit pemikiran. Di sektor industri pendidikan responden yang terbanyak adalah tingkat SLTA yaitu 33 orang 66 dan perguruan tinggi sebesar 8 orang 16 dan ini wajar saja karena sektor ini memerlukan sedikit pengetahuan dan keterampilan, hanya 9 orang responden 18 yang berpendidikan SLTP. Di sektor keuangan rata-rata pendidikan responden adalah tamatan perguruan tinggi yaitu 3 orang responden 6 tamatna D-III dan 47 responden 94 lulusan perguruan tinggi Sarjana S-1. Sektor ini memang memerlukan keterampilan dan pendidikan yang tinggi karena juga harus melayani masyarakat. Sedangkan di sektor perdagangan pedagang informal pendidikan tertinggi mereka yang terbanyak adalah SLTA dan SLTP yaitu 37 responden Universitas Sumatera Utara 74, 8 orang responden 16 berpendidikan D-III dan 3 orang responden 6 yang berpendidikan S-1 Sarjana. Hal ini terjadi karena sektor ini juga memerlukan pendidikan dalam operasionalnya, karena sektor perdagangan harus melayani masyarakat dan bisa menghitung labarugi dari hasil kegiatannya.

c. Status Rumah Responden