Teori Pembangunan Ekonomi TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.8 Teori Pembangunan Ekonomi

Pembangunan ekonomi adalah usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yang seringkali diukur dengan tinggi rendahnya pendapatan riil per kapita. Jadi tujuan pembangunan ekonomi disamping untuk menaikkan pendapatan nasional riil juga untuk meningkatkan produktivitas. Pada umumnya dapat dikatakan bahwa tingkat output pada suatu saat tertentu ditentukan oleh tersedianya atau digunakannya baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia, tingkat teknologi, keadaan pasar dan kerangka kehidupan ekonomi sistem perekonomian serta sikap dari output itu sendiri Irawan dan Suparmoko, 2002. Studi pembangunan ekonomi adalah suatu cabang ilmu yang paling menggairahkan dan menantang dari disiplin ilmu ekonomi. Ahli ilmu ekonomi pembangunan pertama adalah Adam Smith yang terkenal dengan bukunya yang berjudul Wealth of Nations terbit pada tahun 1776. Buku ini diyakini sebagai pelopor mengenai pembangunan ekonomi. Namun ada beberapa kalangan yang menyatakan bahwasannya ilmu ekonomi pembangunan itu bukan merupakan cabang khusus dari ilmu ekonomi, seperti cabang-cabang ilmu ekonomi lainnya yang memiliki ciri khas seperti halnya ilmu makroekonomi, ilmu ekonomi ketenagakerjaan, ilmu keuangan publik atau ilmu ekonomi moneter. Pandangan para penentangnya tersebut menyatakan bahwa ilmu ekonomi pembangunan itu hanyalah merupakan campuran dari berbagai cabang ilmu ekonomi tersebut di Universitas Sumatera Utara atas, yang memusatkan perhatian khusus kepada perekonomian di masing-masing negara-negara Afrika, Asia, Amerika Latin Todaro, 2008. Ekonomi pembangunan mempunyai cakupan yang cukup luas, selain mengupas tentang cara-cara alokasi sumber daya produktif langka yang seefisien mungkin serta kesinambungan pertumbuhannya dari waktu ke waktu. Ekonomi pembangunan juga memperhatikan mekanisme-mekanisme ekonomi, sosial, politik dan kelembagaan baik yang terkandung di sektor swasta maupun di sektor pemerintahpublik. Semua mekanisme tersebut sangat diperlukan untuk memperbaiki taraf hidup manusia secara cepat Todaro, 2008. Menurut Arsyad 2004 beberapa bidang penting yang dianalisis dalam ekonomi pembangunan antara lain: masalah pertumbuhan ekonomi, masalah kemiskinan, masalah pembentukan modal, masalah pengerahan tabungan, masalah bantuan luar negeri. Faktor penting lainnya menyebabkan keadaan tersebut adalah ketiadaan teori-teori pembangunan yang dapat menciptakan suatu kerangka dasar yang berlaku umum dalam memberikan gambaran mengenai proses pembangunan ekonomi. Para ekonom sampai saat ini belum mencapai kesepakatan mengenai faktor-faktor apa yang memegang peranan paling penting dalam pembangunan ekonomi dan bagaimana mekanisme proses pembangunan ekonomi tersebut terjadi. Keberhasilan pembangunan ekonomi menurut Todaro dalam Arsyad 2004 ditunjukkan oleh 3 tiga nilai pokok: 1. Berkembangnya kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokoknya basic needs; Universitas Sumatera Utara 2. Meningkatnya rasa harga diri self-esteem masyarakat sebagai manusia; 3. Meningkatnya kemampuan masyarakat untuk memilih freedom from servitude yang merupakan salah satu hak asasi manusia. Akhirnya disadari bahwa pengertian pembangunan sangat luas bukan hanya sekedar bagaimana menaikkan GNP per tahun saja. Pembangunan ekonomi itu bisa diartikan sebagai kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu negara untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan taraf hidup masyarakatnya. Dengan adanya batasan di atas maka pembangunan ekonomi pada umumnya didefenisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan kenaikan pendapatan riil perkapita penduduk suatu negara dalam jangka panjang yang disertai oleh perbaikan sistem kelembagaan. Pembangunan ekonomi harus dipandang sebagai suatu proses agar saling berkaitan dan saling mempengaruhi antara faktor-faktor yang menghasilkan pembangunan ekonomi tersebut dapat dilihat dan dianalisis. Dengan cara tersebut dapat diketahui deretan peristiwa yang timbul dan akan mewujudkan peningkatan ekonomi dan taraf kesejahteraan masyarakat dari satu tap pembangunan ke tahap pembangunan berikutnya. Selanjutnya pembangunan ekonomi perlu dipandang sebagai kenaikan dalam pendapatan per kapita, karena kenaikan itu merupakan penerimaan dan timbulnya perbaikan dalam kesejahteraan ekonomi masyarakat. Biasanya laju pembangunan ekonomi suatu negara ditunjukkan dengan menggunakan tingkat pertambahan GDPGNP. Universitas Sumatera Utara Namun demikian cara tersebut mempunyai kelemahan karena cara itu tidak secara tepat menunjukkan perbaikan kesejahteraan masyarakat yang dicapai. Dalam jangka waktu tertentu, pada saat GDPGNP dihitung, disamping akan terdapat pertambahan dalam kegiatan ekonomi masyarakat pertambahan penduduk pun terjadi. Dengan demikian, sebagian pertambahan hasil kegiatan ekonomi tersebut harus digunakan untuk mempertinggi kesejahteraan ekonomi masyarakat. Jika tingkat pertambahan GDPGNP sama dengan atau lebih rendah daripada tingkat pertambahan penduduk, maka pendapatan perkapita akan tetap sama atau bahkan menurun. Ini berarti bahwa pertambahan GDPGNP tidak memperbaiki tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat Arsyad, 2004.

2.9 Teori Pengembangan Wilayah