Visi Kota Medan Misi Pembangunan Kota

Tabel 5.1. Luas Wilayah Kota Medan Menurut Kecamatan No Kecamatan Luas Km 2 Persentase 1 Medan Tuntungan 21,58 6,76 2 Medan Johor 16,96 5,31 3 Medan Amplas 13,76 4,31 4 Medan Denai 9,91 3,10 5 Medan Area 4,12 1,29 6 Medan Kota 6,02 1,89 7 Medan Maimun 3,35 1,05 8 Medan Polonia 8,10 2,54 9 Medan Baru 5,40 1,69 10 Medan Selayang 23,79 7,45 11 Medan Sunggal 13,89 4,35 12 Medan Helvetia 11,56 3,62 13 Medan Petisah 4,93 1,54 14 Medan Barat 4,42 1,38 15 Medan Timur 7,76 2,43 16 Medan Perjuangan 4,50 1,41 17 Medan Tembung 7,77 2,43 18 Medan Deli 17,46 5,47 19 Medan Labuhan 40,68 12,74 20 Medan Marelan 71,47 22,39 21 Medan Belawan 21,82 6,83 Total 265,10 100,00 Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan, Tahun 2009

5.2.4 Visi dan Misi Pembangunan Kota

a. Visi Kota Medan

Visi Pemerintahan Kota Medan lahir sebagai visi bersama seluruh jajaran Pemerintah Kota, Masyarakat, para pakar pihak swasta, maupun media massa dalam konteks keinginan membangun kemampuan baru yang bernilai mesa depan. Visi Pemerintah Kota Medan merupakan integrasi dari harapan dan keinginan yang diyakini akan mampu menjadi akselerator dalam pelaksaan tugas fungsi yang diemban Pemerintahan Kota Medan. Memasuki abad millenium ketiga, Pemerintah Kota Medan merumuskan visi : MEDAN KOTA METROPOLITAN YANG MODERN, MADANI DAN RELIGIUS Universitas Sumatera Utara Kota modern yang akan diwujudkan adalah kota jasa, perdagangan keuangan, dan pendidikan yang siap bersaing secara regional dan global dengan sistem lalu lintas keuangan yang efisien serta kompetitif dengan dukungan infrastruktur sosial ekonomi yang lengkap, pondasi perekonomian yang kuat, stabilitas keamanan, sosial-politik yang kondusif dan tata pemerintahan yang profesional serta pembangunan yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, kualitas sumber daya manusia SDM, ilmu pengetahuan teknologi IFTEK, serta iman dan tagwa IMTAQ. Kota Madani yang akan diwujudkan adalah kota yang beradab dan agamis sebagaimana tercermin dalam cara berfikir, sikap dan perilaku yang berbudaya, mandiri, menghargai ilmu pengetahuan, kemajemukan, adil, terbuka, serta demokratis. Kota Religius yang akan diwujudkan adalah kota dengan masyarakat yang dinamis, menjunjung tinggi nilai, ajaran agama sehingga menjadikan agama sebagai landasan etika dan moral. Disamping itu makna pokok dari visi religius adalah terwujudnya sikap toleransi dan kerukunan hidup beragama, antar umat beragama antar etnik serta antara umat beragama, etnik dengan pemerintah tercermin dalam kehidupan sehari-hari.

b. Misi Pembangunan Kota

Mewujudkan percepatan pembangunan daerah pinggiran, dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan usaha kecil, menengah dan koperasi untuk koma juan dan kemakmuran yang berkeadilan bagi seluruh masyarakat. Universitas Sumatera Utara 1. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik dengan birokrasi yang lebih efisien, efektif, kreatif inovatif dan responsif. 2. Penataan kota yang ramah lingkungan berdasarkan prinsip keadilan sosial ekonomi, membangun dan mengembangkan pendidikan, kesehatan, serta budaya daerah. 3. Meningkatkan suasana religius yang harmonis dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat. 5.2.5 Kebijakan Pembangunan Kota Medan Pada masa lampau, hampir seluruh aspek kebijakan pembangunan dari proses perencanaan hingga pelaksanaan pembangunan Kota Medan diputuskan oleh Pemerintah Pusat. Sistem yang demikian sangat sentralistik sehingga peran Pemerintah Kota Medan tidak optimal dengan diberlakukannya UU Nomor 32 Tahun 2004 dan UU Nomor 33 Tahun 2004, mendapat substansi yang mengisyaratkan terjadinya transformasi kebijakan pembangunan dari pemerintah pusat sentralistik ke pemerintahan kota desentralistik. Hal ini dikenal dengan istilah otonomi daerah. Otonomi daerah telah mendorong terjadinya perubahan yang fundamental dalam proses pembangunan kota. Satu diantaranya adalah peran Pemerintah Kota semakin penting sebagai inisiator, motivator, planner, controller, supervisor, sekaligus sebagai pondasi untuk mendorong percepatan pembangunan kota. Untuk memenuhi hal-hal tersebut, dengan didasarkan pada visi dan misi yang telah dikemukakan di atas, Pemerintah Kota Medan merumuskan program-program kerja sebagai berikut. Universitas Sumatera Utara 1. Mewujudkan percepatan pembangunan daerah pinggiran dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan usaha kecil, menengah dan koperasi untuk kemajuan dan kemakmuran yang berkeadilan bagi seluruh masyarakat kota. 2. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik melalui birokrasi yang lebih efisien, efektif, kreatif, inovatif, dan responsif. 3. Penataan kota yang ramah lingkungan berdasarkan prinsip keadilan sosial ekonomi, membangun dan mengembangkan pendidikan, kesehatan, serta budaya daerah. 4. Meningkatkan suasana religius yang harmonis dalam kehidupan berbangsa serta bermasyarakat.

5.1.6 Mata Pencaharian Penduduk

Penduduk yang bekerja terdata berdasarkan komposisi mata pencahariannya yang meliputi pegawai negeri sipil, pegawai swasta, pegawai TNIPolri, petani, nelayan, pedagang, pensiunan serta komposisi lainnya yang digabung menjadi satu, secara keseluruhan berada di setiap kecamatan di Kota Medan. Banyaknya penduduk yang bekerja berdasarkan komposisi mata pencaharian penduduk di Kota Medan dalam kurun waktu 5 tahun 2004-2008 dapat dilihat pada tabel berikut. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.2. Komposisi Mata Pencaharian Penduduk Medan Jiwa Tahun 2004-2008 Tahun No Mata Pencaharian 2004 2005 2006 2007 2008 1 PNS 59.617 56.286 57.356 64.912 65.315 2 Swasta 240.415 242.308 242.608 277.449 319.730 3 TNIPolri 15.057 15.752 15.462 31.819 31.252 4 Petani 45.644 50.482 23.773 22.507 35.251 5 Nelayan 17.217 17.375 6.528 11.505 10.522 6 Pedagang 121.104 131.413 134.108 204.283 187.771 7 Pensiunan 19.018 18.970 18.054 18.332 28.801 8 Lainnya 35.216 32.134 51.716 75.160 63.074 Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan, Tahun 2009 5.1.7 Lapangan Kerja Lapangan kerja dalam hal ini merupakan banyaknya lapangan usaha perusahaan yang didata keberadaannya di dalam bangunan tempat usaha tersendiri dan lokasi tetap, maupun yang keberadaannya di luar bangunan dengan lokasi tetap ataupun tidak tetap dan di dalam bangunan tetapi bukan bangunan tempat usaha. Kategori lapangan usahaperusahaan antara lain meliputi industri pengolahan; perdagangan besar dan eceran; penyediaan akomodasi dan makanan; transportasi ; pergudangan dan komunikasi; perantara keuangan; jasa kesehatan dan kegiatan sosial ; jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan lainnya; jasa perorangan yang melayani rumah tangga. Banyaknya lapangan usaha atau perusahaan di Kota Medan dalam kurun waktu 5 tahun 2004-2008 dapat dilihat pada tabel berikut. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.3. Banyaknya Lapangan KerjaPerusahaan di Kota Medan Unit Dari Tahun 2004-2008 No Tahun Jumlah Lapangan Kerja Unit Pertumbuhan 1 2004 22.953 - 2 2005 23.075 0,53 3 2006 24.206 4,90 4 2007 22.569 -6,76 5 2008 21.141 -6,32 Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan, Tahun 2009 Tabel di atas memperlihatkan bahwa dari tahun 2004-2006 terjadi kenaikan jumlah lapangan kerja, hanya tahun 2007, 2008 terjadi penurunan jumlah lapangan kerja. Pada tahun 2006 jumlah lapangan kerja sebanyak 24.206 unit turun menjadi 22.569 unit pada tahun 2007. Dan bahkan pada tahun 2008 turun lagi menjadi 21.141 unit. Turunnya jumlah lapangan kerja pada 2 tahun terakhir ini disebabkan pengaruh ekonomi global. Kemudian, dengan banyaknya lapangan usaha akan mengakibatkan peningkatan terhadap pendapatan perkapita masyarakat.

5.1.8 Prasarana Pendidikan

Prasarana pendidikan meliputi jumlah Taman Kanak-kanak TK, Sekolah Dasar SD, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama SLTP dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas SLTA yang ada di setiap kecamatan di Kota Medan. Banyaknya prasarana pendidikan di Kota Medan dalam kurun waktu 5 tahun 2004 – 2008 dapat dilihat pada tabel berikut. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.4. Banyaknya Prasarana Pendidikan di Kota Medan Unit Dari Tahun 2004-2008 Tahun No Tingkat Pendidikan 2004 2005 2006 2007 2008 1 TK 74 64 76 359 391 2 SD 1.576 1.597 1.627 803 796 3 SLTP 462 469 475 360 358 4 SLTA 289 299 415 313 312 Sumber : BPS Kota Medan, Tahun 2009 5.1.9 Prasarana Perdagangan Prasarana perdagangan meliputi jumlah pasar, kelompok pertokoan dan swalayanmini market yang ada di setiap kecamatan di Kota Medan. Banyaknya prasarana perdagangan di Kota Medan dalam kurun waktu 5 tahun 2004 – 2008 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 5.5. Banyaknya Prasarana Perdagangan di Kota Medan Unit Dari Tahun 2004-2008 Tahun No Jenis Prasarana 2004 2005 2006 2007 2008 1 Pasar tradisional 67 70 66 66 67 2 Kelompok pertokoan 7.405 7.664 7.766 2.728 2.771 3 Swalayansupermarket 6 17 16 105 131 Sumber : BPS Kota Medan, Tahun 2009 Tabel di atas menunjukkan bahwa kelompok pertokoan dari tahun 2004- 2008 setiap tahunnya mengalami kenaikan. Begitu juga dengan swalayan supermarket. Ini menunjukkan bahwa daya beli masyarakat Kota Medan dari tahun 2004-2008 menunjukkan peningkatan. 5.1.10 Perusahaan Industri Perusahaan industri di kelompokkan menjadi 3 yaitu kelompok industri besarsedang, industri kecil dan industri rumah tangga yang secara keseluruhan berada di setiap kecamatan di Kota Medan. Universitas Sumatera Utara Banyaknya perusahaan industri di Kota Medan dalam kurun waktu 5 tahun 2004-2008 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 5.6. Banyaknya Perusahaan Industri di Kota Medan Unit Dari Tahun 2004-2008 Tahun No Jenis Industri 2004 2005 2006 2007 2008 1 Besarsedang 370 355 359 238 240 2 Kecil 824 835 971 951 943 3 Rumah tangga 2.133 2.259 2.369 2.085 1.961 Sumber : BPS Kota Medan, Tahun 2009

5.1.11 Lembaga Keuangan

Lembaga keuangan meliputi bank, koperasi dan pegadaian yang ada di setiap kecamatan di Kota Medan. Banyaknya lembaga keuangan menurut kecamatan dalam kurun waktu 5 tahun 2004-2008 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 5.7. Banyaknya Lembaga Keuangan di Kota Medan Unit Dari Tahun 2004-2008 Tahun No Lembaga Keuangan 2004 2005 2006 2007 2008 1 Bank 168 181 197 188 216 2 Koperasi 200 203 181 150 120 3 Pegadaian 35 37 35 3 12 Sumber : BPS Kota Medan, Tahun 2009 5.2 Hasil Penelitian 5.2.1 Identitas Responden