45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1   Sejarah Singkat Perusahaan
PT.  Indofood  Sukses  Makmur  Tbk  didirikan  pada  tahun  1990 dengan  nama  PT.  Pangajaya  Intikusuma,  kemudian  pada  tahun  1994
berganti  nama menjadi PT. Indofood  Sukses Makmur Tbk.Perusahaan ini berkantor  pusat  di  Plaza  Sudirman,  Indofood  Tower,  Jalan  Jenderal
Sudirman Kav.76-78, Jakarta. Kegiatan  operasional  indofood  mencakup  seluruh  tahapan  proses
produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di rak para pedagang eceran.
Sebagai  perusahaan  terkemuka  dalam  bahan  industri  makanan olahan  di  indonesia,  Indofood  didukung  oleh  sistem  distribusi  yang
ekstensif  sehingga  produk-produknya  dikenal  di  seluruh  penjuru nusantara. Perseroan mengoperasikan 4 Kelompok Usaha Strategis Grup
yang saling melengkapi antara lain: -
Produk  Konsumen  Bermerek  CBD,  memproduksi  berbagai  macam produk makanan dalam kemasan yang tercakup dalam divisi Mi Instan,
Penyedap  Makanan,  Makanan  Ringan  serta  Nutrisi,  dan  Makanan Khusus.
- Bogasari, memiliki kegiatan utama memproduksi tepung terigu, pasta,
dan biskuit.
Universitas Sumatera Utara
46 -
Agribisnis, memiliki penelitian dan pengembangan, pembibitan kelapa sawit,  pemuliaan  termasuk  juga  penyulingan,  branding,  serta
pemasaran minyak goreng, margarin, dan shortening.
4.1.2   Visi dan Misi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk 1.  VISI:
Menjadi Perusahaan Total Food Solutions.
2.  MISI:
1. Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan kami, proses produksi
kami, dan teknologi kami. 2.
Menyediakan  produk  yang  berkualitas  tinggi,  inovatif  dengan  harga terjangkau, yang merupakan pilihan pelanggan.
3. Memastikan  ketersediaan  produk  bagi  pelanggan  domestik  maupun
internasional. 4.
Memberikan  kontribusi  dalam  peningkatan  kualitas  hidup  bangsa indonesia, khususnya dalam bidang nutrisi.
5. Meningkatkan stakeholders’valuesecara berkesinambungan.
4.1.3   Produk Perusahaan
PT. Indofood Sukses  Makmur Tbk  memproduksi  berbagai  macam produk  makanan,  yaitu  mi  instan  Indomie,  Supermi,  Sarimi,  Sakura,
Popmie, Mie Telur Cap 3 Ayam, dan Pop Bihun, produk dairy Indomilk, Nice Yogurth, Orchid Butter, Biokids and Goldream, penyedap makanan
Bumbu  Kaldu  Indofood,  Bumbu  Instan  Indofood,  Bumbu  Racik Indofood, Kecap Manis Indofood, Sambal Indofood, dan Sirup Indofood,
Universitas Sumatera Utara
47 makanan  ringan  Chitato,  Qtela,  JetZ,  Chiki  Ball,  dan  Trenz,  makanan
khusus  dan  nutrisi  Promina  dan  SUN,  bogasari  Lencana  Merah,  Cakra Kembar, Kunci Biru, Segitiga Biru, Trenz, dan La Fonte, minyak goreng
dan  margarin  Bimoli  dan  Simas  Palmia.  Banyak  diantara  merek-merek tersebut yang melekat di hati masyarakat indonesia selama bertahun-tahun,
karena produknya yang terkenal berkualitas tinggi dan di terima baik oleh berbagai segmen pasar.
Sumber: PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
Gambar 4.1Produk Indofood 4.2
Hasil Penelitian 4.2.1  Analisis Deskriptif
Analisis  deskriptif  dalam  penelitian  ini  merupakan  uraian  atau penjelasan  dari  hasil  pengumpulan  data  primer  berupa  kuesioner  yang
telah diisi oleh responden penelitian.Terdapat 17 butir pertanyaan, 13 butir pertanyaan untuk variabel X dan 4 butir pertanyaan untuk variabel Y.
Universitas Sumatera Utara
48
1. Analisis Deskriptif Responden Penelitian
Responden  dalam  penelitian  ini  adalah  masyarakat  Komplek Tamora  Indah,  Tanjung  Morawa  yang  berusia  diatas  17  tahundan
mengkonsumsi produk mi instan merek Indomi sebanyak 2 kali atau lebih dalam seminggu.
Berikut jumlah dan persentase gambaran umum responden : 1.  Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Orang
Persentase
17-26 Tahun 27-36 Tahun
37-46 Tahun
46 18
26 29
12 21,2
30,6 34,1
14,1
Total 85
100
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Juni 2015 Pada Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa responden berusia 17-26 tahun
21,2,  berusia  27-36  tahun  30,6,  berusia  37-46  tahun  34,1,  berusia diatas 46 tahun 14,1.
2.  Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Orang
Persentase
Laki-Laki Perempuan
32 53
37,6 62,4
Total 85
100
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Juni 2015 Pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa mayoritas responden adalah
perempuan sebanyak 53 orang atau 62,4, sedangkan responden laki-laki sebanyak 32 orang atau 37,6.
Universitas Sumatera Utara
49 3.  Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian Indomie
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian Indomie
Frekuensi Jumlah Orang
Persentase
2 Kali Lebih dari 2 Kali
52 33
61,2 38,8
Total 85
100
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Juni 2015 Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa sebanyak 52 responden atau
61,2  mengkonsumsi  2  kali  mi  instan  merek  Indomie,  sedangkan sebanyak  33  responden  atau  38,8  mengkonsumsi  lebih  dari  2  kali  mie
instan merek Indomie dalam seminggu.
2. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
Terdapat  17  butir  pernyataan;    4  butir  pernyataan  untuk  variabel harga  X
1
,  6  butir  pernyataan  untuk  variabel  produk  X
2
,  3  butir pernyataan untuk  variabel  citra  merek X
3
, dan 4  butir pernyataan untuk variabel  loyalitas  konsumen  Y.    Kuesioner  disebar  ke  85  orang
sampel.Kuesioner  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  diukur menggunakan skala Likertuntuk menanyakan pengaruh harga, produk dan
citra merek terhadap loyalitas konsumen mi instan merek indomie. Berikut  distribusi  jawaban  responden  terhadap  variabel  X  dan
variabel Y :
Universitas Sumatera Utara
50 1.  Harga sebagai X
1
Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel HargaX
1
No Item
STS TS
KS S
SS F
F F
F F
1 22
25,9 33
38,8 21
24,7 7
8,2 2
2,4 2
17 20,0
33 38,8
33 38,8
2 2,4
3 8
9,4 23
27,1 45
52,9 9
10,6 4
19 22,4
17 20,0
33 38,8
16 18,8
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner Juni 2015 Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa:
1. Pada  pernyataan  “Harga  yang  ditetapkan  mi  instan  merek  Indomie
murah ”,2,4responden
yang menyatakan
sangat setuju,
8,2responden  menyatakan  setuju,  24,7  responden  menyatakan kurang  setuju,  38,8respondenmenyatakan  tidak  setuju,  dan
25,9respondenmenyatakan  sangat  tidak  setuju.    Hal  ini menunjukkan  bahwa  produk  indomie  dianggap  mahal  oleh  mayoritas
responden. 2.
Pada pernyataan “Harga mi instan merek Indomie mampu dibeli semua kalangan
”,  terdapat  2,4respondenyang  menyatakan  sangat  setuju, 38,8 responden menyatakan setuju, 38,8 responden menyatakan
kurang  setuju,  20,0  responden  menyatakan  tidak  setuju,  dan  tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.  Hal ini menunjukkan bahwa
pada umumnya responden  menyatakan kurang  setuju  bahwa  harga  mi instan merek indomie dapat dibeli semua kalangan atau tidak.
3. Pada  pernyataan  “Harga  yang  ditetapkan  mi  instan  merek  Indomie
sesuai  dengan  kualitasnya ”,  terdapat  10,6  responden  yang
Universitas Sumatera Utara
51 menyatakan
sangat setuju,
52,9 responden
menyatakan setuju,27,1
responden menyatakan
kurang setuju,
9,4respondenmenyatakan  tidak  setuju,  dan  tidak  ada  responden yang  menyatakan  sangat  tidak  setuju.    Hal  ini  menunjukkan  bahwa
mayoritas  responden  setuju  bahwa  harga  mi  instan  merek  Indomi sesuai dengan kualitas yang diberikan.
4. Pada  pernyataan  “Harga  yang  ditetapkan  mi  instan  merek  Indomie
sesuai  dengan  manfaatnya ”,  terdapat  18,8  responden  yang
menyatakan  sangat  setuju,  38,8  responden  menyatakan  setuju, 20,0  responden  menyatakan  kurang  setuju,  22,4  responden
menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang  menyatakan sangat tidak setuju.  Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju bahwa
harga mi instan merek indomi sesuai dengan manfaat yang diberikan. 2.  Produk sebagai X
2
Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Produk X
2
No Item
STS TS
KS S
SS F
F F
F F
1 1
1,2 17
20,0 32
37,6 27
31,8 8
9,4 2
6 7,1
35 41,2
33 38,8
11 12,9
3 1
1,2 6
7,1 23
27,1 46
54,1 9
10,6 4
2 2,4
15 17,6
50 58,8
18 21,2
5 2
2,4 21
24,7 40
47,1 22
25,9 6
1 1,2
2 2,4
46 54,1
33 38,8
3 3,5
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner Juni 2015 Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa:
1. Pada  pernyataan  “Porsi  mi  instan  merek  Indomie  lebih  banyak
dibandingkan dengan mi instan merek lain ”, terdapat9,4 responden
Universitas Sumatera Utara
52 yang  menyatakan  sangat  setuju,  31,8  responden    menyatakan
setuju,  37,6  responden  menyatakan  kurang  setuju,  20,0 responden menyatakan tidak setuju, dan 1,2 responden menyatakan
sangat tidak setuju.  Hal ini menunjukkan mayoritas responden kurang seuju bahwa porsi mi intan merek Indomie lebih banyak dibandingkan
produk pesaing. 2.
Pada  pernyataan “Mi instan  merek Indomie memiliki kandungan  gizi yang  baik
”,  terdapat  12,9  responden  yang  menyatakan  sangat setuju,  38,8  responden  menyatakan  setuju,  41,2  responden
menyatakan  kurang  setuju, 7,1 menyatakan tidak setuju,  dan  tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.  Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas  responden  kurang  setuju  bahwa  mi  instan  merek  Indomie memiliki kandungan gizi yang baik.
3. Pada pernyataan “Mi instan merek Indomie memiliki variasi rasa yang
banyak ”, terdapat 10,6 responden yang  menyatakan  sangat setuju,
54,1responden  menyatakan  setuju,  27,1responden  menyatakan kurang setuju, 7,1 responden menyatakan tidak setuju, dan  1,2
responden  menyatakan  sangat  tidak  setuju.    Hal  ini  menunjukkan bahwa  mayoritas  responden  setuju  bahwa  mi  instan  merek  Indomie
memiliki banyak ragam variasi rasa. 4.
Pada  pernyataan  “Mi  instan  merek  Indomie  rasanya  lebih  enak dibandingkan  mi  instan  merek  lain
”, terdapat21,2 responden yang menyatakan  sangat  setuju,  58,8  responden  menyatakan  setuju,
Universitas Sumatera Utara
53 17,6
responden menyatakan
kurang setuju,
2,4 respondenmenyatakan  tidak  setuju,  dan  tidak  ada  yang  menyatakan
sangat tidak setuju.  Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju  bahwa  mi  instan  Indomie  memiliki  rasa  lebih  enak  dibanding
merek lain. 5.
Pada pernyataan “Kemasan mi instan merek Indomie memiliki desain yang  menarik
”,  terdapat  25,9  responden  yang  menyatakan  sangat setuju,  47,1responden  menyatakan  setuju,  25,7responden
menyatakan kurang setuju, 2,4 responden menyatakan tidak setuju, dan  tidak  ada  yang  menyatakan  sangat  tidak  setuju.    Hal  ini
menunjukkan  bahwa  mayoritas  responden  setuju  bahwa  kemasan  mi instan merek Indomie didesain dengan menarik.
6. Pada pernyataan “Kemasan mi instan merek Indomie dapat melindungi
dengan  baik  isi  dari  kerusakan ”,  terdapat  3,5  responden  yang
menyatakan  sangat  setuju,  38,8  responden  menyatakan  setuju, 54,1 responden menyatakan kurang setuju, 2,4 menyatakan tidak
setuju,  dan  1,2  respondenmenyatakan  sangat  tidak  setuju.    Hal  ini menunjukkan  bahwa  mayoritas  responden  menyatakan  kurang  kurang
setuju  bahwa  kemasan  mi  instan  merek  Indomie  dapat  melindungi  isi dari kerusakan dengan baik.
3.  Citra Merek sebagai X
3
Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Citra Merek X
3
No Item
STS TS
N S
SS F
F F
F F
Universitas Sumatera Utara
54 1
1 1,2
6 7,1
28 32,9
50 58,8
2 1
1,2 2
2,4 9
10,6 35
41,2 38
44,7 3
1 1,2
1 1,2
20 23,5
39 45,9
24 28,2
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner Juni 2015 Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa:
1. Pada  pernyataan  “Mi  instan  merek  indomiemerupakan  merek  yang
mudah  diingat  dibenak  saya ”,    terdapat  58,8  responden  yang
menyatakan  sangat  setuju,  32,9  responden  menyatakan  setuju, 7,1  responden  menyatakan  kurang  setuju,  1,2  responden
menyatakan tidak setuju,  dan  tidak ada yang  menyatakan  sangat tidak setuju.Hal  ini  menunjukkan bahwa  mayoritas responden  sangat  setuju
bahwa mi instan merek Indomie merupakan merek yang dapat dengan mudah diingat oleh konsumen.
2. Pada  pernyataan  “Mi  instan  merek  Indomie  merupakan  merek  mi
instan  yang  mudah  diucapkan ”,    terdapat  44,7  responden  yang
menyatakan  sangat  setuju,  41,2  responden  menyatakan  setuju, 10,6  responden  menyatakan  kurang  setuju,2,4  responden
menyatakan  tidak  setuju,  dan  1,2  responden  menyatakan  sangat tidak  setuju.Hal  ini  menunjukkan  bahwa  mayoritas  responden  sangat
setuju bahwa Indomie merupakan merek yang mudah untuk diucapkan. 3.
Pada pernyataan “Mi instan merek Indomie memberikan kesan positif bagi  saya
”,    terdapat28,2  responden  yang  menyatakan  sangat setuju,  45,9  responden  menyatakan  setuju,  23,5  responden
menyatakan kurang setuju, 1,2 responden menyatakan tidak setuju, dan  1,2  respondenmenyatakan  sangat  tidak  setuju.Hal  ini
Universitas Sumatera Utara
55 menunjukkan  bahwa  mayoritas  responden  setuju  mi  instan  merek
Indomie memberikan kesan positif bagi mereka. 4.  Loyalitas Konsumen sebagai Y
Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Loyalitas
Konsumen Y No
Item STS
TS KS
S SS
F F
F F
F
1 1
1,2 3
3,5 41
48,2 40
47,1 2
1 1,2
3 3,5
23 27,1
33 38,8
25 29,4
3 1
1,2 2
2,4 23
27,1 31
36,5 28
32,9 4
1 1,2
3 3,5
32 37,6
28 32,9
21 24,7
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner Juni 2015 Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa:
1. Pada  pernyataan  “Saya  selalu  setia  mengkonsumsi  mi  instan  merek
Indomie ”, terdapat 47,1 responden yang menyatakan sangat setuju,
48,2 responden  menyatakan  setuju,  3,5 responden  menyatakan kurang  setuju,  1,2  responden  menyatakan  tidak  setuju,  dan  tidak
ada yang menyatakan sangat tidak setuju.  Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas  responden  setuju  bahwa  mereka  selalu  mengkonsumsi  mi
instan merek Indomie ketika ingin mengkonsumsi mi instan. 2.
Pada  pernyataan  “Saya  tidak  terpengaruh  mengkonsumsi  produk pesaing  mi  instan  merek  Indomie
”,  terdapat  29,4  responden  yang menyatakan  sangat  setuju,  38,8  responden  menyatakan  setuju,
27,1  responden  menyatakan  kurang  setuju,  3,5  responden menyatakan  tidak  setuju,  dan  1,2  responden  menyatakan  sangat
tidak  setuju.  Hal ini  menunjukkan bahwa mayoritas responden  setuju
Universitas Sumatera Utara
56 mereka  tidak  akan  terpengaruh  untuk  mengkonsumsi  produk  pesaing
mi instan merek Indomie atau tidak. 3.
Pada  pernyataan  “Saya  merekomendasikan  mi  instan  merek  Indomie kepada  keluarga,  teman-teman,dan  orang  lain
”,    terdapat  32,9 responden  yang  menyatakan  sangat  setuju,  36,5  responden
menyatakan  setuju,  27,1  responden  menyatakan  kurang  setuju, 2,4
responden menyatakan
tidak setuju,
dan 1,2
respondenmenyatakan  sangat  tidak  setuju.    Hal  ini  menunjukkan bahwa  mayoritas  respondensetuju  untuk  merekomendasikan  merek
Indomie kepada orang lain. 4.
Pada pernyataan “Saya selalu melakukan pembelian produk mi instan merek Indomie
”,  terdapat 24,7 responden yang menyatakan sangat setuju,  32,9  responden  menyatakan  setuju,  37,6  responden
menyatakan kurang setuju, 3,5 responden menyatakan tidak setuju, dan  1,2  responden  menyatakan  sangat  tidak  setuju.    Hal  ini
menunjukkan  bahwa  mayoritas  responden  menyatakan  kurang  setuju bahwa mereka selalu membeli produk mi instan merek Indomie ketika
membeli mi instan.
4.2.2  Uji Asumsi Klasik 1.
Uji Normalitas
Uji  normalitas  bertujuan  untuk  melihat  apakah  model  regresi berdistribusi  normal  atau  tidak,    Uji  normalitas  dapat  dilakukan    dengan
Universitas Sumatera Utara
57 analisis  grafik  yaitu  pada  Normal  P-P  Plot  of  Regression  Standarizied
Residual.    Jika  titik  menyebar  di  sekitar  garis  diagonal  maka  data  telah berdistribusi normal.  Berikut ini grafik pada uji normalitas adalah sebagai
berikut:
Sumber: Pengolahan SPSS Juni 2015
Gambar 4.2 Uji Normalitas
Universitas Sumatera Utara
58 Sumber: Pengolahan SPSS Juni 2015
Gambar 4.3 Uji Normalitas
Dari Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa titik titik menyebar mengikuti data di sepanjang garis diagonal, hal ini berarti data  berdistribusi normal.
Pada Gambar 4.3dapat dilihat bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan  oleh    distribusi  data  tersebut  tidak  menceng  ke  kiri
ataumenceng ke kanan.
2. Uji Multikolinieritas
Gejala Multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai  Tolerance dan  VIF  Variance  Inflation  Factor.  Kedua  ukuran  ini  menunjukkan
setiap  variabel  independen  manakah  yang  dijelaskan  oleh  variabel independen  lainnya.  Tolerance  adalah  mengukur  variabilitas  variabel
independen  yang  terpilih  yang  tidak  dijelaskan  variabel  independen
Universitas Sumatera Utara
59 lainnya. Nilai yang dipakai untuk Tolerance  0,1 dan VIF  5, maka tidak
terjadi multikolinieritas.
Tabel 4.8 Uji Multikolinieritas
Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Constant
Harga .924
1.082 Produk
.829 1.207
Citra Merek .878
1.139 a. Dependent Variable: Loyalitas Konsumen
Sumber: Pengolahan SPSS Juni 2015 Berdasarkan  Tabel  4.8  memperlihatkan  semua  nilai  variabel
independen untuk Tolerance 0,1 dan VIF  5, hal ini berarti  tidak terjadi multikolinieritas.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji  heteroskedastisitas  dipakai  untuk  menguji  sama  atau  tidaknya varians dari residual observasi yang  satu dengan  observasi yang lain. Jika
residualnya  mempunyai  varians    yang    sama    maka    disebut    terjadi homoskedastisitas    dan    sebaliknya    jika  variansnya  tidak  samaberbeda
dikatakan  terjadi  heteroskedastisitas.  Persamaan  yang  baik  adalah  jika tidak terjadi heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
60
Tabel 4.9 Uji Glejser
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1  Constant 2.859
1.109 2.579
.012 Harga
-.096 .053
-.202 -1.810
.074 Produk
-.054 .046
-.137 -1.167
.247 Citra
Merek .069
.064 .124
1.085 .281
a. Dependent Variable: ABS_RES Sumber: Pengolahan SPSS Juni 2015
Pada  Tabel  4.9  dapat  dilihat  bahwa  tidak  satupun  variabel independen  yang  signifikan  secara  statistik  mempengaruhi  variabel
dependen  absolut  Ut  absUt.Hal  ini  dapat  terlihat  dari  probabilitas signifikansinya  diatas  tingkat  kepercayaan  0.05  atau  5.Jadi  dapat
dinyatakan bahwa
model regresi
tidak mengarah
adanya heteroskedastisitas.
Sumber: Pengolahan SPSS Juni 2015
Gambar 4.4 Uji Heteroskedastisitas
Universitas Sumatera Utara
61 Melalui  analisis  grafik,  suatu  model  regresi  dianggap  tidak  terjadi
heteroskedastisitas  jika  titik-titik  menyebar  secara  acak  dan  tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar di atas maupun di
bawah  angka  nol  pada  sumbu  Y.Maka  pada  gambar  4.4  menunjukkan bahwa
titik-titik menyebar
secara acak,
maka tidak
terjadi heteroskedastisitas.
4.2.3   Analisis Regresi Linier Berganda
Untuk  mengidentifikasi  loyalitas  konsumen  mie  instan  merek Indomie  pada  masyarakat  Komplek  Tamora  Indah  tanjung  Morawa,
dilakukan melalui  pendekatan  regresi  linear berganda  dengan  variabel yang    mempengaruhi,    yaitu    harga,  produk,  dan  citra  merek.    Dengan
model persamaan yang digunakan sebagai berikut:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ e
Analisis  regresi  linear  berganda  dalam  penelitian  ini  dapat  dilihat pada Tabel 4.10 sebagai berikut:
Tabel 4.10 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1  Constant .046
1.937 .024
.981 Harga
.212 .093
.189 2.284
.025 Produk
.223 .080
.244 2.784
.007 Citra Merek
.664 .112
.505 5.935
.000 a. Dependent Variable: Loyalitas Konsumen
Sumber: Pengolahan SPSS Juni 2015
Universitas Sumatera Utara
62 Dari hasil penggunaan metode analisis regresi linier berganda pada
penelitian ini, maka diperoleh suatu bentuk persamaan, yaitu:
Y= 0,46 + 0,212X
1
+ 0,223X
2
+ 0,664X
3
+ e
Hal ini mengandung arti bahwa: 1.  Konstanta  a  =  0,46.    Ini  menunjukkan  harga  konstan,  dimana  jika
variabel  harga  X
1
,  produk  X
2
,  dan  citra  merek  X
3
=  0,  maka loyalitas  konsumen  mi  instan  merek  Indomie  pada  masyarakat
Komplek Tamora Indah Tanjung Morawa sebesar 0,46. 2.   Koefisien  X
1
b
1
=  0,212.  Ini  menunjukkan  bahwa  apabila  variabel harga  ditingkatkan  satu  satuan,  maka  loyalitas  konsumen  mi  instan
merek  Indomie  pada  masyarakat  Komplek  Tamora  Indah  Tanjung Morawa akan meningkat sebesar 0,212 satuan.
3.  X
2
b
2
=  0,223.  Ini  menunjukkan  bahwa  apabila  variabel  produk ditingkatkan  satu  satuan,  maka  loyalitas  konsumen  mi  instan  merek
Indomie  pada  masyarakat  Komplek  Tamora  Indah  Tanjung  Morawa akan meningkat sebesar 0,223 satuan.
4.  X
3
b
3
=0,664.Ini  menunjukkan  bahwa  apabila  variabel  citra  merek ditingkatkan  satu  satuan,  maka  loyalitas  konsumen  mi  instan  merek
Indomie  pada  masyarakat  Komplek  Tamora  Indah  Tanjung  Morawa akan meningkat sebesar 0,664 satuan.
1. Koefisien Determinan R
2
Koefisien  determinan  bertujuan  untuk  mengetahui  signifikansi variabel.Koefisien  determinasi  melihat  seberapa  besar  pengaruh  variabel
Universitas Sumatera Utara
63 bebas  terhadap  variabel  terikat.Koefisien  determinan  berkisar  antara  0
nol sampai dengan 1 satu, 0  R
2
1. Nilai koefisien  determinasi  dalam penelitian  ini dapat  dilihat  pada
Tabel 4.11 berikut ini:
Tabel 4.11 Uji Koefisien Determinan R
2
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .697
a
.486 .467
1.723 a. Predictors: Constant, Citra Merek, Harga, Produk
b. Dependent Variable: Loyalitas Konsumen Sumber: Pengolahan SPSS Juni 2015
Interpretasi dari Model Summary yaitu: 1.
Nilai  R  Square  adalah  angka  0,486,    hal  ini  menunjukkan  bahwa sebesar  48,6  variabel  loyalitas  konsumen  dapat  dipengaruhi  oleh
variabel  harga,  produk,  dan  citra  merek.    Sedangkan  sisanya  52,4 dipengaruhi  oleh  faktor-faktor  lain  diluar  variabel  harga,  produk,  dan
citra merek. 2.
NilaiAdjusted R Square sebesar 0,467 berarti harga, produk, dan citra merek  terhadap  loyalitas  konsumen  sebesar  46,7  dijelaskan  pada
penelitian ini dan sisanya 54,3 dapat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini, seperti  promosi,  strategi pemasaran,
maupun faktor lainnya.
2. Uji Simultan Uji F
Kriteria Pegambilan Keputusan yaitu: H
diterima apabila F
hitung
F
tabel
pada α = 5
Universitas Sumatera Utara
64 H
1
diterima apabila F
hitung
F
tabel
pada α = 5
Tabel 4.12 Uji Simultan Uji F
ANOVA
a
Model Sum of
Squares Df
Mean Square
F Sig.
1 Regressi
on 227.225
3 75.742  25.526
.000
b
Residual 240.351
81 2.967
Total 467.576
84 a. Dependent Variable: Loyalitas Konsumen
b. Predictors: Constant, Citra Merek, Harga, Produk Sumber: Pengolahan SPSS Juni 2015
Berdasarkan  Tabel  4.12  diperoleh  nilai  F
hitung
adalah  25,526 dengan  tingkat  signifikansi  0,000.Sedangkan    F
tabel
pada  tingkat kepercayaan  95  α=0,05  adalah  2,717.  Sehingga  pada  perhitungan
F
hitung
25,526  F
tabel
2,717  H
1
diterima,  hal  ini  menunjukkan  bahwa pengaruh  harga,  produk,  dan  citra  merek  secara  simultan  atau  serentak
adalah  signifikan  berpengaruh  terhadap  loyalitas  konsumen  mi  instan merek  Indomie  pada  masyarakat  Komplek  Tamora  Indah  Tanjung
Morawa.
3. Uji Parsial Uji t
Kriteria Pengambilan Keputusan yaitu: H
diterima apabila t
hitung
t
tabel
pada α = 5 H
1
diterima apabila t
hitung
t
tabel
pada α = 5
Universitas Sumatera Utara
65
Tabel 4.13 Uji Parsial Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1  Constant .046
1.937 .024
.981 Harga
.212 .093
.189 2.284
.025 Produk
.223 .080
.244 2.784
.007 Citra Merek
.664 .112
.505 5.935
.000 a. Dependent Variable: Loyalitas Konsumen
Sumber: Pengolahan SPSS Juni 2015 Dari Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa:
1.   Nilai  dari  t
hitung
variabel  harga  adalah  2,284  dan  t
tabel
bernilai 1.990sehingga  t
hitung
t
tabel
2,2841.990  sehingga  dapat  dikatakan bahwa  variabel  harga  berpengaruh  positif  dan  signifikan  terhadap
variabel loyalitas konsumen mi instan merek Indomie pada masyarakat Komplek Tamora Indah Tanjung Morawa.
2.   Nilai  dari  t
hitung
variabel  produk  adalah  2,784dan  t
tabel
bernilai 1.990sehingga  t
hitung
t
tabel
2,7841.990  sehingga  dapat  dikatakan bahwa  variabel  produk  berpengaruh  positif  dan  signifikan  terhadap
variabel loyalitas konsumen mi instan merek Indomie pada masyarakat Komplek Tamora Indah Tanjung Morawa.
3.  Nilai  dari  t
hitung
variabel  citra  merek  adalah  5,935dan  t
tabel
bernilai 1.990sehingga  t
hitung
t
tabel
5,9351.990  sehingga  dapat  dikatakan bahwa  variabel  citra  produk  berpengaruh  positif  dan  signifikan
terhadap  variabel  loyalitas  konsumen  mi  instan  merek  Indomie  pada masyarakat Komplek Tamora Indah Tanjung Morawa.
Universitas Sumatera Utara
66
4.3 Pembahasan
4.3.1  Pengaruh Harga terhadap Loyalitas Konsumen
Berdasarkan  hasil  uji  koefisien  regresi  diperoleh  bahwa  variabel harga  pada  penelitian  ini  berpengaruh  secara  positif  dan  signifikan
terhadap  loyalitas  konsumen  mi  instan  merek  Indomie  pada  masyarakat Komplek Tamora Indah Tanjung Morawa.  Berdasarkan deskripsi jawaban
responden pada variabel harga pernyataan ke-3 tiga dari kuesioner yang disebar  dan  dianalisis  ,  terdapat  52,9  responden  setuju  bahwa  harga
yang ditetapkan mi instan merek Indomie sesuai dengan kualitasnya.  Hal ini  menunjukkan  bahwa  mi  instan  merek  Indomie  menyesuaikan  harga
yang  ditetapkan  sesuai  dengan  kualitas  yang  diberikan,  sehingga konsumen  percaya  dengan  kualitas  dari  mi  instan  merek  Indomie
walaupun  memiliki  harga  yang  relatif  lebih  mahal  dari  produk  pesaing. Hal  ini  sesuai  dengan  deskripsi  jawaban  responden  pada  pernyataan  ke-1
dimana  38,8  responden  tidak  setuju  bahwa  harga  yang  ditetapkan  mi instan merek Indomie murah.
Hasil penelitian ini didukung dengan hasil penelitianSusdiarto, dkk 2013  yang  menyatakan  bahwa  harga  berpengaruh  positif  dan  signifikan
terhadap loyalitas konsumen benih padi pada PT. Pertani Persero Cabang Pekalongan.Namun hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian
Pongoh 2013 yang menyatakan bahwa harga tidak berpengaruh terhadap loyalitas konsumen kartu AS di Kota Manado.
Universitas Sumatera Utara
67
4.3.2  Pengaruh Produk terhadap Loyalitas Konsumen