32
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Skala likert menurut Erlina 2011 : 51 yaitu “skala yang digunakan untuk
mengukur respons subjek berupa sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok kejadian atau gejala sosial ke dalam 5 poin skala dengan interval
yang sama”.
Tabel 3.2 Pengukuran Skala Likert
No Alternatif Jawaban
Skor
1 Sangat Setuju SS
5 2
Setuju S 4
3 Kurang setuju N
3 4
Tidak Setuju TS 2
5 Sangat Tidak Setuju STS
1 Sumber: Erlina 2011
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian
3.6.1 Populasi
Populasi menurut Sugiyono 2004 : 72 adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi pada penelitian ini adalah
masyarakat Komplek
Tamora Indah,
Tanjung Morawa
yang mengkonsumsi mi instan merek Indomie, sehinggapopulasi tidak
diketahui.
3.6.2 Sampel
Sampel menurut Sugiyono 2004 : 73 adalah “bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh po
pulasi tersebut”. Pemilihan sampel
Universitas Sumatera Utara
33 dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus Supramono,
2003 sebagai berikut: � =
Z∝
2
pq d
2
Dimana: n
= Ukuran sampel
Zα =
Nilai standar normal yang besarnya tergantung α Bila α = 0,05 maka Z = 1,67
Bila α = 0,1 maka Z = 1,96 p
= Estimator proporsi populasi
q =
1- p d
= Penyimpangan yang ditolerir = 10
Berhubung p belum diketahui, maka peneliti mengadakan pra survey secara acak pada 30 orang masyarakat Komplek Tamora Indah,
Tanjung Morawa.Para masyarakat yang memenuhi kriteria mengkonsumsi mi instan merek Indomie adalah 20 orang dan 10 orang yang tidak
mengkonsumsi mi instan merek Indomie. Jadi, p = 0,67 dan q = 0,33. Dengan demikian jumlah sampel yang mewakili populasi adalah:
n = Zα
2
p q d
2
n = ,
2
, ,
,
2
n = ,
= Orang Jumlah sampel yang diambil adalah 85 orang dari keseluruhan
populasi.Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik accidental
Universitas Sumatera Utara
34 sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu
siapa saja yang secara kebetulanincidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel. Teknik ini didukung metode purposive
sampling, purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu Sugiyono, 2011 : 68. Adapun kriterianya adalah:
1. Berusia diatas 17 tahun.
2. Konsumen mi instan merek Indomie yang mengkonsumsiproduk
tersebut sebanyak 2 kali atau lebih dalam seminggu.
3.7 Jenis Data
Penelitian ini menggunakan data sebagai berikut: 1.
Data Primer Data primer merupakan data yang dikumpulkan berdasarkan interaksi langsung
antara pengumpul data dan sumber data Erlina, 2011 : 31. Data primer ini diperoleh dengan memberikan daftar pernyataan atau kuesioner.
2. Data Sekunder
Data sekunder dikumpulkan dari sumber-sumber tercetak, dimana data itu telah dikumpulkan oleh pihak lain sebelumnya Erlina, 2011 : 31. Data sekunder
ini diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, dan internet untuk mendukung penelitian ini.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
35 1.
Angket Kuesioner Merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan atau
menyebarkan daftar pertanyaanpernyataan kepada responden dengan harapan memberikan respons atas daftar pertanyaan tersebut Umar, 2008 : 49.
Jawaban dari setiap responden tersebut akan diberi skor dengan menggunakan skala likert.
2. Studi Dokumentasi
Metode pengumpulan data dengan membaca dan mempelajari berbagai macam tulisan di berbagai buku, jurnal, dan informasi dari internet yang
berhubungan dengan penelitian ini.
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap alat penelitian yaitu kuesioner. Penyebaran kuesioner khusus uji validitas dan reliabilitas diberikan
kepada 30 orang diluar responden.
3.9.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk rnengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar konstruk pertanyaan dalam mendefinisikan suatu
variabel. Validitas didefinisikan sebagai sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalarn melakukan fungsi ukurnya. Semakin
tinggi validitas suatu alat tes, maka alat tes tersebut semakin mengenai pada sasarannya, atau semakin menunjukkan apa yang seharusnya diukur.
Jadi, validitas menunjuk kepada ketepatan dan kecermatan tes dalam
Universitas Sumatera Utara
36 menjalankan fungsi pengukurannya. Suatu tes dapat dikatakan
mempunyai validitas tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur sesuai dengan makna dan tujuan
diadakannya tes tersebut Rochaety dkk, 2009 : 57. Penelitian ini menggunakan alat kuesioner dengan pengujian
validitas menggunakan program Statistical Product and Service Solutions SPSS. Kriterianya sebagai berikut:
1. Jika r
hitung
r
tabel
, maka pernyataan dinyatakan valid. 2.
Jika r
hitung
r
tabel
, maka pernyataan dinyatakan tidak valid. 3.
Korelasi tiap faktor positif. 4.
Nilai korelasi tiap faktor melebihi 0,361. Uji validitas dilakukan pada masyarakat di Komplek Tamora
Indah, Tanjung Morawa sebanyak 30 orang. Hasil pengolahan dari uji validitas dapat dilihat pada tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
37
Tabel 3.3 Uji Validitas
Item-Total Statistics Scale Mean
if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted Corrected
Item-Total Correlation
Cronbachs Alpha if Item
Deleted P1
54.28 142.135
.805 .918
P2 54.72
143.135 .793
.918
P3 54.34
150.520 .668
.922
P4 54.48
148.973 .567
.924
P5 55.07
149.281 .570
.924
P6 54.21
154.027 .594
.924
P7 54.24
144.047 .714
.920
P8 54.31
148.079 .624
.923
P9 54.38
153.815 .522
.925
P10 54.10
156.525 .450
.926
P11 55.14
148.195 .623
.923
P12 54.41
152.751 .526
.925
P13 54.14
139.623 .800
.918
P14 53.52
151.687 .541
.925
P15 54.14
146.195 .699
.921
P16 53.97
149.677 .653
.922
P17 54.69
146.222 .547
.926 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Juni 2015
Pada tabel 3.3 di atas dapat dilihat seluruh pernyataan memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari r tabel, yaitu 0,361,
sehingga semua butir pertanyaan dinyatakan valid. Interpretasi Item-Total Statistics, yaitu:
1. Scale Mean if Item Deleted menerangkan nilai rata-rata total jika
variabel pernyataan tersebut dihapus. Misalnya jika pernyataan 1 dihapus maka rata-rata variabel sebesar 54.28. Jika pernyataan 2
dihapus maka rata-rata variabel sebesar 54.72 dan seterusnya.
Universitas Sumatera Utara
38 2.
Scale Variance if Item Deleted menerangkan besarnya variance total jika variable pernyataan tersebut dihapus. Misalnya jika pernyataan 1
dihapus maka besarnya variance adalah sebesar 142.135. Jika pertanyaan butir item 2 dihapus maka besarnya
variance adalah sebesar 143.135dan seterusnya. 3.
Corrected Item-Total Correlation merupakan korelasi antar skor item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas
instrumen. Nilai pada kolom Corrected Item-Total Correlation merupakan nilai r
hitung
yang akan dibandingkan dengan nilai r
tabel
untuk mengetahui validitas pada setiap butir pertanyaan. Nilai r
tabel
pada uji validitas ini adalah sebesar 0,361.
3.9.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat keterpercayaan hasil suatu pengukuran. Pengukuran yang dimiliki reliabilitas tinggi, yaitu pengukuran yang
mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya reliabel. Reliabilitas merupakan salah satu ciri atau karakter utama instrumen pengukuran yang
baik Rochaety dkk, 2009 : 49-50. Uji reliabilitas menggunakan program SPSS dengan kriteria
sebagai berikut: 1.
Jika r
alpha
positif atau r
tabel
, pernyataan dinyatakan reliabel. 2.
Jika r
alpha
negatif atau r
tabel
, pernyataan dinyatakan tidak reliabel. Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki
Cronbach’s Alpha dari 0,60.
Universitas Sumatera Utara
39
Tabel 3.4 Uji Reliabilitas
Reliability Statistics Cronbachs Alpha
N of Items
.927 17
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Juni 2015
3.10 Metode Analisis
3.10.1Metode Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif menurut Erlina 2011 : 92 adalah “statistik yang menggambarkan fenomena atau karakteristik data. Dalam suatu
penelitian, analisis deskriptif perlu dilakukan karena karakteristik dari suatu data akan menggambarkan fenomena d
ari data”. Pada metode analisis deskriptif ini data yang diperoleh, disusun, dikelompokkan, dan
dianalisis untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai objek penelitan. Data diperoleh dari data primer berupa kuesioner yang telah
diisi oleh sejumlah responden.
3.10.2MetodeLinier Berganda
Metode regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh lebih dari satu variabel bebas terhadap satu
variabel terikat. Data diolah dengan menggunakan program SPSS. Adapun model yang digunakan adalah sebagai berikut:
Y
1
= a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ e
Dimana: Y
1
= Loyalitas Konsumen
a =
Intercept Konstanta
Universitas Sumatera Utara
40 b
1
-b
3
= Koefisien Regresi
X
1
= Harga
X
2
= Produk
X
3
= Citra Merek
e =
Standart Error
3.10.2.1 Uji Asumsi Klasik
Syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi berganda sebelum data tersebut dianalisis adalah sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal.Pengujian ini diperlukan karena untuk melakukan uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika
asumsi ini dilanggar atau tidak dipenuhi maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil Erlina, 2011 : 100.
Beberapa cara untuk melihat normalitas data menurut Lubis dkk 2007 : 26-27, yaitu:
a. Nilai Skewness
Nilai skewness digunakan untuk mengetahui bagaimana distribusi normal data dalam variabel dengan menilai kemiringan kurva.Nilai
skewness yang baik adalah mendekati angka 0.Jika kemiringan dilihat dari nilai skewness, nilai skewness ini bersifat mutlak +-, ketinggian kurva
Universitas Sumatera Utara
41 dilihat dari nilai kurtosis.Nilai kurtosis tidak berpengaruh terhadap
penilaian distribusi normal. b.
Histogram Display Normal Curve Normalitas data bila dilihat dengan Histogram Display Normal
Curve dapat ditentukan berdasarkan bentuk gambar kurva.Data dikatakan normal jika bentuk kurva memiliki kemiringan yang cenderung seimbang,
baik pada sisi kiri maupun sisi kanan, dan kurva berbentuk menyerupai lonceng yang hampir sempurna.Semakin mendekati 0 nilai skewness,
gambar kurva cenderung memiliki kemiringan yang seimbang.
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu
pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, disebut homoskedastisitas,
sementara itu, untuk varians yang berbeda disebut heteroskedastisitas Umar, 2008 : 179.
Cara memprediksinya menurut Lubis dkk 2007 : 34 adalah jika pola gambar Scatterplot model tersebut sebagai berikut:
1. Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0. 2. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja.
3. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.
4. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.
Universitas Sumatera Utara
42
3. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel independen. Jika terjadi korelasi,
terdapat masalah multikolinieritas yang harus diatasi Umar, 2008 : 177. Ketentuan untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas
menurut Lubis dkk, 2007 : 32 yaitu: 1.
Jika nilai Variance Inflation Factor VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan terbebas
dari multikolinieritas. VIF = 1Tolerance, jika VIF = 0 maka Tolerance = 110 = 0,1. Semakin tinggi VIF maka semakin rendah
Tolerance. 2.
Jika nilai koefisien korelasi antar masing-masing variabel independen kurang dari 0,70, maka model dapat dinyatakan bebas dari asumsi
klasik multikolinieritas. Jika lebih dari 0,7 maka diasumsikan terjadi korelasi yang sangat kuat antar variabel independen sehingga terjadi
multikolinieritas.
3.10.3 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Koefisien Determinan R
2
Koefisien determinasi R
2
menurut Lubis dkk 2007 : 48 bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel
independen menjelaskan variabel dependen. Pada penelitian ini koefisien determinasi menunjukkan besar kecilnya kontribusi variabel bebas harga,
Universitas Sumatera Utara
43 produk dan citra merek terhadap variabel terikat loyalitas konsumen,
dimana 0 R
2
1.Bila nilai R
2
semakin mendekati nilai 1 maka menunjukkan semakin kuatnya hubungan variabel bebas terhadap variabel
terikat.
2. Uji Signifikan Simultan Uji F
Uji Signifikan Simultan Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah model penelitian telah dapat diterima atau tidak untuk dilakukan
analisis selanjutnya. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:
H0 : b
1
= b
2
= b
3
= 0
Artinya secara simultan tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel independen yaitu harga X
1
, produk X
2
dan citra merek X
3
terhadap variabel dependen yaitu loyalitas konsumen Y.
H
1
: b
1
≠ b
2
≠ b
3
≠ 0
Artinya secara simultan terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel independen yaitu harga X
1
, produk X
2
dan citra merek X
3
, terhadap variabel dependen yaitu loyalitas konsumen Y. Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
H diterima apabila F
hitung
F
tabel
pada α = 5
H
1
diterima apabila F
hitung
F
tabel
pada α = 5
3. Uji Signifikan Parsial Uji t
Uji t bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing- masing variabel independen secara individual parsial terhadap variabel
Universitas Sumatera Utara
44 dependen Lubis dkk, 2007 : 51. Kriteria pengujiannya adalah sebagai
berikut:
H : b
i
= 0
Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel independen yaitu harga X
1
, produk X
2
dan citra merek X
3
terhadap variabel dependen yaitu loyalitas konsumen Y.
H
1
: bi ≠ 0
Artinya secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel indepen yaitu harga X
1
, produk X
2
dan citra merek X
3
terhadap variabel dependen yaitu loyalitas konsumen Y. Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
H diterima apabila t
hitung
t
tabel
pada α = 5. H
1
diterima apabila t
hitung
t
tabel
pada α = 5.
Universitas Sumatera Utara
45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk didirikan pada tahun 1990 dengan nama PT. Pangajaya Intikusuma, kemudian pada tahun 1994
berganti nama menjadi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.Perusahaan ini berkantor pusat di Plaza Sudirman, Indofood Tower, Jalan Jenderal
Sudirman Kav.76-78, Jakarta. Kegiatan operasional indofood mencakup seluruh tahapan proses
produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di rak para pedagang eceran.
Sebagai perusahaan terkemuka dalam bahan industri makanan olahan di indonesia, Indofood didukung oleh sistem distribusi yang
ekstensif sehingga produk-produknya dikenal di seluruh penjuru nusantara. Perseroan mengoperasikan 4 Kelompok Usaha Strategis Grup
yang saling melengkapi antara lain: -
Produk Konsumen Bermerek CBD, memproduksi berbagai macam produk makanan dalam kemasan yang tercakup dalam divisi Mi Instan,
Penyedap Makanan, Makanan Ringan serta Nutrisi, dan Makanan Khusus.
- Bogasari, memiliki kegiatan utama memproduksi tepung terigu, pasta,
dan biskuit.
Universitas Sumatera Utara
46 -
Agribisnis, memiliki penelitian dan pengembangan, pembibitan kelapa sawit, pemuliaan termasuk juga penyulingan, branding, serta
pemasaran minyak goreng, margarin, dan shortening.
4.1.2 Visi dan Misi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk 1. VISI:
Menjadi Perusahaan Total Food Solutions.
2. MISI:
1. Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan kami, proses produksi
kami, dan teknologi kami. 2.
Menyediakan produk yang berkualitas tinggi, inovatif dengan harga terjangkau, yang merupakan pilihan pelanggan.
3. Memastikan ketersediaan produk bagi pelanggan domestik maupun
internasional. 4.
Memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas hidup bangsa indonesia, khususnya dalam bidang nutrisi.
5. Meningkatkan stakeholders’valuesecara berkesinambungan.
4.1.3 Produk Perusahaan
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk memproduksi berbagai macam produk makanan, yaitu mi instan Indomie, Supermi, Sarimi, Sakura,
Popmie, Mie Telur Cap 3 Ayam, dan Pop Bihun, produk dairy Indomilk, Nice Yogurth, Orchid Butter, Biokids and Goldream, penyedap makanan
Bumbu Kaldu Indofood, Bumbu Instan Indofood, Bumbu Racik Indofood, Kecap Manis Indofood, Sambal Indofood, dan Sirup Indofood,
Universitas Sumatera Utara
47 makanan ringan Chitato, Qtela, JetZ, Chiki Ball, dan Trenz, makanan
khusus dan nutrisi Promina dan SUN, bogasari Lencana Merah, Cakra Kembar, Kunci Biru, Segitiga Biru, Trenz, dan La Fonte, minyak goreng
dan margarin Bimoli dan Simas Palmia. Banyak diantara merek-merek tersebut yang melekat di hati masyarakat indonesia selama bertahun-tahun,
karena produknya yang terkenal berkualitas tinggi dan di terima baik oleh berbagai segmen pasar.
Sumber: PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
Gambar 4.1Produk Indofood 4.2
Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang
telah diisi oleh responden penelitian.Terdapat 17 butir pertanyaan, 13 butir pertanyaan untuk variabel X dan 4 butir pertanyaan untuk variabel Y.
Universitas Sumatera Utara
48
1. Analisis Deskriptif Responden Penelitian
Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Komplek Tamora Indah, Tanjung Morawa yang berusia diatas 17 tahundan
mengkonsumsi produk mi instan merek Indomi sebanyak 2 kali atau lebih dalam seminggu.
Berikut jumlah dan persentase gambaran umum responden : 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Orang
Persentase
17-26 Tahun 27-36 Tahun
37-46 Tahun
46 18
26 29
12 21,2
30,6 34,1
14,1
Total 85
100
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Juni 2015 Pada Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa responden berusia 17-26 tahun
21,2, berusia 27-36 tahun 30,6, berusia 37-46 tahun 34,1, berusia diatas 46 tahun 14,1.
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Orang
Persentase
Laki-Laki Perempuan
32 53
37,6 62,4
Total 85
100
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Juni 2015 Pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa mayoritas responden adalah
perempuan sebanyak 53 orang atau 62,4, sedangkan responden laki-laki sebanyak 32 orang atau 37,6.
Universitas Sumatera Utara
49 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian Indomie
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian Indomie
Frekuensi Jumlah Orang
Persentase
2 Kali Lebih dari 2 Kali
52 33
61,2 38,8
Total 85
100
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Juni 2015 Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa sebanyak 52 responden atau
61,2 mengkonsumsi 2 kali mi instan merek Indomie, sedangkan sebanyak 33 responden atau 38,8 mengkonsumsi lebih dari 2 kali mie
instan merek Indomie dalam seminggu.
2. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
Terdapat 17 butir pernyataan; 4 butir pernyataan untuk variabel harga X
1
, 6 butir pernyataan untuk variabel produk X
2
, 3 butir pernyataan untuk variabel citra merek X
3
, dan 4 butir pernyataan untuk variabel loyalitas konsumen Y. Kuesioner disebar ke 85 orang
sampel.Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diukur menggunakan skala Likertuntuk menanyakan pengaruh harga, produk dan
citra merek terhadap loyalitas konsumen mi instan merek indomie. Berikut distribusi jawaban responden terhadap variabel X dan
variabel Y :
Universitas Sumatera Utara
50 1. Harga sebagai X
1
Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel HargaX
1
No Item
STS TS
KS S
SS F
F F
F F
1 22
25,9 33
38,8 21
24,7 7
8,2 2
2,4 2
17 20,0
33 38,8
33 38,8
2 2,4
3 8
9,4 23
27,1 45
52,9 9
10,6 4
19 22,4
17 20,0
33 38,8
16 18,8
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner Juni 2015 Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa:
1. Pada pernyataan “Harga yang ditetapkan mi instan merek Indomie
murah ”,2,4responden
yang menyatakan
sangat setuju,
8,2responden menyatakan setuju, 24,7 responden menyatakan kurang setuju, 38,8respondenmenyatakan tidak setuju, dan
25,9respondenmenyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa produk indomie dianggap mahal oleh mayoritas
responden. 2.
Pada pernyataan “Harga mi instan merek Indomie mampu dibeli semua kalangan
”, terdapat 2,4respondenyang menyatakan sangat setuju, 38,8 responden menyatakan setuju, 38,8 responden menyatakan
kurang setuju, 20,0 responden menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa
pada umumnya responden menyatakan kurang setuju bahwa harga mi instan merek indomie dapat dibeli semua kalangan atau tidak.
3. Pada pernyataan “Harga yang ditetapkan mi instan merek Indomie
sesuai dengan kualitasnya ”, terdapat 10,6 responden yang
Universitas Sumatera Utara
51 menyatakan
sangat setuju,
52,9 responden
menyatakan setuju,27,1
responden menyatakan
kurang setuju,
9,4respondenmenyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas responden setuju bahwa harga mi instan merek Indomi sesuai dengan kualitas yang diberikan.
4. Pada pernyataan “Harga yang ditetapkan mi instan merek Indomie
sesuai dengan manfaatnya ”, terdapat 18,8 responden yang
menyatakan sangat setuju, 38,8 responden menyatakan setuju, 20,0 responden menyatakan kurang setuju, 22,4 responden
menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju bahwa
harga mi instan merek indomi sesuai dengan manfaat yang diberikan. 2. Produk sebagai X
2
Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Produk X
2
No Item
STS TS
KS S
SS F
F F
F F
1 1
1,2 17
20,0 32
37,6 27
31,8 8
9,4 2
6 7,1
35 41,2
33 38,8
11 12,9
3 1
1,2 6
7,1 23
27,1 46
54,1 9
10,6 4
2 2,4
15 17,6
50 58,8
18 21,2
5 2
2,4 21
24,7 40
47,1 22
25,9 6
1 1,2
2 2,4
46 54,1
33 38,8
3 3,5
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner Juni 2015 Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa:
1. Pada pernyataan “Porsi mi instan merek Indomie lebih banyak
dibandingkan dengan mi instan merek lain ”, terdapat9,4 responden
Universitas Sumatera Utara
52 yang menyatakan sangat setuju, 31,8 responden menyatakan
setuju, 37,6 responden menyatakan kurang setuju, 20,0 responden menyatakan tidak setuju, dan 1,2 responden menyatakan
sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan mayoritas responden kurang seuju bahwa porsi mi intan merek Indomie lebih banyak dibandingkan
produk pesaing. 2.
Pada pernyataan “Mi instan merek Indomie memiliki kandungan gizi yang baik
”, terdapat 12,9 responden yang menyatakan sangat setuju, 38,8 responden menyatakan setuju, 41,2 responden
menyatakan kurang setuju, 7,1 menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas responden kurang setuju bahwa mi instan merek Indomie memiliki kandungan gizi yang baik.
3. Pada pernyataan “Mi instan merek Indomie memiliki variasi rasa yang
banyak ”, terdapat 10,6 responden yang menyatakan sangat setuju,
54,1responden menyatakan setuju, 27,1responden menyatakan kurang setuju, 7,1 responden menyatakan tidak setuju, dan 1,2
responden menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju bahwa mi instan merek Indomie
memiliki banyak ragam variasi rasa. 4.
Pada pernyataan “Mi instan merek Indomie rasanya lebih enak dibandingkan mi instan merek lain
”, terdapat21,2 responden yang menyatakan sangat setuju, 58,8 responden menyatakan setuju,
Universitas Sumatera Utara
53 17,6
responden menyatakan
kurang setuju,
2,4 respondenmenyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan
sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju bahwa mi instan Indomie memiliki rasa lebih enak dibanding
merek lain. 5.
Pada pernyataan “Kemasan mi instan merek Indomie memiliki desain yang menarik
”, terdapat 25,9 responden yang menyatakan sangat setuju, 47,1responden menyatakan setuju, 25,7responden
menyatakan kurang setuju, 2,4 responden menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju bahwa kemasan mi instan merek Indomie didesain dengan menarik.
6. Pada pernyataan “Kemasan mi instan merek Indomie dapat melindungi
dengan baik isi dari kerusakan ”, terdapat 3,5 responden yang
menyatakan sangat setuju, 38,8 responden menyatakan setuju, 54,1 responden menyatakan kurang setuju, 2,4 menyatakan tidak
setuju, dan 1,2 respondenmenyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan kurang kurang
setuju bahwa kemasan mi instan merek Indomie dapat melindungi isi dari kerusakan dengan baik.
3. Citra Merek sebagai X
3
Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Citra Merek X
3
No Item
STS TS
N S
SS F
F F
F F
Universitas Sumatera Utara
54 1
1 1,2
6 7,1
28 32,9
50 58,8
2 1
1,2 2
2,4 9
10,6 35
41,2 38
44,7 3
1 1,2
1 1,2
20 23,5
39 45,9
24 28,2
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner Juni 2015 Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa:
1. Pada pernyataan “Mi instan merek indomiemerupakan merek yang
mudah diingat dibenak saya ”, terdapat 58,8 responden yang
menyatakan sangat setuju, 32,9 responden menyatakan setuju, 7,1 responden menyatakan kurang setuju, 1,2 responden
menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden sangat setuju
bahwa mi instan merek Indomie merupakan merek yang dapat dengan mudah diingat oleh konsumen.
2. Pada pernyataan “Mi instan merek Indomie merupakan merek mi
instan yang mudah diucapkan ”, terdapat 44,7 responden yang
menyatakan sangat setuju, 41,2 responden menyatakan setuju, 10,6 responden menyatakan kurang setuju,2,4 responden
menyatakan tidak setuju, dan 1,2 responden menyatakan sangat tidak setuju.Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden sangat
setuju bahwa Indomie merupakan merek yang mudah untuk diucapkan. 3.
Pada pernyataan “Mi instan merek Indomie memberikan kesan positif bagi saya
”, terdapat28,2 responden yang menyatakan sangat setuju, 45,9 responden menyatakan setuju, 23,5 responden
menyatakan kurang setuju, 1,2 responden menyatakan tidak setuju, dan 1,2 respondenmenyatakan sangat tidak setuju.Hal ini
Universitas Sumatera Utara
55 menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju mi instan merek
Indomie memberikan kesan positif bagi mereka. 4. Loyalitas Konsumen sebagai Y
Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Loyalitas
Konsumen Y No
Item STS
TS KS
S SS
F F
F F
F
1 1
1,2 3
3,5 41
48,2 40
47,1 2
1 1,2
3 3,5
23 27,1
33 38,8
25 29,4
3 1
1,2 2
2,4 23
27,1 31
36,5 28
32,9 4
1 1,2
3 3,5
32 37,6
28 32,9
21 24,7
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner Juni 2015 Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa:
1. Pada pernyataan “Saya selalu setia mengkonsumsi mi instan merek
Indomie ”, terdapat 47,1 responden yang menyatakan sangat setuju,
48,2 responden menyatakan setuju, 3,5 responden menyatakan kurang setuju, 1,2 responden menyatakan tidak setuju, dan tidak
ada yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju bahwa mereka selalu mengkonsumsi mi
instan merek Indomie ketika ingin mengkonsumsi mi instan. 2.
Pada pernyataan “Saya tidak terpengaruh mengkonsumsi produk pesaing mi instan merek Indomie
”, terdapat 29,4 responden yang menyatakan sangat setuju, 38,8 responden menyatakan setuju,
27,1 responden menyatakan kurang setuju, 3,5 responden menyatakan tidak setuju, dan 1,2 responden menyatakan sangat
tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju
Universitas Sumatera Utara
56 mereka tidak akan terpengaruh untuk mengkonsumsi produk pesaing
mi instan merek Indomie atau tidak. 3.
Pada pernyataan “Saya merekomendasikan mi instan merek Indomie kepada keluarga, teman-teman,dan orang lain
”, terdapat 32,9 responden yang menyatakan sangat setuju, 36,5 responden
menyatakan setuju, 27,1 responden menyatakan kurang setuju, 2,4
responden menyatakan
tidak setuju,
dan 1,2
respondenmenyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas respondensetuju untuk merekomendasikan merek
Indomie kepada orang lain. 4.
Pada pernyataan “Saya selalu melakukan pembelian produk mi instan merek Indomie
”, terdapat 24,7 responden yang menyatakan sangat setuju, 32,9 responden menyatakan setuju, 37,6 responden
menyatakan kurang setuju, 3,5 responden menyatakan tidak setuju, dan 1,2 responden menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan kurang setuju bahwa mereka selalu membeli produk mi instan merek Indomie ketika
membeli mi instan.
4.2.2 Uji Asumsi Klasik 1.
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah model regresi berdistribusi normal atau tidak, Uji normalitas dapat dilakukan dengan
Universitas Sumatera Utara
57 analisis grafik yaitu pada Normal P-P Plot of Regression Standarizied
Residual. Jika titik menyebar di sekitar garis diagonal maka data telah berdistribusi normal. Berikut ini grafik pada uji normalitas adalah sebagai
berikut:
Sumber: Pengolahan SPSS Juni 2015
Gambar 4.2 Uji Normalitas
Universitas Sumatera Utara
58 Sumber: Pengolahan SPSS Juni 2015
Gambar 4.3 Uji Normalitas
Dari Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa titik titik menyebar mengikuti data di sepanjang garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal.
Pada Gambar 4.3dapat dilihat bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri
ataumenceng ke kanan.
2. Uji Multikolinieritas
Gejala Multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor. Kedua ukuran ini menunjukkan
setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance adalah mengukur variabilitas variabel
independen yang terpilih yang tidak dijelaskan variabel independen
Universitas Sumatera Utara
59 lainnya. Nilai yang dipakai untuk Tolerance 0,1 dan VIF 5, maka tidak
terjadi multikolinieritas.
Tabel 4.8 Uji Multikolinieritas
Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Constant
Harga .924
1.082 Produk
.829 1.207
Citra Merek .878
1.139 a. Dependent Variable: Loyalitas Konsumen
Sumber: Pengolahan SPSS Juni 2015 Berdasarkan Tabel 4.8 memperlihatkan semua nilai variabel
independen untuk Tolerance 0,1 dan VIF 5, hal ini berarti tidak terjadi multikolinieritas.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dipakai untuk menguji sama atau tidaknya varians dari residual observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika
residualnya mempunyai varians yang sama maka disebut terjadi homoskedastisitas dan sebaliknya jika variansnya tidak samaberbeda
dikatakan terjadi heteroskedastisitas. Persamaan yang baik adalah jika tidak terjadi heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
60
Tabel 4.9 Uji Glejser
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant 2.859
1.109 2.579
.012 Harga
-.096 .053
-.202 -1.810
.074 Produk
-.054 .046
-.137 -1.167
.247 Citra
Merek .069
.064 .124
1.085 .281
a. Dependent Variable: ABS_RES Sumber: Pengolahan SPSS Juni 2015
Pada Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa tidak satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel
dependen absolut Ut absUt.Hal ini dapat terlihat dari probabilitas signifikansinya diatas tingkat kepercayaan 0.05 atau 5.Jadi dapat
dinyatakan bahwa
model regresi
tidak mengarah
adanya heteroskedastisitas.
Sumber: Pengolahan SPSS Juni 2015
Gambar 4.4 Uji Heteroskedastisitas
Universitas Sumatera Utara
61 Melalui analisis grafik, suatu model regresi dianggap tidak terjadi
heteroskedastisitas jika titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar di atas maupun di
bawah angka nol pada sumbu Y.Maka pada gambar 4.4 menunjukkan bahwa
titik-titik menyebar
secara acak,
maka tidak
terjadi heteroskedastisitas.
4.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Untuk mengidentifikasi loyalitas konsumen mie instan merek Indomie pada masyarakat Komplek Tamora Indah tanjung Morawa,
dilakukan melalui pendekatan regresi linear berganda dengan variabel yang mempengaruhi, yaitu harga, produk, dan citra merek. Dengan
model persamaan yang digunakan sebagai berikut:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ e
Analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.10 sebagai berikut:
Tabel 4.10 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant .046
1.937 .024
.981 Harga
.212 .093
.189 2.284
.025 Produk
.223 .080
.244 2.784
.007 Citra Merek
.664 .112
.505 5.935
.000 a. Dependent Variable: Loyalitas Konsumen
Sumber: Pengolahan SPSS Juni 2015
Universitas Sumatera Utara
62 Dari hasil penggunaan metode analisis regresi linier berganda pada
penelitian ini, maka diperoleh suatu bentuk persamaan, yaitu:
Y= 0,46 + 0,212X
1
+ 0,223X
2
+ 0,664X
3
+ e
Hal ini mengandung arti bahwa: 1. Konstanta a = 0,46. Ini menunjukkan harga konstan, dimana jika
variabel harga X
1
, produk X
2
, dan citra merek X
3
= 0, maka loyalitas konsumen mi instan merek Indomie pada masyarakat
Komplek Tamora Indah Tanjung Morawa sebesar 0,46. 2. Koefisien X
1
b
1
= 0,212. Ini menunjukkan bahwa apabila variabel harga ditingkatkan satu satuan, maka loyalitas konsumen mi instan
merek Indomie pada masyarakat Komplek Tamora Indah Tanjung Morawa akan meningkat sebesar 0,212 satuan.
3. X
2
b
2
= 0,223. Ini menunjukkan bahwa apabila variabel produk ditingkatkan satu satuan, maka loyalitas konsumen mi instan merek
Indomie pada masyarakat Komplek Tamora Indah Tanjung Morawa akan meningkat sebesar 0,223 satuan.
4. X
3
b
3
=0,664.Ini menunjukkan bahwa apabila variabel citra merek ditingkatkan satu satuan, maka loyalitas konsumen mi instan merek
Indomie pada masyarakat Komplek Tamora Indah Tanjung Morawa akan meningkat sebesar 0,664 satuan.
1. Koefisien Determinan R
2
Koefisien determinan bertujuan untuk mengetahui signifikansi variabel.Koefisien determinasi melihat seberapa besar pengaruh variabel
Universitas Sumatera Utara
63 bebas terhadap variabel terikat.Koefisien determinan berkisar antara 0
nol sampai dengan 1 satu, 0 R
2
1. Nilai koefisien determinasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada
Tabel 4.11 berikut ini:
Tabel 4.11 Uji Koefisien Determinan R
2
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .697
a
.486 .467
1.723 a. Predictors: Constant, Citra Merek, Harga, Produk
b. Dependent Variable: Loyalitas Konsumen Sumber: Pengolahan SPSS Juni 2015
Interpretasi dari Model Summary yaitu: 1.
Nilai R Square adalah angka 0,486, hal ini menunjukkan bahwa sebesar 48,6 variabel loyalitas konsumen dapat dipengaruhi oleh
variabel harga, produk, dan citra merek. Sedangkan sisanya 52,4 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar variabel harga, produk, dan
citra merek. 2.
NilaiAdjusted R Square sebesar 0,467 berarti harga, produk, dan citra merek terhadap loyalitas konsumen sebesar 46,7 dijelaskan pada
penelitian ini dan sisanya 54,3 dapat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini, seperti promosi, strategi pemasaran,
maupun faktor lainnya.
2. Uji Simultan Uji F
Kriteria Pegambilan Keputusan yaitu: H
diterima apabila F
hitung
F
tabel
pada α = 5
Universitas Sumatera Utara
64 H
1
diterima apabila F
hitung
F
tabel
pada α = 5
Tabel 4.12 Uji Simultan Uji F
ANOVA
a
Model Sum of
Squares Df
Mean Square
F Sig.
1 Regressi
on 227.225
3 75.742 25.526
.000
b
Residual 240.351
81 2.967
Total 467.576
84 a. Dependent Variable: Loyalitas Konsumen
b. Predictors: Constant, Citra Merek, Harga, Produk Sumber: Pengolahan SPSS Juni 2015
Berdasarkan Tabel 4.12 diperoleh nilai F
hitung
adalah 25,526 dengan tingkat signifikansi 0,000.Sedangkan F
tabel
pada tingkat kepercayaan 95 α=0,05 adalah 2,717. Sehingga pada perhitungan
F
hitung
25,526 F
tabel
2,717 H
1
diterima, hal ini menunjukkan bahwa pengaruh harga, produk, dan citra merek secara simultan atau serentak
adalah signifikan berpengaruh terhadap loyalitas konsumen mi instan merek Indomie pada masyarakat Komplek Tamora Indah Tanjung
Morawa.
3. Uji Parsial Uji t
Kriteria Pengambilan Keputusan yaitu: H
diterima apabila t
hitung
t
tabel
pada α = 5 H
1
diterima apabila t
hitung
t
tabel
pada α = 5
Universitas Sumatera Utara
65
Tabel 4.13 Uji Parsial Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant .046
1.937 .024
.981 Harga
.212 .093
.189 2.284
.025 Produk
.223 .080
.244 2.784
.007 Citra Merek
.664 .112
.505 5.935
.000 a. Dependent Variable: Loyalitas Konsumen
Sumber: Pengolahan SPSS Juni 2015 Dari Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa:
1. Nilai dari t
hitung
variabel harga adalah 2,284 dan t
tabel
bernilai 1.990sehingga t
hitung
t
tabel
2,2841.990 sehingga dapat dikatakan bahwa variabel harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap
variabel loyalitas konsumen mi instan merek Indomie pada masyarakat Komplek Tamora Indah Tanjung Morawa.
2. Nilai dari t
hitung
variabel produk adalah 2,784dan t
tabel
bernilai 1.990sehingga t
hitung
t
tabel
2,7841.990 sehingga dapat dikatakan bahwa variabel produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap
variabel loyalitas konsumen mi instan merek Indomie pada masyarakat Komplek Tamora Indah Tanjung Morawa.
3. Nilai dari t
hitung
variabel citra merek adalah 5,935dan t
tabel
bernilai 1.990sehingga t
hitung
t
tabel
5,9351.990 sehingga dapat dikatakan bahwa variabel citra produk berpengaruh positif dan signifikan
terhadap variabel loyalitas konsumen mi instan merek Indomie pada masyarakat Komplek Tamora Indah Tanjung Morawa.
Universitas Sumatera Utara
66
4.3 Pembahasan