58 Sumber: Pengolahan SPSS Juni 2015
Gambar 4.3 Uji Normalitas
Dari Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa titik titik menyebar mengikuti data di sepanjang garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal.
Pada Gambar 4.3dapat dilihat bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri
ataumenceng ke kanan.
2. Uji Multikolinieritas
Gejala Multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor. Kedua ukuran ini menunjukkan
setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance adalah mengukur variabilitas variabel
independen yang terpilih yang tidak dijelaskan variabel independen
Universitas Sumatera Utara
59 lainnya. Nilai yang dipakai untuk Tolerance 0,1 dan VIF 5, maka tidak
terjadi multikolinieritas.
Tabel 4.8 Uji Multikolinieritas
Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Constant
Harga .924
1.082 Produk
.829 1.207
Citra Merek .878
1.139 a. Dependent Variable: Loyalitas Konsumen
Sumber: Pengolahan SPSS Juni 2015 Berdasarkan Tabel 4.8 memperlihatkan semua nilai variabel
independen untuk Tolerance 0,1 dan VIF 5, hal ini berarti tidak terjadi multikolinieritas.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dipakai untuk menguji sama atau tidaknya varians dari residual observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika
residualnya mempunyai varians yang sama maka disebut terjadi homoskedastisitas dan sebaliknya jika variansnya tidak samaberbeda
dikatakan terjadi heteroskedastisitas. Persamaan yang baik adalah jika tidak terjadi heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
60
Tabel 4.9 Uji Glejser
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant 2.859
1.109 2.579
.012 Harga
-.096 .053
-.202 -1.810
.074 Produk
-.054 .046
-.137 -1.167
.247 Citra
Merek .069
.064 .124
1.085 .281
a. Dependent Variable: ABS_RES Sumber: Pengolahan SPSS Juni 2015
Pada Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa tidak satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel
dependen absolut Ut absUt.Hal ini dapat terlihat dari probabilitas signifikansinya diatas tingkat kepercayaan 0.05 atau 5.Jadi dapat
dinyatakan bahwa
model regresi
tidak mengarah
adanya heteroskedastisitas.
Sumber: Pengolahan SPSS Juni 2015
Gambar 4.4 Uji Heteroskedastisitas
Universitas Sumatera Utara
61 Melalui analisis grafik, suatu model regresi dianggap tidak terjadi
heteroskedastisitas jika titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar di atas maupun di
bawah angka nol pada sumbu Y.Maka pada gambar 4.4 menunjukkan bahwa
titik-titik menyebar
secara acak,
maka tidak
terjadi heteroskedastisitas.
4.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda