31
2.5 Nordic Body Map
Nordic Body Map NBM merupakan salah satu metode pengukuran subyektif untuk mengukur rasa sakit otot para pekerja. Nordic Body Map paling
sering digunakan untuk mengetahui ketidaknyamanan pada para pekerja karena sudah terstandarisasi dan tersusun rapi. Pengisian Nordic Body Map ini bertujuan
untuk mengetahui bagian tubuh dari pekerja yang terasa sakit sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan pada stasiun kerja.
Kuisioner ini mernggunakan gambar tubuh manusia yang sudah dibagi menjadi 9 bagian utama yaitu :
a. Leher
b. Bahu
c. Punggung bagian atas
d. Siku
e. Punggung bagian bawah
f. Pergelangan tangan tangan
g. Pinggang pantat
h. Lutut
i. Tumit kaki
Responden yang mengisi kuisioner diminta menunjukkan ada atau tidaknya gangguan pada bagian-bagian tubuh tersebut.
Universitas Sumatera Utara
32
Keterangan : 0. Leher atas
1. Leher bawah 2. Bahu kiri
3. Bahu kanan 4. Lengan atas kiri
5. Punggung 6. Lengan atas kanan
7. Pinggang 8. Bawah pinggang
9. Pantat 10. Siku kiri
11. Siku kanan 12. Lengan bawah kiri
13. Lengan bawah kanan 14. Pergelangan tangan kiri
15. Pergelangan tangan kanan 16. Tangan kiri
17. Tangan kanan 18. Paha kiri
19. Paha kanan 20. Lutut kiri
21. Lutut kanan 22. Betis kiri
23. Betis kanan 24. Pergelangan kaki kiri
25. Pergelangan kaki kanan 26. Telapak kaki kiri
27. Telapak kaki kan
Gambar 2.6 Nordic Body Map
Sumber : Santoso 2004
Universitas Sumatera Utara
33
2.6 Cara Kerja Petani Pemetik Kopi
Berdasarkan survey pendahuluan pada beberapa petani kopi di Dusun Banua, didapatkan informasi bahwa dalam setahun panen tanaman kopi
menghasilkan buah yang melimpah selama dua kali yaitu di bulan Mei sampai Juni dan bulan Oktober sampai November. Hal ini dikarenakan tanaman kopi
menghasilkan buah banyak di musim penghujan. Sistem kerja mereka adalah harian dimana selama musim panen mereka bekerja setiap hari Senin-Minggu.
Lama bekerja petani kopi dalam sehari yaitu delapan jam dan satu jam istirahat untuk makan siang. Mereka memulai bekerja memetik kopi dari jam
09.00 - 17.00 WIB dan istirahat jam 12.00-13.00 WIB. Pekerjaan yang dilakukan petani kopi adalah memetik buah kopi yang sudah matang dari pohonnya. Petani
kopi bekerja memetik kopi dengan posisi tubuh berdiri dan leher menengadah ke atas. Selama memetik buah kopi, para petani membawa ember masing-masing
sebagai tempat menampung buah kopi. Buah kopi di petik dan di tampung kedalam ember besar bekas cat dinding yang bermuatan ± 5kg dan apabila ember
sudah penuh maka buah kopi di satukan ke dalam karung goni. Ember tersebut dibawa selama memetik kopi sehingga berpindah dari pohon satu ke pohon
lainnya. Berdasarkan hasil wawancara dengan petani, dalam satu hari mereka
dapat mengumpulkan buah kopi kurang lebih 10 kg per orang. Pada saat melakukan pengamatan, petani melakukan kegiatan mengangkat dengan posisi
tubuh membungkuk. Dalam wawancara singkat tersebut didapatkan beberapa
Universitas Sumatera Utara
34
keluhan yang terjadi selama bekerja yaitu berupa keluhan di daerah leher, pergelangan tangan, punggung, pinggang, kaki, betis dan telapak kaki.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terlihat bahwa petani kopi melakukan sikap kerja tidak alamiah pada saat memetik buah kopi yaitu posisi
berdiri dengan mengadahkan leher, posisi jongkok dan membungkuk dengan mengangkat beban. Sikap kerja yang tidak alamiah ini jika terjadi dalam kurun
waktu lama maka akan terjadi akumulasi keluhan yang pada akhirnya dapat menyebabkan terjadinya cedera otot S
uma’mur, 1996.
2.7 Kerangka Konsep