Jenis Penelitian Definisi Operasional Analisa Data

35

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan desain cross sectional untuk mengetahui gambaran sikap kerja dan keluhan muskuloskeletal pada petani pemetik kopi di Dusun Banua, Kecamatan Purba Sipinggan, Kabupaten Simalungun tahun 2015.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada petani pemetik kopi di Dusun Banua, Desa Purba Sipinggan, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun Tahun 2015 dengan alasan karena Kabupaten Simalungun terkenal dengan komiditi pertanian kopi yang luas dan sebelumnya belum pernah dilakukan penelitian mengenai gambaran sikap kerja dan keluhan muskuloskeletal pada petani pemetik kopi.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Februari-Agustus 2015.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2011. Populasi dalam penelitian ini adalah semua petani pemetik kopi di Dusun Banua, Desa Purba Sipinggan sebanyak 32 orang. Universitas Sumatera Utara 36

3.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2011. Sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling atau judgemental sampling, yaitu yang memenuhi kriteria sebuah sampel dalam penelitian. Dalam hal ini proses pengambilan sampel dilakukan melalui mekanisme penentuan kriteria inklusi sebagai berikut: 1. Bekerja sebagai petani pemetik kopi di Dusun Banua, Kecamatan Purba Sipinggan, Kabupaten Simalungun. 2. Petani tersebut tidak sedang mengalami keluhan muskuloskeletal. 3. Bersedia untuk di wawancarai dan di dokumentasikan. Dan kriteria ekslusi sebagai berikut: 1. Petani yang mempunyai riwayat penyakit rematik, asam urat, varises, dan low back pain maupun penyakit muskuloskeletal lainnya. Sehingga diperoleh jumlah sampel yang memenuhi kriteria penarikan sampel sebanyak 30 orang.

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Data Primer

Data primer diperoleh dari hasil pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner Nordic Body Map NBM untuk menunjukan keluhan rasa sakit yang dirasakan tubuh petani akibat bekerja. Sedangkan untuk mengumpulkan data sikap kerja adalah dilakukan pengamatan langsung terhadap posisi kerja yang dilakukan petani kopi selama bekerja dengan menggunakan media kamera. Universitas Sumatera Utara 37

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari pihak Kantor Maujana Nagori Purba Sipinggan, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun mengenai dokumen maupun informasi yang terkait dengan penelitian ini.

3.4.3 Teknik Pengumpulan Data

1. Keluhan Muskuloskeletal Pengumpulan data dilakukan langsung oleh peneliti dengan menggunakan kuesioner Nordic Body Map NBM pada saat sebelum dan setelah petani bekerja. 2. Sikap Kerja Sedangkan untuk mendapatkan data sikap kerja, peneliti menggunakan media kamera untuk mendokumentasikan sikap kerja responden dari posisi yang dilakukan oleh petani selama bekerja.

3.5 Definisi Operasional

1. Sikap Kerja adalah posisi tubuh pemetik kopi ketika melakukan pekerjaannya yaitu memetik buah kopi dari pohonnya lalu meletakkannya ke dalam ember dan disatukan kedalam karung 2. Keluhan muskuloskeletal adalah keluhan yang dirasakan pemetik kopi pada otot-otot skeletalnya karena pekerjaannya memetik kopi. 3. Petani Pemetik Kopi adalah orang yang melakukan pekerjaan memetik buah kopi. Universitas Sumatera Utara 38

3.6 Analisa Data

Hasil yang diperoleh dengan menggunakan kuesioner Nordic body map akan diolah dan disajikan ke dalam bentuk tabel distribusi frekuensi berupa keluhan muskuloskeletal pada pemetik kopi dan dijelaskan secara deskriptif yang ditinjau dari sikap kerjanya. Universitas Sumatera Utara 39

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian

4.1.1 Geografi dan Topografi

Dusun Banua terletak di Desa Purba Sipinggan, merupakan salah satu dari 7 Dusun yang terletak di Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun. Desa Purba Sipinggan memiliki 7 Dusun diantaranya Purba Hinalang, Perumahan, Simpang Banua, Banua, Simpang Haranggaol, Simpang Sipinggan, dan Sipinggan. Dusun Banua berada pada ketinggian 1500 m diatas permukaan laut dengan luas wilayah 250 Ha dengan jarak 6 km dari Kantor Desa Purba Sipinggan. Dusun Banua memiliki batas wilayah sebagai berikut : a. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Nagori Bandar Sauhur b. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Dusun Purba Hinalang c. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Silimakuta d. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Nagori Urung Purba Monografi Desa Purba Sipinggan, Desember 2014

4.1.2 Demografi a.

Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Keadaan penduduk menurut jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini : Universitas Sumatera Utara