distrik perkebunan yaitu Distrik SBU Tebu yang beralamat di Jalan Perintis Kemerdekaan Jalan Medan Binjai Km. 13,5 Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli
Serdang. Sesuai dengan perjanjian pekerjaan pemborong, khususnya dalam
pengiriman tebu yang dilakukan maka dalam hal ini Kebun Sei Semayang bertindak sebagai pihak pertama, yaitu pihak pengirim dalam pengiriman tebu
dari kebun ke pabrik gula. 2.
CV. Sari Persada CV. Sari Persada adalah salah satu badan usaha yang bergerak di bidang
pekerjaan pemborong, beralamat di Desa Kwala Mencirim Kecamatan Sei Bingei Kabupaten Langkat.
CV. Sari Persada bertindak sebagai pihak kedua dalam perjanjian pekerjaan pemborong, yaitu pihak pengangkut dalam pengiriman tebu dari kebun
ke pabrik gula.
B. Hak dan Kewajiban Para Pihak dalam Perjanjian Pengiriman Tebu
Sesuai dengan prinsip perjanjian dalam KUH Perdata, bahwa masing- masing pihak mempunyai hak dan kewajiban secara timbal balik. Artinya kedua
belah pihak pengangkut maupun pengirim barang masing-masing mempunyai kewajiban
sendiri. Dimana
kewajiban pihak
pengangkut adalah
menyelenggarakan pengangkutan barang dari suatu tempat ke tempat tujuan tertentu dengan selamat, sedangkan kewajiban pihak pengirim ialah membayar
Universitas Sumatera Utara
uang angkutan sebagai kontra prestasi dari penyelenggara pengangkutan yang dilakukan oleh pengangkut.
73
Menurut H.M.N Purwosutjipto, kewajiban-kewajiban dari pihak pengangkut adalah :
1 Menyediakan alat pengangkut yang akan digunakan untuk
menyelenggarakan pengangkutan. 2
Menjaga keselamatan orang penumpang danatau barang yang diangkutnya. Dengan demikian maka sejak pengangkut menguasai orang
penumpang dan atau barang yang akan diangkut, maka sejak saat itulah pihak pengangkut mulai bertanggung jawab.
3 Kewajiban yang disebutkan dalam Pasal 470 KUHD yang meliputi :
a. Mengusahakan pemeliharaan, perlengkapan atau peranakbuahan alat
pengangkutnya; b.
Mengusahakan kesanggupan alat pengangkut itu untuk dipakai menyelenggarakan pengangkutan menurut persetujuan;
c. Memperlakukan dengan baik dan melakukan penjagaan atas muatan
yang diangkut. 4
Menyerahkan muatan ditempat tujuan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dalam perjanjian.
74
Kewajiban pengangkut sebetulnya sudah terkandung dalam Pasal 1235 KUH Perdata, yang menetepakan bahwa dalam perikatan untuk memberikan
sesuatu, termasuk didalamnya suatu kewajiban untuk menyerahkan dan menjaga sesuatu barang-barang itu sebagai seorang bapak rumah yang baik sampai pada
saat penyerahan.
75
Selain itu, di dalam Undang-Undang No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan terdapat beberapa kewajiban yang harus dipenuhi oleh
perusahaan angkutan umum, yaitu :
73
Sinta Uli, Op. Cit., hlm. 62.
74
Tinjauan Umum
Tentang Perjanjian
Pengangkutan, http:repository.usu.ac.idbitstream123456789253883Chapter20II.pdf, hlm. 22 di akses pada
tanggal 13 April 2015.
75
H.M.N. Purwosutjipto, Op. Cit., hlm. 34.
Universitas Sumatera Utara
1. Menyerahkan tiket penumpang Pasal 167 ayat 1a UU No. 22 Tahun
2009; 2.
Menyerahkan tanda bukti pembayaran pengangkutan untuk angkutan tidak dalam trayek Pasal 167 ayat 1b UU No. 22 Tahun 2009;
3. Menyerahkan tanda pengenal bagasi kepada penumpang Pasal 167 ayat
1c UU No. 22 Tahun 2009; 4.
Menyerahkan manifes kepada pengemudi penumpang Pasal 167 ayat 1d UU No. 22 Tahun 2009;
5. Perusahaan Angkutan Umum wajib mengangkut orang danatau barang
setelah disepakati perjanjian angkutan danatau dilakukan pembayaran biaya angkutan oleh penumpang danatau pengirim barang Pasal 186 UU
No. 22 tahun 2009; 6.
Perusahaan Angkutan Umum wajib mengembalikan biaya angkutan yang telah dibayar oleh penumpang danatau pengirim barang jika terjadi
pembatalan pemberangkatan Pasal 187 UU No. 22 tahun 2009; 7.
Perusahaan Angkutan Umum wajib mengganti kerugian yang diderita oleh penumpang atau pengirim barang karena lalai dalam melaksanakan
pelayanan angkutan Pasal 188 UU No. 22 tahun 2009; 8.
Perusahaan Angkutan Umum wajib mengasuransikan tanggung jawabnya Pasal 189 UU No. 22 tahun 2009;
Selain kewajiban yang dibebankan kepada pengangkut oleh undang- undang, terdapat juga hak-hak yang diberikan kepada pengangkut. Hak-hak yang
dimiliki oleh pihak pengangkut antara lain :
Universitas Sumatera Utara
1. Pihak pengangkut berhak menerima biaya pengangkutan.
2. Pemberitahuan dari pengirim mengenai sifat, macam dan harga barang
yang akan diangkut. 3.
Penyerahan surat-surat yang diperlukan dalam rangka mengangkut barang yang diserahkan oleh pengirim kepada pengangkut.
76
Selain itu dalam Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 terdapat beberapa hak-hak dari pihak pengangkut, yaitu :
1. Perusahaan angkutan umum berhak untuk menahan barang yang diangkut
jika pengirim atau penerima tidak memenuhi kewajiban dalam batas waktu yang ditetapkan sesuai dengan perjanjian angkutan Pasal 195 ayat 1 UU
No. 22 Tahun 2009. 2.
Perusahaan angkutan umum berhak memungut biaya tambahan atas barang yang disimpan dan tidak diambil sesuai dengan kesepakatan Pasal
195 ayat 2 UU No. 22 Tahun 2009. 3.
Perusahaan angkutan umum berhak menjual barang yang diangkut secara lelang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan jika
pengirim atau penerima tidak memenuhi kewajiban Pasal 195 ayat 3 UU No. 22 Tahun 2009.
4. Jika barang angkutan tidak diambil oleh pengirim atau penerima sesuai
dengan batas waktu yang telah disepakati, perusahaan angkutan umum berhak memusnahkan barang yang sifatnya berbahaya atau mengganggu
dalam penyimpanannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan Pasal 196 UU No. 22 Tahun 2009.
76
Tinjauan Umum tentang Perjanjian Pengangkutan, Loc. Cit.
Universitas Sumatera Utara
Adapun yang menjadi kewajiban utama pihak penumpang dalam perjanjian pengangkutan adalah membayar biaya pengangkutan. Setelah
membayar biaya pengangkutan kepada pihak pengangkut maka secara otomatis pihak penumpang berhak atas pelayanan pengangkutan dari pihak pengangkut.
Adapun yang menjadi kewajiban utama pihak pengirim dalam perjanjian pengangkutan adalah membayar biaya pengangkutan, selain itu pihak pengirim
berkewajiban untuk memberitahukan tentang sifat, macam, dan harga barang yang akan diangkut, serta menyerahkan surat-surat yang diperlukan untuk
pengangkutan barang tersebut. Sedangkan hak-hak yang dimiliki oleh pihak pengirim barang antara lain
menerima barang dengan selamat di tempat yang dituju, menerima barang pada saat yang sesuai dengan yang ditunjuk oleh perjanjian pengangkutan, dan berhak
atas pelayanan pengangkutan barangnya. Berdasarkan Surat Perjanjian Pekerjaan Pemborong SPPP antara Kebun
Sei Semayang dengan CV. Sari Persada terdapat beberapa hak dan kewajiban para pihak dalam pengiriman tebu.
Adapun yang menjadi kewajiban CV. Sari Persada sebagai pihak kedua atau pengangkut, ialah sebagai berikut:
1 Setiap hari kerja pihak kedua harus menyediakan armada angkutan
tebutruk ukuran besar ataupun kecil sesuai kebutuhan untuk mengangkut tebu yang tersedia di lapangan untuk dikirim ke pabrik sesuai target harian
yang ditetapkan ± 228,50 tonhari.
2 Kapasitas muatan ton tebu untuk angkutan tebu truk besar ± 12 dua belas
ton san angkutan tebu truk kecil ± 8 delapan ton. 3
Setiap armada angkutan tebu milik pihak kedua harus dalam keadaan baik dan layak dioperasikan dan jika armada angkutan tebutruk dari pihak
kedua rusak maka harus segera diperbaikidicari penggantinya, jika tidak dapat penggantinya maka Pihak Kedua dikenakan sanksi denda oleh pihak
pertama sebesar tarif angkut tebu yang ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara
4 Pihak kedua harus mendaftarkan seluruh armada angkutan tebu ke SBU
Tebu serta harus menyerahkan fotocopy STNK yang masih berlaku kepada pihak pertama sesuai jumlah armada angkutan tebutruk.
5 Pada hari minggu pihak kedua wajib mengangkut tebu ke pabrik selama
masih tersedia di lapangan, jika tebu tidak terangkat dikenakan sanksi denda dengan memberlakukan tarif 75 tujuh puluh lima persen dari
tarif angkutan tebutonhari.
6 Tiap armada angkutan tebutruk milik pihak kedua wajib mempunyai
perlengkapan tali sling 3, sling 1, dan sling 4, jika tidak ada akan dikenakan sanksi denda.
7 Jika tebu yang diangkut tumpah atau berceceran di jalan kebun maupun di
jalan luar wilayah kebun, harus diangkat dan dimasukkan ke dalam armada angkutan tebu, dan apabila timbul biaya untuk itu menjadi tanggung jawab
pihak kedua.
8 Setiap armada angkutan tebu milik pihak kedua yang beroperasi setiap hari
harus menempelkan nomor urut armada angkutan, logo PTPN II, dan ditempelkan di sudut kanan masing-masing armada angkut tebu.
9 Setiap armada angkut tebu milik pihak kedua harus menyediakan kotak
obat, racun api, dan juga supir. Demikian juga dengan Bahan Bakar Minyak BBM harus menggunakan BBM Non Subsidi sesuai dengan
peraturan pemerintah.
10 Gajiupah supir dan kernet setiap armada angkutan tebu pihak kedua yang
beroperasi setiap hari selama musim giling tahun 2014 menjadi tanggung jawab Direksi perusahaan pihak kedua, termasuk juga mendaftarkannya
ke PT. JAMSOSTEK di Tanjung Morawa.
11 Pihak kedua tidak dibenarkan menyerahkanmengalihkan pekerjaan angkut
tebu kepada pihak ketiga tanpa persetujuan dari pihak pertama.
77
Sedangkan yang menjadi kewajiban dari Kebun Sei Semayang sebagai pihak pertama atau pengirim, ialah sebagai berikut :
1 Kebun Sei Semayang melakukan pembayaran kepada CV. Sari Persada
sesuai tarif yang telah ditetapkan. 2
Menyediakan tebu yang telah cukup umur dan layak untuk digiling. 3
Tebu yang diangkut dari lapangan ke pabrik setiap hari oleh pengangkut CV. Sari Persada harus dilengkapi Surat Pengantar Barang SPB yang
sudah ditandatangani oleh Asisten DP Kebun yang bersangkutan.
77
Surat Perjanjian Pekerjaan Pemborong SPPP No. SUTBSPPPX45SMT-I2014.
Universitas Sumatera Utara
4 Kebun Sei Semayang setiap hari harus menempatkan petugas khusus
untuk menentukanmengatur armada angkutan tebu yang masuk. 5
Kebun Sei Semayang harus memberi pel warna kuning pada ikatan-ikatan tebu yang sudah layak diangkut ke pabrik dan pel warna merah untuk
ikatan-ikatan tebu yang belum layak untuk diangkut ke pabrik. 6
Selama pekerjaan angkut tebu di lapangan belum selesai, pengawas dari Kebun Sei Semayang tidak dibenarkan meninggalkan lokasi pekerjaan.
7 Setiap angkutan tebu milik CV. Sari Persada yang mogok di lokasi
tebangan, pihak kebun Sei Semayang dalam hal ini Asisten DP, Kepala Dinas Tanaman, dan Manajer Kebun harus segera menyediakan alat tarik
yang tersediadimiliki oleh bengkel pusat PTPN II. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kewajiban CV. Sari Persada
merupakan hak dari Kebun Sei Semayang dan kewajiban Kebun Sei Semayang sebagai pihak pertama atau pengirim tersebut menjadi hak-hak bagi CV. Sari
Persada.
C. Pengaturan Hukum Terhadap Pengiriman Tebu