67
BAB IV TANGGUNG JAWAB YURIDIS PARA PIHAK DALAM
PENGIRIMAN TEBU DARI KEBUN KE PABRIK
A. Pelaksanaan Pengiriman Tebu dari Kebun Sei Semayang ke Pabrik Gula
Perjanjian yang dibuat secara sah mengikat kedua belah pihak, yaitu pengangkut dan penumpang atau pengirim yang direalisasikan melalui proses
pelaksanaan pengangkutan dan pembayaran biaya pengangkutan. Proses pelaksanaan pengangkutan berarti adanya rangkaian kegiatan atau perbuatan
memuat penumpang atau barang ke dalam alat pengangkut, pemindahaan dari tempat pemberangkatan ke tempat tujuan yang telah disepakati, dan penurunan
penumpang atau pembongkaran barang di tempat tujuan. Secara umum proses pelaksanaan pengangkutan meliputi lima tahap
kegiatan, yaitu sebagai berikut: 1.
Tahap persiapan Pada tahap ini pengangkut menyediakan alat pengangkut pada hari,
tanggal, dan waktu yang telah disepakati berdasarkan dokumen pengangkutan yang telah diterbitkan.
2. Tahap pemuatan
Pada tahap ini penumpang yang sudah memiliki karcistiket penumpang dapat naik dan masuk alat pengangkut yang telah disediakan oleh
pengangkut. Pada pengangkutan barang, pengirim atau ekspeditur yang mewakilinya menyerahkan barang kepada pengangkut untuk dimuat dalam
alat angkut.
3. Tahap pengangkutan
Pada tahap ini pengangkut menyelenggarakan pengangkutan, yaitu kegiatan
memindahkan penumpang
atau barang
dari tempat
pemberangkatan ke tempat tujuan dengan menggunakan alat pengangkut yang sesuai dengan perjanjian pengangkutan.
4. Tahap penurunanpembongkaran
Pada tahap ini penumpang diturunkan dari alat pengangkut karena pengangkutan sudah berakhir di tempat tujuan, sedangkan pada
Universitas Sumatera Utara
pengangkutan barang kegiatannya adalah pembongkaran barang dari alat pengangkut.
5. Tahap penyelesaian
Pada tahap ini pihak-pihak menyelesaikan persoalan yang terjadi selama atau sebagai akibat dari pengangkutan.
83
Kegiatan pengiriman tebu dilakukan setelah disepakatinya ketentuan- ketentuan dalam surat perjanjian sehingga perjanjian tersebut sah dan mengikat
kedua belah pihak. Pelaksanaan pengiriman tebu dari kebun ke pabrik dimulai dari
memuatmemasukkan tebu yang cukup umur dan telah ditebang ke dalam truk sebagai alat angkut yang telah disediakan oleh pihak kedua, tebu yang akan
dikirim harus dilengkapi Surat Pengantar Barang SPB yang sudah ditandatangani oleh Asisten DP Kebun Sei Semayang. Kemudian tebu tersebut
dikirim dari kebun ke pabrik gula dan setelah sampai di pabrik, tebu akan ditimbang dan diturunkan di timbangan pabrik.
84
Seluruh kegiatan pelaksanaan pengiriman tebu yang dimulai dari memuat tebu ke truk, pelaksanaan pengiriman, dan penimbanganpenurunan akan diawasi
oleh kedua belah pihak agar pengiriman tebu dari kebun Sei Semayang ke Pabrik Gula Sei Semayang maupun ke Pabrik Gula Kwala Madu, dalam hal Pabrik Gula
Sei Semayang mengalami kerusakan, dapat berjalan dengan baik. Pelaksaan pengiriman tebu dari Kebun Sei Semayang ke pabrik gula harus
memperhatikan beberapa ketentuan yang telah diatur, yaitu :
83
Abdulkadir Muhammad, Op. Cit., hlm. 174.
84
Hasil wawancara dengan Anton Tambunan, S.E., legal staff PT. Perkebunan Nusantara II, tanggal 22 April 2015.
Universitas Sumatera Utara
1. Pihak kedua menyediakan alat angkut tebu berupa truk ukuran besar
ataupun kecil sesuai dengan kebutuhan dan harus dalam keadaan baik dan layak dioperasikan.
2. Tebu yang telah ditebang maksimal 24 dua puluh empat jam harus
segera dikirim ke pabrik. 3.
Tebu yang akan dikirim harus terlebih dahulu dibersihkan klaras-klaras yang terikut dalam ikatan tebu. Tebu yang dikirim ke pabrik harus segar,
tidak kering dan berjamur, bersih, dan harus disusun rapi ke dalam alat angkut.
4. Kedua belah pihak akan mengawasi proses memuat tebu ke alat angkut
dan setelah tebu disusun rapi dan siap untuk dikirim, maka pengawas dari pihak pertama akan memberikan Surat Pengantar Barang SPB kepada
supir alat angkut tebutruk tersebut untuk diberikan kepada petugas timbangan.
5. Jika tebu yang akan dikirim tumpah di jalan kebun ataupun di luar wilayah
kebun harus diangkat dan dimasukkan kembali ke dalam truk. 6.
Setiap alat angkut tebu yang mogok di kebun lokasi tebangan, pihak pertama harus segera menyediakan alat tarik yang tersedia oleh Bengkel
Pusat PTPN II. 7.
Setelah alat angkut tebutruk berada di pabrik, supir menyerahkan Surat Pengantar Barang SPB kepada petugas di timbangan. Tebu kemudian
ditimbang dan diturunkan dari alat angkut tebutruk.
Universitas Sumatera Utara
Pihak kedua harus dapat memenuhi target harian pengiriman tebu yang telah ditentukan dan disepakati dalam perjanjian dalam melaksanakan pengiriman tebu
dari Kebun Sei Semayang ke pabrik gula.
B. Tanggung Jawab Para Pihak dalam Pengiriman Tebu