Pendapatan Nasional-O-Kumulatif Penduduk Nasional yang membentuk segitiga. Selain itu juga Koefisien Gini dapat dihitung melalui perbandingan
PDB per kapita dengan jumlah penduduk di masing-masing kelompok penduduk pendapatan tinggi atau rendah.
3. Indeks Williamson
Indeks Williamson diperkenalkan oleh Jeffry G Williamson 1965, perhitungan nilai didasarkan pada coefficient of variation CV dan Williamson
memodifikasi perhitungan ini dengan menimbangnya dengan proporsi penduduk wilayah. Berbeda dengan Koefisien Gini yang memerlukan data yang cukup
spesifik seperti jumlah rumah tangga di tiap kelompok dalam suatu daerah di suatu negara, Indeks Williamson menggunakan data PDRB per kapita atas dasar
harga konstan baik di tingkat provinsi maupun di tingkat KabupatenKota untuk dapat melihat ketimpangan distribusi pendapatan antar daerah dalam sebuah
wilayah. Besarah angka Indeks Williamson terletak antara 0 sampai 1, semakin besar angka Indeks Williamson maka semakin besar pula tingkat ketimpangan
antar daerah yang terjadi Tambunan 2003.
2.4 Kontribusi Pertanian
Pertanian merupakan salah satu usaha yang sangat menguntungkan dan dapat dilakukan dengan efisien. Karena Indonesia mempunyai keunggulan
komparatif comperative advantage yang tidak dipunyai oleh negara lain. Yaitu adanya tanah yang luas dan subur, air melimpah, musim yang mendukung untuk
perkembangan pertanian Nunung 2006 dalam Sukino 2013.
Universitas Sumatera Utara
Sektor pertanian menempati posisi penting sebagai penyumbang Produk Domestik Bruto dan penyumbang devisa yang relatif besar dan cukup lentur
dalam menghadapi gejolak moneter dan krisis ekonomi, oleh karena produksinya berbasis pada sumber daya domestik maka ekspor produk pertanian relatif lebih
tangguh dan relatif stabil dengan penerimaan ekspor yang meningkat pada saat terjadi krisis ekonomi. Lebih dari itu sektor pertanian memiliki keunggulan khas
dari sektor-sektor lain dalam perekonomian, antara lain produksi pertanian berbasis pada sumber daya domestik, kandungan impornya rendah dan relatif
lebih tangguh menghadapi gejolak perekonomian eksternal, dengan demikian upaya mempertahankan dan meningkatkan peranan sektor pertanian merupakan
cara yang efektif untuk meningkatkan ketahanan ekonomi. Hal ini terbukti dari fakta empiris, di saat Indonesia menghadapi krisis dan secara nasional mengalami
laju pertumbuhan ekonomi negatif yaitu berkisar -13,6 menurut perhitungan BPS pada tahun 1998, hanya sektor pertanian yang tumbuh positif yaitu 5,32
pada Triwulan I tahun 1998 Solahuddin 2009 dalam Kartika 2013. Pertanian Sumatera Utara juga berkontribusi dalam ekspor CPO yang
merupakan komoditi yang paling besar diekspor dibandingkan dengan Sektor Perkebunan lainnya dan dari segi kepemilikan 37,72 persen perkebunan kelapa
sawit adalah perkebunan rakyat Disbun dalam Pemerintahan Provinsi Sumut 2013.
Produksi dari perkebunan ini berupa Tandan Buah Segar TBS yang kemudian diproses dan menghasilkan 20 CPO dari total berat TBS Yunarto dan
Martinus, 2006
Universitas Sumatera Utara
2.5 Analisis Keterkaitan