Definisi dan Batasan Operasional .1 Definisi Letak Topografi dan Iklim .1 Letak Topografi

persentase kontribusi nilai tambah atau ekspor ≤ 70 dan rendah jika persentase kontribusi nilai tambah atau ekspor 35 3.4 Definisi dan Batasan Operasional 3.4.1 Definisi 1. Peranan sektor pertanian adalah besaran pengaruh sektor pertanian dalam mengurangi tingkat ketimpangan daerah Sumatera Utara. 2. Ketimpangan pendapatan adalah perbedaan pendapatan yang diterima oleh setiap individu dalam setiap daerah pada tahun 2008-2013 di Sumatera Utara dalam PDRBKapita sebelum dilakukan perhitungan indeks ketimpangan. 3. PDRB perkapita adalah besaran penerimaan yang diterima setiap individu dari setiap lapangan usaha tahun 2008-2013 di Sumatera Utara. 4. Indeks Williamson adalah alat ukur yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat ketimpangan daerah Sumatera Utara dengan memasukkan ataupun tidak memasukkan sektor pertanian. 5. Kontribusi sektor pertanian adalah sumbangan yang diberikan sektor pertanian dalam pertumbuhan dan pembangunan ekonomi Sumatera Utara tahun 2008-2013 dalam ukuran persen. 6. Keterkaitan antarsektor adalah hubungan antarsektor baik daya tarik ketergantungan dengan sektor lain sebagai bahan baku maupun daya dorong keterkaitan ke depan sebagai bahan baku sektor lain dalam melakukan kegiatan produksi. Universitas Sumatera Utara 7. Nilai tambah adalah nilai yang dihasilkan dari sebuah kegiatan produksi nilai akhir produk dikurang seluruh biaya produksi

3.4.2 Batasan Operasional

1. Penelitian diadakan tahun 2015. 2. Penelitian dilakukan di Provinsi Sumatera Utara dengan mengumpulkan data kurun waktu 2008 sampai dengan 2013 meliputi data-data PDRB sektor-sektor ekonomi menurut lapangan usaha kabupatenkota Provinsi Sumatera Utara, , kependudukan dan angkatan kerja KabupatenKota tahun 2008-2013 dan tabel input output mengenat daya penyebaran dan derajat kepekaan antar sektor Sumatera Utara tahun 2003. Universitas Sumatera Utara

BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN

4.3 Letak Topografi dan Iklim 4.3.1 Letak Topografi Provinsi Sumatera Utara berada di bagian barat Indonesia, terletak pada garis 1 - 4 Lintang Utara dan 98 - 100 Bujur Timur. Provinsi ini berbatasan dengan daerah perairan dan laut serta dua provinsi lainnya. a. Sebelah Utara : Provinsi Aceh b. Sebelah Timur : Negara Malaysia di Selat Malaka c. Sebelah Selatan : Provinsi Riau dan Sumatera Barat d. Sebelah Barat : Samudera Hindia. BPS Provinsi Sumatera Utara, 2014. Luas daratan Provinsi Sumatera Utara adalah 71.680,68 km2, sebagian besar berada di daratan Pulau Sumatera dan sebagian kecil berada di Pulau Nias, Pulau- pulau Batu, serta beberapa pulau kecil, baik di bagian barat maupun bagian timur pantai Pulau Sumatera. Berdasarkan luas daerah menurut kabupatenkota di Sumatera Utara, luas daerah terbesar adalah Kabupaten Mandailing Natal dengan luas 6.620,70 km2 atau sekitar 9,23 persen dari total luas Sumatera Utara, diikuti Kabupaten Langkat dengan luas 6.263,29 km2 atau 8,74 persen, kemudian Kabupaten Simalungun dengan luas 4.386,60 km2 atau sekitar 6,12 persen. Sedangkan luas daerah terkecil adalah Kota Sibolga dengan luas 10,77 km2 atau sekitar 0,02 persen dari total luas wilayah Sumatera Utara BPS Provinsi Sumatera Utara, 2014. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan kondisi letak dan kondisi alam, Sumatera Utara dibagi dalam 3 tiga kelompok wilayahkawasan yaitu: a. Kawasan Pantai Barat meliputi Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Utara, Kabupaten Nias Barat, Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Padang Lawas Utara, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Nias Selatan, Kota Padangsidimpuan, Kota Sibolga dan Kota Gunungsitoli. b. Kawasan dataran tinggi meliputi Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Dairi, Kabupaten Karo, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Pakpak Bharat, Kabupaten Samosir, dan Kota Pematangsiantar. c. Kawasan Pantai Timur meliputi Kabupaten Labuhanbatu, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Kabupaten Asahan, Kabupaten Batu Bara, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Langkat, Kabupaten Serdang Bedagai, Kota Tanjungbalai, Kota Tebing Tinggi, Kota Medan, dan Kota Binjai. BPS Provinsi Sumatera Utara, 2014.

4.3.2 Iklim

Karena terletak dekat garis khatulistiwa, Provinsi Sumatera Utara tergolong ke dalam daerah beriklim tropis. Ketinggian permukaan daratan Provinsi Sumatera Utara sangat bervariasi, sebagian daerahnya datar, hanya beberapa meter di atas permukaan laut, beriklim cukup panas bisa mencapai 30,10C, sebagian daerah berbukit dengan kemiringan yang landai, beriklim Universitas Sumatera Utara sedang dan sebagian lagi berada pada daerah ketinggian yang suhu minimalnya bisa mencapai 21,40 C. Sebagaimana provinsi lainnya di Indonesia, Provinsi Sumatera Utara mempunyai musim kemarau dan musim penghujan. Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan November sampai dengan Maret dan musim penghujan biasanya terjadi pada bulan April sampai dengan bulan September, diantara kedua musim itu diselingi oleh musim pancaroba. BPS Provinsi Sumatera Utara, 2014.

4.2 Keadaan Penduduk