Kolom Ni menunjukkan bahwa kegiatan ekonomi Sumatera Utara yang dipengaruhi laju pertumbuhan PDB Indonesia meningkat sebesar 179,27 triliyun
rupiah dari tahun 2008 hingga tahun 2013. Sektor yang mengalami peningkatan PDRB paling besar adalah sektor pertanian yaitu sebesar 46,18 triliyun rupiah
diikuti dengan Sektor Industri. Pada kolom Di yang merupakan penjumlahan dari Ci, Mi dan Ni
memperlihatkan bahwa sejak tahun 2008-2013 terjadi peningkatan PDRB sebesar 33,16 triliyun rupiah di Sumatera Utara. Dalam hal ini sektor pertanian
memberikan kontribusi paling besar dalam perekonomian Sumatera Utara sebagai sektor dengan peningkatan PDRB paling tinggi sebesar 7,07 triliyun rupiah sejak
tahun 2008-2013.
5.3. Keterkaitan Sektor Pertanian terhadap Sektor-Sektor Lain di Sumatera Utara
Besarnya tingkat keterkaitan ke belakang backward linkage atau disebut juga dengan daya penyebaran dan tingkat keterkaitan ke depan forward lingkage
atau biasa disebut dengan derajat kepekaan. Sektor yang mempunyai daya penyebaran yang tinggi memberikan indikasi bahwa sektor tersebut mempunyai
ketergantungan tinggi terhadap sektor lain, sedangkan sektor yang mempunyai derajat kepekaan yang tinggi mempunyai keterkaitan ke depan atau daya dorong
yang cukup kuat terhadap sektor lain.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.3 Sub Sektor Pertanian Sumaatera Utara Menurut Daya Penyebaran Backward Linkage Tahun 2003
Kode I-O
Sub Sektor Total Daya
Penyebaran Indeks Daya
Penyebaran
14 Unggas
dan Peternakan
Lainnya 1,64762
1,10481 13
Ternak dan Hasilnya 1,41795
0,95081 16
Perikanan, Pengeringan dan Penggaraman Ikan
1,27348 0,85393
11 Kopi
1,25178 0,83938
7 Karet
1,24543 0,83512
10 Kelapa Sawit
1,23516 0,82823
6 Tanaman
Bahan Makanan
Lainnya 1,20367
0,80712 12
Tanaman Perkebunan Lainnya 1,20039
0,80492 4
Sayur-sayuran 1,17131
0,78542 9
Kelapa 1,16969
0,78433 8
Coklat 1,16798
0,78319 3
Umbi-Umbian dan Pati 1,15222
0,77262 5
Buah-Buahan 1,14908
0,77051 15
Kehutanan 1,14732
0,76933 2
Jagung 1,14560
0,76818 1
Padi 1,13761
0,76282
Rata-Rata 1,49132
1,00000
Sumber: BPS Provinsi Sumatera Utara 2003 Berdasarkan Tabel 5.3 sub sektor pertanian yang memiliki daya
penyebaran atau daya tarik yang tinggi adalah unggas dan peternakan lainnya yaitu 1,64762 yang artinya dengan kenaikan 1 unit output subsektor unggas dan
peternakan lainnya maka seluruh sektor yang menghasilkan input dalam proses produksi unggas dan peternakan lainnya akan menaikkan outputnya sebesar
1,64762. Kenaikan subsektor unggas dan peternakan lainnya menaikkan produksi sektornya sendiri, sektor industri makanan lainnya ransum makanan ternak,
unggas, ikan, dan hewan lainnya, konsentrat makanan ternak, unggas, ikan dan hewan lainnya dan industri penggilingan beras, biji-bijian dan tepung BPS
Provinsi Sumatera Utara, 2003..
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.4 Sub Sektor Pertanian Sumatera Utara Menurut Derajat Kepekaan Forward Linkage Tahun 2003
Kode I-O
Sub Sektor Total Derajat
Kepekaan Indeks Derajat
Kepekaan
15 Kehutanan
2,20499 1,47855
1 Padi
2,07685 1,39263
7 Karet
1,73427 1,16291
10 Kelapa Sawit
1,67653 1,12419
14 Unggas
dan Peternakan
Lainnya 1,34626
0,90273 13
Ternak dan Hasilnya 1,30131
0,87259 12
Tanaman Perkebunan Lainnya 1,22284
0,81997 5
Buah-Buahan 1,02621
0,68812 16
Perikanan, Pengeringan dan Penggaraman Ikan
1,19718 0,80277
2 Jagung
1,13941 0,76403
4 Sayur-sayuran
1,12824 0,75654
11 Kopi
1,12317 0,75314
6 Tanaman
Bahan Makanan
Lainnya 1,11183
0,74553 8
Coklat 1,10137
0,73852 9
Kelapa 1,07047
0,71780 3
Umbi-Umbian dan Pati 1,04201
0,69872
Rata-Rata 1,49132
1,00000
Sumber: BPS Provinsi Sumatera Utara 2003 Dari tabel 5.4 dapat diketahui sub sektor kehutanan merupakan sektor
yang paling tinggi derajat kepekaannya dibandingkan sektor pertanian lainnya yaitu 2,20499. Angka tersebut berarti setiap kenaikan 1 unit produksi Sektor
Kehutanan akan mendorong seluruh sektor-sektor perekonomian termasuk sektor itu sendiri menghasilkan output sebesar 2,20499 unit. Kenaikan subsektor ini
mendorong subsektor kehutanan itu sendiri diikuti dengan Industri Penggergajian Kayu dan Bahan Bangunan dari Kayu dan Industri Kayu Lapis dan Sejenisnya
BPS Provinsi Sumatera Utara, 2003 Di antara keempat subsektor pertanian yang memiliki derajat kepekaan
yang tinggi, subsektor perkebunan kelapa sawit yang 37,72 persen merupakan
Universitas Sumatera Utara
perkebunan milik rakyat Disbun Sumut, 2013 jika dikembangkan dengan baik akan dapat menyerap pestisida dalam jumlah yang cukup besar yang akan
menyebabkan daya penyebaran yang tinggi. Selain itu juga, Kabupaten Asahan, Labuhan Batu Utara, Langkat dan Labuhan Batu Selatan sebagai sentra penghasil
perkebunan kelapa sawit rakyat namun memiliki PDRB yang jauh di bawah Kabupaten Batubara dengan pengembangan dan pembinaan yang baik dapat
meningkatkan PDRBnya menyusul Kabupaten Batubara mengingat permintaan ekpor komoditi ini tinggi dibandingkan sektor perkebunan yang lain.
Dari uraian di atas sektor pertanian hanya memiliki satu subsektor dari enam belas sub sektor dengan indeks daya penyebaran backward linkage lebih
dari satu yaitu unggas dan peternakan lainnya, artinya sektor pertanian juga memiliki daya tarik yang lemah terhadap sektor lain serta empat sub sektor
dengan indeks derajat kepekaan forward linkage lebih dari satu yaitu kehutanan, padi, karet, dan kelapa sawit yang artinya sektor pertanian memiliki daya dorong
yang lemah. Dengan adanya potensi-potensi daerah seperti kekayaan sub sektor perkebunan seharusnya dibina dan dikembangkan sehingga dapat menjadikan
kelapa sawit sebagai sub sektor yang tinggi daya penyebarannya dikarenakan keperluan akan pestisida dan pupuk dalam jumlah besar serta dapat menjadikan
daerah-daerah dengan sentra perkebunan namun rendah PDRB per kapitanya menyusul nilai PDRB Kabupaten Batu Bara.
Universitas Sumatera Utara
5.4 Peranan Sektor Pertanian dalam Mengurangi Ketimpangan Pendapatan Antar Daerah Sumatera Utara