Tingkat Ketimpangan Pendapatan Antar Daerah Sumatera Utara

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Daerah Sumatera Utara merupakan daerah dengan sektor pertanian sebagai penyumbang PDRB terbesar dibandingkan sektor lain walaupun terus mengalami penurunan di setiap tahun. Rata-rata sumbangan sektor pertanian tahun 2008-2013 sebesar 23,175 persen atau rata-rata Rp. 28.675 milyar per tahun terhadap PDRB Sumatera Utara. Hal ini mengakibatkan sektor pertanian menjadi sektor yang berperan penting dalam mengurangi ketimpangan pendapatan antar daerah Sumatera Utara. Dalam perekonomian Provinsi Sumatera Utara, sektor pertanian dapat mengurangi tingkat ketimpangan sebesar 32,23 persen per tahun. Sektor pertanian juga memberikan kontribusi paling besar dalam perekonomian Sumatera Utara sebagai sektor dengan peningkatan PDRB paling tinggi sebesar 7,07 triliyun rupiah, memiliki keterkaitan yang rendah terhadap sektor lain serta sebagai sektor penyerap tenaga kerja dan pemberi kontribusi nilai tambah produk paling besar yang masing-masing 45,25 persen dan 70,02 persen dan juga memberikan pemberi kontribusi tertinggi kedua setelah Sektor Industri dalam kegiatan ekspor produk pertanian sebesar 12,39 persen.

5.1 Tingkat Ketimpangan Pendapatan Antar Daerah Sumatera Utara

Ketimpangan pendapatan antar daerah di Provinsi Sumatera Utara merupakan perbedaan yang diterima oleh setiap individu di setiap daerah Sumatera Utara yang dipengaruhi oleh tingkat produktivitasnya. Ketimpangan Universitas Sumatera Utara pendapatan daerah dapat diukur melalui distribusi penerimaan pendapatan antar daerah dimana pendapatan yang diterima daerah tersebut terlihat dari PDRB nya. Peranan sektor pertanian terhadap ketimpangan pendapatan antar daerah dapat dilihat dengan membandingkan besarnya indeks ketimpangan yang memasukkan PDRB sektor pertanian dalam perhitungan Lampiran 5.1-5.6 dengan besarnya indeks ketimpangan tanpa memasukkan PDRBKapita sektor pertanian dalam perhitungan Lampiran 5.8-5.13. Selisih antara kedua indeks tersebut mencerminkan besarnya peranan sektor pertanian dalam mengurangi ketimpangan pendapatan antar daerah. Tabel 5.1 Indeks Ketimpangan Pendapatan Antar Daerah Sumatera Utara Tahun 2008-2013 Tahun CVw PDRB Tanpa Sektor Pertanian CVw PDRB Dengan Sektor Pertanian Penurunan Ketimpangan 2008 0,720 0,460 36,11 2009 0,742 0,471 36,49 2010 0,727 0,466 35,61 2011 0,733 0,471 35,61 2012 0,753 0,492 34,67 2013 0,728 0,489 32,88 Rata-Rata 0,733 0,474 32,23 Sumber: Lampiran 5.8-5.13 Tabel 5.1 menunjukkan bahwa pada tahun 2008-2013 ketimpangan pendapatan daerah Sumatera Utara berada pada level sedang 0,460-0,492 0,35CVw0,5. Selama periode tersebut terjadi peningkatan ketimpangan pendapatan sebanyak dua kali. Pada tahun 2008 ketimpangan berada pada angka 0,460 lalu naik di tahun 2009 dan turun di tahun 2010 menjadi 0,466 lalu kembali naik pada tahun 2011 dan 2012 menjadi 0,471 dan 0,492 hingga di tahun 2013 kembali turun menjadi 0,487. Kenaikan ini disebabkan oleh laju pertumbuhan PDRBKapita kabupatenkota di Sumatera Utara mengalami penurunan dan Universitas Sumatera Utara sebaliknya penurunan ketimpangan diakibatkan laju pertumbuhan PDRBKapita kabupatenkota di Sumatera Utara khususnya KabupatenKota yang memiliki tingkat PDRBKapita rendah mengalami kenaikan Lampiran 5.7. Sembilan daerah dengan PDRBKapita terendah dan dengan peningkatan laju pertumbuhan ekonomi yang signifikan menunjukkan bahwa sektor pertanian merupakan sektor yang paling berperan dengan tanaman perkebunan sebagai sub sektor dengan PDRB paling tinggi diikuti dengan tanaman bahan makanan, perikanan dan kehutanan. Tabel 5.1 juga menunjukkan bahwa angka indeks ketimpangan dengan mengeluarkan PDRB sektor pertanian dari perhitungan ternyata lebih besar jika dibandingkan dengan angka indeks ketimpangan yang memasukkan PDRB sektor pertanian dalam perhitungan. Rata-rata indeks ketimpangan tanpa PDRB sektor pertanian pada tahun 2008-2013 adalah 0,733 per tahun. Indeks ini meunjukkan bahwa ketimpangan pendapatan antar daerah Sumatera Utara tanpa sektor pertanian berada pada ketimpangan level tinggi CVw0,5. Apabila dibandingkan dengan indeks ketimpangan dengan memasukkan sektor pertanian dapat diketahui bahwa sektor pertanian telah berperan menempatkan ketimpangan Sumatera Utara pada level sedang dan menekan atau mengurangi ketimpangan pendapatan rata-rata 32,23 persen per tahun. Hal ini dikarenakan sektor pertanian di sebagian besar daerah di Sumatera Utara 24 dari 33 kabupatenkota atau sebesar 73 persen sebagai penyumbang terbesar terhadap PDRB. Universitas Sumatera Utara

5.2 Kontribusi Sektor Pertanian terhadap Perekonomian Sumatera Utara